Tasawuf Modern /

Setelah terpinggirkan, kini tasawuf menjadi pilihan. Masjid, majelis taklim, dan perkantoran sering menyelenggarakan kajian. Pesertanya beragam, terutama kelas menengah perkotaan. Tasawuf telah menjadi tren di masyarakat modern. Sebagai sebuah jalan, tasawuf rawan penyimpangan. Bercita-cita bisa leb...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Nasaruddin Umar, Prof. Dr., author 371470
Format:
Language:eng
Published: Jakarta : Republika Penerbit, 2014
Subjects:
Description
Summary:Setelah terpinggirkan, kini tasawuf menjadi pilihan. Masjid, majelis taklim, dan perkantoran sering menyelenggarakan kajian. Pesertanya beragam, terutama kelas menengah perkotaan. Tasawuf telah menjadi tren di masyarakat modern. Sebagai sebuah jalan, tasawuf rawan penyimpangan. Bercita-cita bisa lebih mengenal Allah subhnahu tala, yang terjadi justru akrab dengan musuh-Nya. Maksud hati ingin membangun kedekatan dengan Allah, yang didapat justru kesesatan. Tidak ada yang salah dengan jalannya. Dan, jangan pernah menyalahkan jalannya. Periksalah diri kita, sudah benarkan jalan yang kita pilih dan jalani? Buku yang ditulis oleh guru besar Universitas Islam Negeri Jakarta ini, bisa menjadi panduan dan tuntunan dalam memilih dan menjalani tasawuf. Dimulai dari pertanyaan perlukah kita bertasawuf, lalu dilanjutkan dengan perlu tidaknya mursyid, bagaimana proses bertasawuf, hingga bagaimana hubungan tasawuf dengan seni. Sebuah buku yang bisa menjadikan kita memilih tasawuf dengan penuh keyakinan, bukan karena ikut-ikutan. Insya Allah.