Reorientasi Nilai Sufisme Individual-Transedental Dalam Naskah at Tuhfah al Mursalah Menuju Sosio-Empirik

Abstract The manuscript at-Tuhfah al-Mursalah as a track record of the past is full of virtues. Seeking virtue means preparing yourself through the purification process. Sufism, as a purification step to reach the Most Holy One. The spiritual experience gained by Salik when meeting and union with...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ihsan Sa'dudin
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Negeri Jakarta 2018-07-01
Series:Jurnal Studi Al-Quran
Subjects:
Online Access:http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jsq/article/view/6094
_version_ 1818912701697490944
author Ihsan Sa'dudin
author_facet Ihsan Sa'dudin
author_sort Ihsan Sa'dudin
collection DOAJ
description Abstract The manuscript at-Tuhfah al-Mursalah as a track record of the past is full of virtues. Seeking virtue means preparing yourself through the purification process. Sufism, as a purification step to reach the Most Holy One. The spiritual experience gained by Salik when meeting and union with God (individual-transcendental values) should be felt also by others. The transmission of spiritual experience is implemented in empirical life (socio-empirical values) as a form of practicing and teaching the teachings of a loving Islam, so that the concept of rahmatan lil 'alamin can be felt by all creatures. The process of attaining the maqam requires clarity of heart; peace of mind, mind and environment; as well as sincerity amaliyah. Awareness to negate the existence of self (‘alam nasut) and purify the existence of divinity (‘alam lahut) in self as a form of preparation to accept the holiness of the Khaliq. It is this doctrine of purity that should be practiced and spread by the salik and perceived by all beings to create goodness in the universe.Goodness that does not look to ethnic, religious, ethnic, and state boundaries.Universal goodness as the real essence of Islam rahmatan lil a'lamin  Keywords: Sufism,Manuscript, Individual-transcendental values,Socio-empirical            Abstrak Naskah at-Tuhfah al-Mursalah sebagai rekam jejak masa lalu yang sarat akan nilai kebajikan. Mencari kabajikan berarti menyiapkan diri melalui proses penyucian. Tasawuf, sebagai langkah menyucikan diri untuk mencapai Sang Maha Suci. Pengalaman spiritual yang didapatkan oleh salik ketika berjumpa dan bersatu diri dengan Tuhan (nilai-nilai individual-transedental) hendaknya dirasakan juga oleh yang lain. Penularan pengalaman spiritual diimplementasikan dalam kehidupan empirik (nilai-nilai sosio-empirik) sebagai bentuk pengamalan dan pengajaran ajaran islam yang penuh cinta kasih, sehingga konsep rahmatan lil ’alamin dapat dirasakan oleh segenap makhluk. Proses untuk mencapai maqam tersebut membutuhkan kejernihan hati; ketenangan jiwa, pikiran, dan lingkungan; serta kesungguhan amaliyah. Kesadaran untuk menegasikan eksistensi diri (alam nasut) dan menyucikan eksistensi ketuhanan (alam lahut) dalam diri sebagai bentuk persiapan menerima kesucian Sang Khaliq. Ajaran kesucian ini lah yang hendaknya diamalkan dan ditebarkan oleh salik serta dirasakan oleh seluruh makhluk sehingga tercipta kebaikan di semesta alam. Kebaikan yang tidak memandang suku, agama, etnis, dan batas negara. Kebaikan universal sebagai hakikat nyata Islam rahmatan lil a’lamin. Kata kunci: Sufisme, Naskah, Nilai Individual-transedental, Nilai sosio-empirik
first_indexed 2024-12-19T23:18:47Z
format Article
id doaj.art-03953df4806b4ce483267cde455a841c
institution Directory Open Access Journal
issn 0216-1648
2339-2614
language Arabic
last_indexed 2024-12-19T23:18:47Z
publishDate 2018-07-01
publisher Universitas Negeri Jakarta
record_format Article
series Jurnal Studi Al-Quran
spelling doaj.art-03953df4806b4ce483267cde455a841c2022-12-21T20:02:01ZaraUniversitas Negeri JakartaJurnal Studi Al-Quran0216-16482339-26142018-07-0114212312610.21009/JSQ.014.2.026094Reorientasi Nilai Sufisme Individual-Transedental Dalam Naskah at Tuhfah al Mursalah Menuju Sosio-EmpirikIhsan Sa'dudinAbstract The manuscript at-Tuhfah al-Mursalah as a track record of the past is full of virtues. Seeking virtue means preparing yourself through the purification process. Sufism, as a purification step to reach the Most Holy One. The spiritual experience gained by Salik when meeting and union with God (individual-transcendental values) should be felt also by others. The transmission of spiritual experience is implemented in empirical life (socio-empirical values) as a form of practicing and teaching the teachings of a loving Islam, so that the concept of rahmatan lil 'alamin can be felt by all creatures. The process of attaining the maqam requires clarity of heart; peace of mind, mind and environment; as well as sincerity amaliyah. Awareness to negate the existence of self (‘alam nasut) and purify the existence of divinity (‘alam lahut) in self as a form of preparation to accept the holiness of the Khaliq. It is this doctrine of purity that should be practiced and spread by the salik and perceived by all beings to create goodness in the universe.Goodness that does not look to ethnic, religious, ethnic, and state boundaries.Universal goodness as the real essence of Islam rahmatan lil a'lamin  Keywords: Sufism,Manuscript, Individual-transcendental values,Socio-empirical            Abstrak Naskah at-Tuhfah al-Mursalah sebagai rekam jejak masa lalu yang sarat akan nilai kebajikan. Mencari kabajikan berarti menyiapkan diri melalui proses penyucian. Tasawuf, sebagai langkah menyucikan diri untuk mencapai Sang Maha Suci. Pengalaman spiritual yang didapatkan oleh salik ketika berjumpa dan bersatu diri dengan Tuhan (nilai-nilai individual-transedental) hendaknya dirasakan juga oleh yang lain. Penularan pengalaman spiritual diimplementasikan dalam kehidupan empirik (nilai-nilai sosio-empirik) sebagai bentuk pengamalan dan pengajaran ajaran islam yang penuh cinta kasih, sehingga konsep rahmatan lil ’alamin dapat dirasakan oleh segenap makhluk. Proses untuk mencapai maqam tersebut membutuhkan kejernihan hati; ketenangan jiwa, pikiran, dan lingkungan; serta kesungguhan amaliyah. Kesadaran untuk menegasikan eksistensi diri (alam nasut) dan menyucikan eksistensi ketuhanan (alam lahut) dalam diri sebagai bentuk persiapan menerima kesucian Sang Khaliq. Ajaran kesucian ini lah yang hendaknya diamalkan dan ditebarkan oleh salik serta dirasakan oleh seluruh makhluk sehingga tercipta kebaikan di semesta alam. Kebaikan yang tidak memandang suku, agama, etnis, dan batas negara. Kebaikan universal sebagai hakikat nyata Islam rahmatan lil a’lamin. Kata kunci: Sufisme, Naskah, Nilai Individual-transedental, Nilai sosio-empirikhttp://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jsq/article/view/6094Sufisme, Naskah, Nilai Individual-transedental, Nilai sosio-empirik
spellingShingle Ihsan Sa'dudin
Reorientasi Nilai Sufisme Individual-Transedental Dalam Naskah at Tuhfah al Mursalah Menuju Sosio-Empirik
Jurnal Studi Al-Quran
Sufisme, Naskah, Nilai Individual-transedental, Nilai sosio-empirik
title Reorientasi Nilai Sufisme Individual-Transedental Dalam Naskah at Tuhfah al Mursalah Menuju Sosio-Empirik
title_full Reorientasi Nilai Sufisme Individual-Transedental Dalam Naskah at Tuhfah al Mursalah Menuju Sosio-Empirik
title_fullStr Reorientasi Nilai Sufisme Individual-Transedental Dalam Naskah at Tuhfah al Mursalah Menuju Sosio-Empirik
title_full_unstemmed Reorientasi Nilai Sufisme Individual-Transedental Dalam Naskah at Tuhfah al Mursalah Menuju Sosio-Empirik
title_short Reorientasi Nilai Sufisme Individual-Transedental Dalam Naskah at Tuhfah al Mursalah Menuju Sosio-Empirik
title_sort reorientasi nilai sufisme individual transedental dalam naskah at tuhfah al mursalah menuju sosio empirik
topic Sufisme, Naskah, Nilai Individual-transedental, Nilai sosio-empirik
url http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jsq/article/view/6094
work_keys_str_mv AT ihsansadudin reorientasinilaisufismeindividualtransedentaldalamnaskahattuhfahalmursalahmenujusosioempirik