Ketika cinta bertasbih /

Entah kenapa tiba-tiba ia merasa berdosa. la merasa berdosa dan jijik pada dirinya sendiri yang begitu rapuh, mudah terperdaya oleh tampilan luar yang menipu. la jijik pada dirinya sendiri yang ia rasa terlalu cair pada lawan jenis yang belum halal baginya. la hairan sendiri kenapa jati dirinya seol...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: 317810 Habiburrahman El-Shirazy
Format: text
Language:may
Published: Kuala Lumpur : Al-Hidayah Publications, 2009
Subjects:
_version_ 1826404539803107328
author 317810 Habiburrahman El-Shirazy
author_facet 317810 Habiburrahman El-Shirazy
author_sort 317810 Habiburrahman El-Shirazy
collection OCEAN
description Entah kenapa tiba-tiba ia merasa berdosa. la merasa berdosa dan jijik pada dirinya sendiri yang begitu rapuh, mudah terperdaya oleh tampilan luar yang menipu. la jijik pada dirinya sendiri yang ia rasa terlalu cair pada lawan jenis yang belum halal baginya. la hairan sendiri kenapa jati dirinya seolah pudar saat berhadapan atau berdekatan dengan Eliana. Apakah telah sedemikian lemah imannya sehingga kecantikan jasadi telah sedemikian mudah menyihir dirinya. la beristighfar dalam hatinya. Berkali-kali ia meminta ampun pada Dzat yang menguasai hatinya. Azzam meratapi kekhilafannya dan memarahi dirinya sendiri. Dalam hati ia bersumpah akan lebih menjaga diri, dan hal yang menistakan seperti itu tidak boleh terjadi lagi. la juga bersumpah untuk segera menemukan orang yang tidak kalah hebatnya dengan Eliana, tapi bertudung litup, solehah, boleh berbahasa Arab dan berbahasa Inggeris dengan fasih. Kalau terpaksa gadis itu orang Mesir tidak mengapa. Yang jelas rasa terhinanya harus ia sirnakan. la harus menemukan kembali kehormatannya sebagai seorang Azzam yang memiliki harga diri. Meskipun masyarakat Indonesia di Mesir mengenalinya hanya sebagai tukang masak atau penjual tempe, tapi harga diri dan kesucian diri tidak boleh diremehkan oleh siapapun juga. la yakin akan memperolehi isteri yang lebih jelita dari Eliana, dan lebih baik darinya. la yakin itu tekadnya. la ulang-ulang tekad itu dalam hatinya. la rajut dengan doa. la bawa tekad itu ke dalam tidurnya. Ke dalam mimpinya. Dan ke dalam alam bawah sedarnya.
first_indexed 2024-03-05T00:34:18Z
format text
id KOHA-OAI-TEST:241608
institution Universiti Teknologi Malaysia - OCEAN
language may
last_indexed 2024-03-05T00:34:18Z
publishDate 2009
publisher Kuala Lumpur : Al-Hidayah Publications,
record_format dspace
spelling KOHA-OAI-TEST:2416082024-02-26T00:32:59ZKetika cinta bertasbih / 317810 Habiburrahman El-Shirazy textKuala Lumpur : Al-Hidayah Publications,2009mayEntah kenapa tiba-tiba ia merasa berdosa. la merasa berdosa dan jijik pada dirinya sendiri yang begitu rapuh, mudah terperdaya oleh tampilan luar yang menipu. la jijik pada dirinya sendiri yang ia rasa terlalu cair pada lawan jenis yang belum halal baginya. la hairan sendiri kenapa jati dirinya seolah pudar saat berhadapan atau berdekatan dengan Eliana. Apakah telah sedemikian lemah imannya sehingga kecantikan jasadi telah sedemikian mudah menyihir dirinya. la beristighfar dalam hatinya. Berkali-kali ia meminta ampun pada Dzat yang menguasai hatinya. Azzam meratapi kekhilafannya dan memarahi dirinya sendiri. Dalam hati ia bersumpah akan lebih menjaga diri, dan hal yang menistakan seperti itu tidak boleh terjadi lagi. la juga bersumpah untuk segera menemukan orang yang tidak kalah hebatnya dengan Eliana, tapi bertudung litup, solehah, boleh berbahasa Arab dan berbahasa Inggeris dengan fasih. Kalau terpaksa gadis itu orang Mesir tidak mengapa. Yang jelas rasa terhinanya harus ia sirnakan. la harus menemukan kembali kehormatannya sebagai seorang Azzam yang memiliki harga diri. Meskipun masyarakat Indonesia di Mesir mengenalinya hanya sebagai tukang masak atau penjual tempe, tapi harga diri dan kesucian diri tidak boleh diremehkan oleh siapapun juga. la yakin akan memperolehi isteri yang lebih jelita dari Eliana, dan lebih baik darinya. la yakin itu tekadnya. la ulang-ulang tekad itu dalam hatinya. la rajut dengan doa. la bawa tekad itu ke dalam tidurnya. Ke dalam mimpinya. Dan ke dalam alam bawah sedarnya. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa berdosa. la merasa berdosa dan jijik pada dirinya sendiri yang begitu rapuh, mudah terperdaya oleh tampilan luar yang menipu. la jijik pada dirinya sendiri yang ia rasa terlalu cair pada lawan jenis yang belum halal baginya. la hairan sendiri kenapa jati dirinya seolah pudar saat berhadapan atau berdekatan dengan Eliana. Apakah telah sedemikian lemah imannya sehingga kecantikan jasadi telah sedemikian mudah menyihir dirinya. la beristighfar dalam hatinya. Berkali-kali ia meminta ampun pada Dzat yang menguasai hatinya. Azzam meratapi kekhilafannya dan memarahi dirinya sendiri. Dalam hati ia bersumpah akan lebih menjaga diri, dan hal yang menistakan seperti itu tidak boleh terjadi lagi. la juga bersumpah untuk segera menemukan orang yang tidak kalah hebatnya dengan Eliana, tapi bertudung litup, solehah, boleh berbahasa Arab dan berbahasa Inggeris dengan fasih. Kalau terpaksa gadis itu orang Mesir tidak mengapa. Yang jelas rasa terhinanya harus ia sirnakan. la harus menemukan kembali kehormatannya sebagai seorang Azzam yang memiliki harga diri. Meskipun masyarakat Indonesia di Mesir mengenalinya hanya sebagai tukang masak atau penjual tempe, tapi harga diri dan kesucian diri tidak boleh diremehkan oleh siapapun juga. la yakin akan memperolehi isteri yang lebih jelita dari Eliana, dan lebih baik darinya. la yakin itu tekadnya. la ulang-ulang tekad itu dalam hatinya. la rajut dengan doa. la bawa tekad itu ke dalam tidurnya. Ke dalam mimpinya. Dan ke dalam alam bawah sedarnya. Nursaoudah Minikutty; PSZJBLIndonesian fictionURN:ISBN:9789832672609 (pbk.)
spellingShingle Indonesian fiction
317810 Habiburrahman El-Shirazy
Ketika cinta bertasbih /
title Ketika cinta bertasbih /
title_full Ketika cinta bertasbih /
title_fullStr Ketika cinta bertasbih /
title_full_unstemmed Ketika cinta bertasbih /
title_short Ketika cinta bertasbih /
title_sort ketika cinta bertasbih
topic Indonesian fiction
work_keys_str_mv AT 317810habiburrahmanelshirazy ketikacintabertasbih