BUKAN SABDA NABI! : UNGKAPAN POLPULER YANG SERING DIANGGAP SABDA NABI PADAHAL BUKAN /

"Jika kamu tidak punya malu maka berbuatlah sesukamu." "Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina," "Siapa banyak omong, banyak salahnya." "Bekerjalah untuk duniamu seolah kau hidup selamanya dan berbuatlah untuk akhiratmu seolah kau mati esok." Kini, banyak...

ver descrição completa

Detalhes bibliográficos
Principais autores: Muhammad Fuad Syakir, author 645810, Muhammad Amin translator 500808, Umar Mujtahid, translator 535887, Firman Pramudya, editor 645811
Formato: text
Idioma:may
Publicado em: Solo : PT Aqwam Media Profetika, 2010
Assuntos:
Descrição
Resumo:"Jika kamu tidak punya malu maka berbuatlah sesukamu." "Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina," "Siapa banyak omong, banyak salahnya." "Bekerjalah untuk duniamu seolah kau hidup selamanya dan berbuatlah untuk akhiratmu seolah kau mati esok." Kini, banyak ungkapan dan perkataan baik di masyarakat yang diklaim sebagai sabda Nabi, padahal bukan. Sekelumit ungkapan di atas adalah contohnya. Meski isinya bagus, tetap saja tidak boleh diatasnamakan sabda Nabi. Dr. Muhammad Fuad Syakir, penulis buku ini, ingin mendudukkan keduanya dalam posisinya masing-masing. Agar menjadi jelas, mana sabda Nabi dan mana yang bukan. Sebab, mengklaim suatu ucapan sebagai sabda Nabi padahal bukan, ancamannya cukup keras. "Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah ia mengambil tempatnya di neraka." (HR Bukhari Muslim). Selain akan menguak bagaimana fenomena ini bisa menyebar di masyarakat, penulis juga membimbing pembaca memilah dan memilih perkataan apa saja yang bukan sabda Nabi. Bahkan, penulis juga menunjukkan mana sabda Nabi yang berkaitan dengan ungkapan yang diklaim berasal dari beliau.