Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Eceng Gondok di Kabupaten Semarang

Industri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang sangat potensial untuk dikembangkan, namun perkembangannya mengalami penurunan yang semula di tahun 2013 terdapat 18 unit usaha menurun menjadi 10 unit usaha di tahun 2015. Volume produksi di tahun 2015 juga mengalami penurunan jika dibandingkan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Fatmawati Fatmawati, Deky Aji Suseno
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2018-08-01
Series:Economics Development Analysis Journal
Online Access:https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/25257
_version_ 1818693137329029120
author Fatmawati Fatmawati
Deky Aji Suseno
author_facet Fatmawati Fatmawati
Deky Aji Suseno
author_sort Fatmawati Fatmawati
collection DOAJ
description Industri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang sangat potensial untuk dikembangkan, namun perkembangannya mengalami penurunan yang semula di tahun 2013 terdapat 18 unit usaha menurun menjadi 10 unit usaha di tahun 2015. Volume produksi di tahun 2015 juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014. Hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan bahan baku eceng gondok di Rawapening yang terus mengalami peningkatan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 10 perajin dan 8 keyperson. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui permasalahan industri dan Analisis Hierarki Proses (AHP) untuk menentukan strategi pengembangan industri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan mendasar yang dihadapi adalah masih terbatasnya SDM yang terampil. Prioritas utama dalam pengembangan industri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang adalah kriteria SDM (nilai bobot 0,463), disusul kriteria pemasaran (nilai bobot 0,347), kriteria manajemen produksi (nilai bobot 0,119), dan kriteria teknologi (nilai bobot 0,017). Adapun saran dari penelitian ini antara lain diharapkan pemerintah dan pihak yang berkepentingan lebih memfokuskan pengembangan industri kerajinan eceng gondok melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Water hyacinth crafts industries in Semarang Regency potential for development, but its development has decreased which was originally in the year 2013, there are 18 business units decreased to 10 business units in 2015. The production volume in 2015 also decreased compared to 2014. The inversely proportional to the availability of raw materials in the water hyacinth Rawapening which is constantly increasing. The sample in this study consisted of 10 craftsmen and 8 keyperson. The research method used is descriptive analysis to find out the problems of industries and Analysis Hierarchy Process (AHP) to determine the development strategy of water hyacinth crafts industries in Semarang Regency. The results showed that the fundamental problems faced is the limited skilled human resources. The main priority in the development of water hyacinth crafts industries in Semarang district is HR criteria (weight value 0.463), followed by marketing criteria (weight value 0.347), production management criteria (weight value 0.119), and technology criteria (weight value 0.017). The suggestion from this study are expected in the government and interested parties more focused development of water hyacinth crafts industries by enhancing the knowledge and technical skills of human resources through education and training
first_indexed 2024-12-17T13:08:54Z
format Article
id doaj.art-07f4d7188bd34a34849a7c117b55867f
institution Directory Open Access Journal
issn 2252-6560
language English
last_indexed 2024-12-17T13:08:54Z
publishDate 2018-08-01
publisher Universitas Negeri Semarang
record_format Article
series Economics Development Analysis Journal
spelling doaj.art-07f4d7188bd34a34849a7c117b55867f2022-12-21T21:47:10ZengUniversitas Negeri SemarangEconomics Development Analysis Journal2252-65602018-08-017325125910.15294/edaj.v7i3.2525725257Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Eceng Gondok di Kabupaten SemarangFatmawati Fatmawati0Deky Aji Suseno1Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri SemarangJurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri SemarangIndustri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang sangat potensial untuk dikembangkan, namun perkembangannya mengalami penurunan yang semula di tahun 2013 terdapat 18 unit usaha menurun menjadi 10 unit usaha di tahun 2015. Volume produksi di tahun 2015 juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014. Hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan bahan baku eceng gondok di Rawapening yang terus mengalami peningkatan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 10 perajin dan 8 keyperson. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui permasalahan industri dan Analisis Hierarki Proses (AHP) untuk menentukan strategi pengembangan industri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan mendasar yang dihadapi adalah masih terbatasnya SDM yang terampil. Prioritas utama dalam pengembangan industri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang adalah kriteria SDM (nilai bobot 0,463), disusul kriteria pemasaran (nilai bobot 0,347), kriteria manajemen produksi (nilai bobot 0,119), dan kriteria teknologi (nilai bobot 0,017). Adapun saran dari penelitian ini antara lain diharapkan pemerintah dan pihak yang berkepentingan lebih memfokuskan pengembangan industri kerajinan eceng gondok melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Water hyacinth crafts industries in Semarang Regency potential for development, but its development has decreased which was originally in the year 2013, there are 18 business units decreased to 10 business units in 2015. The production volume in 2015 also decreased compared to 2014. The inversely proportional to the availability of raw materials in the water hyacinth Rawapening which is constantly increasing. The sample in this study consisted of 10 craftsmen and 8 keyperson. The research method used is descriptive analysis to find out the problems of industries and Analysis Hierarchy Process (AHP) to determine the development strategy of water hyacinth crafts industries in Semarang Regency. The results showed that the fundamental problems faced is the limited skilled human resources. The main priority in the development of water hyacinth crafts industries in Semarang district is HR criteria (weight value 0.463), followed by marketing criteria (weight value 0.347), production management criteria (weight value 0.119), and technology criteria (weight value 0.017). The suggestion from this study are expected in the government and interested parties more focused development of water hyacinth crafts industries by enhancing the knowledge and technical skills of human resources through education and traininghttps://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/25257
spellingShingle Fatmawati Fatmawati
Deky Aji Suseno
Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Eceng Gondok di Kabupaten Semarang
Economics Development Analysis Journal
title Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Eceng Gondok di Kabupaten Semarang
title_full Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Eceng Gondok di Kabupaten Semarang
title_fullStr Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Eceng Gondok di Kabupaten Semarang
title_full_unstemmed Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Eceng Gondok di Kabupaten Semarang
title_short Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Eceng Gondok di Kabupaten Semarang
title_sort strategi pengembangan industri kerajinan eceng gondok di kabupaten semarang
url https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/25257
work_keys_str_mv AT fatmawatifatmawati strategipengembanganindustrikerajinanecenggondokdikabupatensemarang
AT dekyajisuseno strategipengembanganindustrikerajinanecenggondokdikabupatensemarang