Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Cedera Ligamen Krusiat Anterior pada Atlet Cabang Olahraga Kontak

<strong>Abstrak</strong><div class="WordSection2"><p>Cedera Ligamen Krusiat Anterior (LKA) adalah trauma pada atlet yang memerlukan tindakan bedah dan berrisiko menjadi osteoartritis. Berbagai macam faktor dapat menyebabkan cedera LKA, seperti Indeks Massa Tubuh (IM...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rurin Ardiyanti, Afriwardi Afriwardi, Nur Afrainin Syah
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Andalas 2016-09-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/589
_version_ 1818369199714598912
author Rurin Ardiyanti
Afriwardi Afriwardi
Nur Afrainin Syah
author_facet Rurin Ardiyanti
Afriwardi Afriwardi
Nur Afrainin Syah
author_sort Rurin Ardiyanti
collection DOAJ
description <strong>Abstrak</strong><div class="WordSection2"><p>Cedera Ligamen Krusiat Anterior (LKA) adalah trauma pada atlet yang memerlukan tindakan bedah dan berrisiko menjadi osteoartritis. Berbagai macam faktor dapat menyebabkan cedera LKA, seperti Indeks Massa Tubuh (IMT) yang merupakan salah satu faktor risiko cedera LKA. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan IMT dengan cedera LKA. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional. Sampel adalah 271 atlet diambil dari seluruh cabang olahraga kontak di KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jawa Timur. Data yang diperoleh berupa IMT dan kejadian cedera LKA pada atlet dalam 1 tahun, kemudian dianalisis dengan uji kemaknaan Fisher. Peneliti menemukan 7% (19 orang) mengalami cedera LKA. Penelitian ini menemukan bahwa presentase cedera LKA pada IMT tinggi (&gt;24,9 kg/m<sup>2</sup>) dua kali lebih banyak dibanding pada IMT tidak tinggi (≤24,9 kg/m<sup>2</sup>), yaitu 12,5% dan 6,5%. Pada uji Fisher tidak ditemukan hubungan antara IMT dan cedera LKA (p&gt;0,05).  Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat risiko cedera LKA pada atlet dengan IMT tinggi, namun tidak signifikan secara statistik. Banyak faktor risiko cedera LKA lainnya yang tidak dapat dikontrol melalui metodologi penelitian ini.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> indeks massa tubuh, cedera ligamen krusiat anterior, atlet</p><p> </p><p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p class="NoSpacing1"><em>Anterior Cruciate Ligament (ACL) injuries are common on athletes that need surgical treatment and a risk to become osteoarthritis. There are many factors contributed to ACL injury. Body Mass Index (BMI) is one of ACL injury risk factor. The objective of this study was to determine the relationship between BMI and ACL injury. This was an observasional analitic study. The sample was 271 contact sport athlete</em><em>s</em><em> </em><em>at KONI East Java. Data about BMI and ACL injury on the athlete for 1 year was collected. The data then was analysed by Fisher test. There were 7% (19 persons) of athletes suffers from ACL injury. This study found that the proportion of ACL injury on athlete with high BMI (&gt;24,9 kg/m<sup>2</sup>) was twice compared to athlete without high BMI (≤24,9 kg/m<sup>2</sup>), 12,5% and 6,3% respectively. The conclusion is the different is not significant statitically. This study showed that high BMI on athletes was a risk factor for ACL injury but not significant statistically.</em></p><p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> </em><em>body mass index, anterior cruciate ligament, athlete</em><em></em></p></div><em><br clear="all" /> </em>
first_indexed 2024-12-13T23:20:03Z
format Article
id doaj.art-008408bdc21b43a0959180d1284753e9
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-7406
language English
last_indexed 2024-12-13T23:20:03Z
publishDate 2016-09-01
publisher Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj.art-008408bdc21b43a0959180d1284753e92022-12-21T23:27:48ZengUniversitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062016-09-0153494Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Cedera Ligamen Krusiat Anterior pada Atlet Cabang Olahraga KontakRurin ArdiyantiAfriwardi AfriwardiNur Afrainin Syah<strong>Abstrak</strong><div class="WordSection2"><p>Cedera Ligamen Krusiat Anterior (LKA) adalah trauma pada atlet yang memerlukan tindakan bedah dan berrisiko menjadi osteoartritis. Berbagai macam faktor dapat menyebabkan cedera LKA, seperti Indeks Massa Tubuh (IMT) yang merupakan salah satu faktor risiko cedera LKA. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan IMT dengan cedera LKA. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional. Sampel adalah 271 atlet diambil dari seluruh cabang olahraga kontak di KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jawa Timur. Data yang diperoleh berupa IMT dan kejadian cedera LKA pada atlet dalam 1 tahun, kemudian dianalisis dengan uji kemaknaan Fisher. Peneliti menemukan 7% (19 orang) mengalami cedera LKA. Penelitian ini menemukan bahwa presentase cedera LKA pada IMT tinggi (&gt;24,9 kg/m<sup>2</sup>) dua kali lebih banyak dibanding pada IMT tidak tinggi (≤24,9 kg/m<sup>2</sup>), yaitu 12,5% dan 6,5%. Pada uji Fisher tidak ditemukan hubungan antara IMT dan cedera LKA (p&gt;0,05).  Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat risiko cedera LKA pada atlet dengan IMT tinggi, namun tidak signifikan secara statistik. Banyak faktor risiko cedera LKA lainnya yang tidak dapat dikontrol melalui metodologi penelitian ini.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> indeks massa tubuh, cedera ligamen krusiat anterior, atlet</p><p> </p><p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p class="NoSpacing1"><em>Anterior Cruciate Ligament (ACL) injuries are common on athletes that need surgical treatment and a risk to become osteoarthritis. There are many factors contributed to ACL injury. Body Mass Index (BMI) is one of ACL injury risk factor. The objective of this study was to determine the relationship between BMI and ACL injury. This was an observasional analitic study. The sample was 271 contact sport athlete</em><em>s</em><em> </em><em>at KONI East Java. Data about BMI and ACL injury on the athlete for 1 year was collected. The data then was analysed by Fisher test. There were 7% (19 persons) of athletes suffers from ACL injury. This study found that the proportion of ACL injury on athlete with high BMI (&gt;24,9 kg/m<sup>2</sup>) was twice compared to athlete without high BMI (≤24,9 kg/m<sup>2</sup>), 12,5% and 6,3% respectively. The conclusion is the different is not significant statitically. This study showed that high BMI on athletes was a risk factor for ACL injury but not significant statistically.</em></p><p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> </em><em>body mass index, anterior cruciate ligament, athlete</em><em></em></p></div><em><br clear="all" /> </em>http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/589
spellingShingle Rurin Ardiyanti
Afriwardi Afriwardi
Nur Afrainin Syah
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Cedera Ligamen Krusiat Anterior pada Atlet Cabang Olahraga Kontak
Jurnal Kesehatan Andalas
title Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Cedera Ligamen Krusiat Anterior pada Atlet Cabang Olahraga Kontak
title_full Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Cedera Ligamen Krusiat Anterior pada Atlet Cabang Olahraga Kontak
title_fullStr Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Cedera Ligamen Krusiat Anterior pada Atlet Cabang Olahraga Kontak
title_full_unstemmed Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Cedera Ligamen Krusiat Anterior pada Atlet Cabang Olahraga Kontak
title_short Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Cedera Ligamen Krusiat Anterior pada Atlet Cabang Olahraga Kontak
title_sort hubungan indeks massa tubuh dengan cedera ligamen krusiat anterior pada atlet cabang olahraga kontak
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/589
work_keys_str_mv AT rurinardiyanti hubunganindeksmassatubuhdengancederaligamenkrusiatanteriorpadaatletcabangolahragakontak
AT afriwardiafriwardi hubunganindeksmassatubuhdengancederaligamenkrusiatanteriorpadaatletcabangolahragakontak
AT nurafraininsyah hubunganindeksmassatubuhdengancederaligamenkrusiatanteriorpadaatletcabangolahragakontak