Analisis Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui mengapa munculnya tuntutan dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam bentuk dana bagi hasil (DBH) dari sub sektor perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini juga bertujuan (2) untuk mengetahui dasar penentuan mengapa perlu ada dana Perimbangan Keuan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Hasaniarto, Ishak
Format: Article
Language:English
Published: Governmental Science Laboratory, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Riau 2018-09-01
Series:Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan
Subjects:
Online Access:http://localhost/nakhoda-3.3.0-16/index.php/njip/article/view/39
_version_ 1797377173402681344
author Hasaniarto
Ishak
author_facet Hasaniarto
Ishak
author_sort Hasaniarto
collection DOAJ
description Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui mengapa munculnya tuntutan dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam bentuk dana bagi hasil (DBH) dari sub sektor perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini juga bertujuan (2) untuk mengetahui dasar penentuan mengapa perlu ada dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dari sub sektor perkebunan kelapa sawit. Selain itu penelitian ini juga bertujuan. (3) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dari sub sektor perkebunan kelapa sawit yang terdapat di Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah analisis deskriftif. Penelitian ini menggunakan dokumentasi dan wawancara bersama key informan sebagai objek informasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan demi mendapatkan informasi dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi,dan wawancara langsung dengan key informan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi Provinsi Riau untuk mendapatkan DBH dari bea keluar ekspor CPO adalah rasa ketidakadilan, dalam distribusi pengelolaan penerimaan negara, terutama dari sektor bea keluar ekspor CPO ini. (2) Dengan mengadopsi keenam kriteria kelayakan transfer fiskal yang umum digunakan oleh banyak negara di dunia. yaitu, otonomi (Autonomy), penerimaan yang memadai (revenue adequacy), keadilan (equity), Transparansi dan stabilitas (transparance and stability), sederhana (simplicity) dan insentif (incentif), maka penerimaan negara dari bea keluar ekspor CPO layak untuk dibagihasilkan. (3) mengingat pelaksanaan perimbangan keuangan dari sub sektor perkebunan kelapa sawit, belum mencerminkan rasa keadilan terhadap daerah.
first_indexed 2024-03-08T19:49:54Z
format Article
id doaj.art-01ca316eaab44cd68ea7f30438982f6f
institution Directory Open Access Journal
issn 1829-5827
2656-5277
language English
last_indexed 2024-03-08T19:49:54Z
publishDate 2018-09-01
publisher Governmental Science Laboratory, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Riau
record_format Article
series Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan
spelling doaj.art-01ca316eaab44cd68ea7f30438982f6f2023-12-24T10:46:25ZengGovernmental Science Laboratory, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas RiauNakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan1829-58272656-52772018-09-011423Analisis Perimbangan Keuangan Pusat dan DaerahHasaniartoIshak Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui mengapa munculnya tuntutan dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam bentuk dana bagi hasil (DBH) dari sub sektor perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini juga bertujuan (2) untuk mengetahui dasar penentuan mengapa perlu ada dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dari sub sektor perkebunan kelapa sawit. Selain itu penelitian ini juga bertujuan. (3) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dari sub sektor perkebunan kelapa sawit yang terdapat di Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah analisis deskriftif. Penelitian ini menggunakan dokumentasi dan wawancara bersama key informan sebagai objek informasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan demi mendapatkan informasi dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi,dan wawancara langsung dengan key informan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi Provinsi Riau untuk mendapatkan DBH dari bea keluar ekspor CPO adalah rasa ketidakadilan, dalam distribusi pengelolaan penerimaan negara, terutama dari sektor bea keluar ekspor CPO ini. (2) Dengan mengadopsi keenam kriteria kelayakan transfer fiskal yang umum digunakan oleh banyak negara di dunia. yaitu, otonomi (Autonomy), penerimaan yang memadai (revenue adequacy), keadilan (equity), Transparansi dan stabilitas (transparance and stability), sederhana (simplicity) dan insentif (incentif), maka penerimaan negara dari bea keluar ekspor CPO layak untuk dibagihasilkan. (3) mengingat pelaksanaan perimbangan keuangan dari sub sektor perkebunan kelapa sawit, belum mencerminkan rasa keadilan terhadap daerah. http://localhost/nakhoda-3.3.0-16/index.php/njip/article/view/39dana perimbanganDana Bagi Hasil (DBH)transfer fiskalsub sektor perkebunan kelapa sawitbea keluar CPO
spellingShingle Hasaniarto
Ishak
Analisis Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan
dana perimbangan
Dana Bagi Hasil (DBH)
transfer fiskal
sub sektor perkebunan kelapa sawit
bea keluar CPO
title Analisis Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
title_full Analisis Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
title_fullStr Analisis Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
title_full_unstemmed Analisis Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
title_short Analisis Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
title_sort analisis perimbangan keuangan pusat dan daerah
topic dana perimbangan
Dana Bagi Hasil (DBH)
transfer fiskal
sub sektor perkebunan kelapa sawit
bea keluar CPO
url http://localhost/nakhoda-3.3.0-16/index.php/njip/article/view/39
work_keys_str_mv AT hasaniarto analisisperimbangankeuanganpusatdandaerah
AT ishak analisisperimbangankeuanganpusatdandaerah