OPTIMASI PENGGUNAAN SEDIMENT TRAP PADA ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA MENGGUNAKAN PEMODELAN TRANSPOR SEDIMEN (STUDI KASUS: ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA, JAWA TIMUR)

Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang cukup strategis bagi perkembangan ekonomi dan transportasi laut. Diperlukannya penanganan bagi alur pelayaran agar lalu lintas kapal tetap stabil. Lokasi penelitian di Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan 3 kondisi ber...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Danar Guruh Pratomo, Muhammad Rinaldi Fauzan Aziz
Format: Article
Language:English
Published: Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2020-07-01
Series:Geoid
Subjects:
Online Access:https://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/7129
Description
Summary:Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang cukup strategis bagi perkembangan ekonomi dan transportasi laut. Diperlukannya penanganan bagi alur pelayaran agar lalu lintas kapal tetap stabil. Lokasi penelitian di Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan 3 kondisi berbeda yaitu Pre-Survey, Post-Survey kondisi 1 memiliki sediment trap dan Post-Survey kondisi 2 tidak memiliki sediment trap. Penelitian menggunakan pemodelan 3D untuk melihat aktifitas hidrodinamika. Hasil dari pemodelan adalah pola arus, yang akan mempengaruhi pola sebaran sedimen pada area penelitian. Model dibentuk berdasarkan parameter berupa pasang surut, debit sungai, dan angin di daerah penelitian. Pasang surut Pre-Survey memiliki nilai RMSE dan MAE sebesar 0,0307 meter dan 0,0244 meter dengan arus 0,3 m/s. Post-Survey kondisi 1 memiliki nilai sebesar 0,0336 meter dan 0,0276 meter dengan arus 0,2 m/s. Post-Survey kondisi 2 memiliki nilai sebesar 0,0563 meter dan 0,0289 meter dengan arus 0,4 m/s. Pola sebaran sedimen antara Post-Survey kondisi 1 dan kondisi 2 memiliki nilai yang dominan hampir sama dimulai dari -0,005 meter hingga 0,0175 meter. Nilai maksimal kondisi 1 senilai 0,072 meter sedangkan kondisi 2 senilai 0,062 meter pada area sediment trap. Walaupun kondisi 1 memiliki nilai maksimal lebih besar dari kondisi 2, hal tersebut terjadi di beberapa titik saja.
ISSN:1858-2281
2442-3998