SYI'AH : MENGUAK TABIR KESESATAN DAN PENGHINAANNYA TERHADAP ISLAM /

Benarkah Iran musuh “abadi” Setan Dunia Amerika Serikat dan Israel? Benarkah Iran membela kepentingan Islam? Benarkah Iran memperhatikan persatuan nasional negaranya? Sikap politik pemerintah Iran dalam dasawarsa terakhir mencengangkan banyak pihak. Keberaniannya untuk berhadap-hadapan langsung deng...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Muhammad Thalib, author 310908
Format: text
Language:ind
Published: Yogyakarta : Pusat Studi Islam An-Nabawy, 2007
Subjects:
Description
Summary:Benarkah Iran musuh “abadi” Setan Dunia Amerika Serikat dan Israel? Benarkah Iran membela kepentingan Islam? Benarkah Iran memperhatikan persatuan nasional negaranya? Sikap politik pemerintah Iran dalam dasawarsa terakhir mencengangkan banyak pihak. Keberaniannya untuk berhadap-hadapan langsung dengan negar adidaya dan kekuatan global, langsung mendapat simpati dari berbagai pihak-terutama-dari masyarakat di negara berkembang. Jika Iran adalah musuh negara utama yang membenci Islam, jika Iran ingin membela kepentingan Islam, jika Iran memperhatikan persatuan Syi’ah-Sunni, mengapa ada pernyataan (baik tulisan maupun kata-kata) dari tokoh-tokoh spiritualnya (Syiah) yang menghina Rasulullah, para nabi, putra-putri Rasulullah, ahlul bait, bahkan terhadap tokoh pujaan mereka.: Ali bin Abi Thalib, Fathimah binti Muhammad, Hasan bin Ali, Husein bin Ali? Mungkinkah sebuah negara memeperjuangkan kepentingan dan kejayaan Islam namun di belakang pemikirannya membuat amarah, benci atau dendam pada Rasulullah, keluarga, dan sahabat-shahabat Rasulullah? Berbekal pengalamnnya dari menelaah kitab induk Syiah dan berdebat dengan tokoh Syiah, penulis buku ini mengkritiki fenomena semangat perlawanan Iran di satu sisi, dan di sisi yang lain menelisik apa sebenarnya makna di balik retorika-retorika tokoh-tokoh Iran dan konspirasi apa yang mereka jalankan, mulai dari Imam Khomeini hingga Dr. Ali Syari’ati. Buku ini ditujukan agar umat Islam khususnya, tidak gegabah untuk serta-merta menerima mentah-mentah retorika-retorika yang dikemukakan politisi atau ulama Iran Syiah; namun sebaliknya, mengajak umat Islam untuk berpikir jauh; melihat realita sebenarnya yang dipraktikkan kalangan Syi’ah.