Samenvatting: | Teologi sebagai sistem keimanan yang menentukan watak agama dan membentuk perilaku umat, tak bisa lepas dari tantangan dan batu ujian yang menuntut ahlinya untuk selalu meredefinisi dan merekonseptualisasi diri, bila tak mau ditinggalkan orang karena 'dianggap' kosong dan usang. Dalam pergulatannya dengan dinamika internal dan eksternal sejak 14 abad yang lalu, perkembangan teologi Islam telah mengalami pergolakan dan benturan pemikiran yang melahirkan aneka ragam sekte dan aliran. Namun bukan saja dasar dan tujuan mereka tetap sama, tapi juga dalam semangat, yang perlu diteladani dan dilestarikan. Dalam perubahan yang mengacu pada kemoderenan dewasa ini, teologi Islam diuji lagi dengan rasionalisme, anthrophormisme dan sekularisme Barat sebagai pangkal modernisasi. Namun, atas dasar nilai-nilai dan watak yang dimiliki - menurut W. Montgomery Watt dalam buku ini - justeru yang diperlukan adalah pengembangan konsepsi teologi tradisional yang sekaligus relevan dengan masalah kekinian. Sebagian jawaban dari garapan: apa dan bagaimana konsepsi itu, dan benarkah demikian, dapat Anda simak melalui buku ini.
|