Summary: | Di antara salah satu problematika ke-Islaman klasik yang sampai sekarang belum terpecahkan adalah persoalan taqdir - yakni antara pandangan Jabariyah (faham keterpaksaan manusia) versus Qadariyah (faham kehendak bebas manusia). Asy'ariyah, betapapun disebut-sebut sebagai mencoba merumuskan formula yang berhasil merujukkan kedua konsep "ekstrem" tersebut, dianggap malah terjerumus ke dalam salah satu ekstrem - Jabariyah. Demikianlah, nyaris tak ada satu pembahasan teologi ke-Islaman melewatkan isu ini. Namun, belum satu rumusan pun bisa dianggap memuaskan. Buku ini mencoba menjawab persoalan di atas dengan menawarkan suatu konsep - disebut sebagai Al-Bada' - yang digali langsung dari nash-nash AlQuran dan As-Sunnah. Dalam konsep ini, manusia dianugerahi kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri - yakni memilih, untuk tak menyebut mengubah, takdir - tanpa mengurangi kekuasaan mutlak Allah SWT. Dengan pemahaman seperti ini, diharapkan individu dan masyarakat Muslim dapat menjadi kelompok manusia yang dinamis tanpa mengganggugugat akidah tauhid mereka. Tak pelak, inilah buku yang amat penting lagi langka, baik secara intelektual maupun sosial.
|