Pendekatan Tafsir Produk Perbankan Syariah

As a financial intermediary institution, Islamic banks offer several products in the form of funding, financing, and other services. The product as regulated in Law No. 21 of 2008 concerning Islamic Bank. Products, as mentioned above, refer to the results of the Fatwa issued by National Shariah Coun...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Abdul Mujib
Format: Article
Language:English
Published: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2015-06-01
Series:Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Subjects:
Online Access:http://muqtasid.iainsalatiga.ac.id/index.php/muqtasid/article/view/1021
Description
Summary:As a financial intermediary institution, Islamic banks offer several products in the form of funding, financing, and other services. The product as regulated in Law No. 21 of 2008 concerning Islamic Bank. Products, as mentioned above, refer to the results of the Fatwa issued by National Shariah Council of MUI. Fatwa is commonly used in the implementation of funding and financing namely DSN-MUI No. 1/DSNMUI/IV/2000 about Giro, DSN-MUI No. 2/DSN-MUI/IV/2000 about Saving, DSN-MUI No. 3/DSN-MUI/IV/2000 about Deposit, dan DSN-MUI No. 7/DSN-MUI/IV/2000 about Mudharabah Financing. Produk perbankan syari’ah sebagaimana yang tersebut di atas diatur dalam UU No 21 Tahun 2008 merupakan penjabaran dari konsep dasar syari’at Islam yang dilakukan oleh Dewan Syari’ah Nasional (DSN) MUI melalui fatwanya, baik yang merujuk langsung kepada al-Qur’an dan hadis maupun pada literatur hukum Islam (fiqh). Secara spesifik tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait dengan penetapan produk perbankan syari’ah di Indonesia. Selanjutnya mendiskripsikan karakteristik dari pola tafsir dalam pembangunan produk perbankan syari’ah. Tafsir yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan atas Fatwa DSN-MUI selama ini adalah mengacu pada dua pola besar yaitu; Akomodatif dan Asimilatif. Agar produk syariah tidak identik dengan produk-produk perbankan konvensional, maka tafsir yang dilakukan pada tingkat pertama harus merujuk langsung kepada sumber ajaran Islam dan kenyataan perkembangan bisnis keuangan dan perbankan.
ISSN:2087-7013
2527-8304