DASAR PEMIKIRAN HUKUM ISLAM : TAQLID.

Para pendiri mazhab dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap taqlid murni. Masing-masing mazhab membebaskan para pengikutnya menuruti jalan yang benar, menuruti jalan para mujtahid yang menuntunnya menuju jalan al-Quran dan sunnah. Khalifah Abbasiah, Al-Mansur pada suatu ketika memberitahukan k...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Al-Qardhawi, Yusuf 490732, Muhamad Madani, author 634588, Mu'inuddin Qadri, author 634589
Format: text
Language:ind
Published: Jakarta, Indonesia : Pustaka Firdaus, 1987
Subjects:
Description
Summary:Para pendiri mazhab dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap taqlid murni. Masing-masing mazhab membebaskan para pengikutnya menuruti jalan yang benar, menuruti jalan para mujtahid yang menuntunnya menuju jalan al-Quran dan sunnah. Khalifah Abbasiah, Al-Mansur pada suatu ketika memberitahukan kepada Imam Maliki bin Anas mengenai rencananya menerapkan fiqh mazhab Maliki di kalangan rakyatnya, karena alasan bahawa saat ini kaum muslimin telah berpencar di berbagai wilayah. Imam Maliki menolak. Juga Khalifah Harun al-Rasyid mewajibkan al-Muwatha sebagai pedoman hukum bagi rakyatnya, tapi ditolak oleh Sang Imam. Atau ucapan Imam Syafi'i tentang ijtihad yang dilakukan, beliau menyatakan kira-kira begini: Pendapatku benar, tapi mengandung kesalahan. Pendapatnya salah, tapi mengandung kebenaran. Buku ini memberikan gambaran mengenai pokok-pokok yang mendasari ilmu fiqh dan apa yang terjadi dalam pemikiran Hukum Islam saat ini.