Tatalaksana Jalan Napas pada Pasien dengan Fraktur Listesis Servikal Tidak Stabil

Cedera tulang belakang leher/cervical spine injury (CSI) tetap menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara maju. Sekitar 12.000 kasus baru cedera tulang belakang terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Kebanyakan dari cedera tersebut (55%) merupakan cedera servikal, sedangkan 15%...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dimas Rahmatisa, Sudadi Sudadi, Bambang Suryono
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC) 2019-03-01
Series:Jurnal Neuroanestesi Indonesia
Subjects:
Online Access:http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/210
_version_ 1811293861809487872
author Dimas Rahmatisa
Sudadi Sudadi
Bambang Suryono
author_facet Dimas Rahmatisa
Sudadi Sudadi
Bambang Suryono
author_sort Dimas Rahmatisa
collection DOAJ
description Cedera tulang belakang leher/cervical spine injury (CSI) tetap menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara maju. Sekitar 12.000 kasus baru cedera tulang belakang terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Kebanyakan dari cedera tersebut (55%) merupakan cedera servikal, sedangkan 15% merupakan cedera yang berhubungan dengan torakolumbal. Studi epidemiologis baru, menunjukkan bahwa cedera tulang belakang leher terjadi sekitar 1,8% hingga 4% pada kasus cedera trauma tumpul dan menyebabkan sekitar 6.000 kematian dan 5.000 kasus baru quadriplegia per tahun. Kasus laki-laki usia 55 tahun dengan riwayat trauma leher 5 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya tetraparese dan nyeri hebat pada daerah leher, terutama saat ekstensi kepala. Dari pemeriksaan laboratorium tidak didapatkan kelainan, dari pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) leher didapatkan spondilolisthesis C6-7 berat sehingga korpus C6 di anterior C7. Dilakukan anestesia umum, dengan manajemen jalan napas intubasi manual in-line, serta menggunakan video laringoskop. Intubasi dilakukan 2 kali percobaan karena kesulitan visualisasi pita suara. Operasi berlangsung 10 jam, pasien kemudian dirawat di ICU selama 1 hari sebelum pindah ruang rawat biasa. Airway Management in Patient with Unstable Listhesis Cervical Fracture Cervical spine injury (CSI) remains a major cause of morbidity and mortality in developed countries. About 12,000 new cases of spinal cord injury occur in the United States each year. Most of these injuries (55%) are cervical injuries, while 15% are torakoumbal-related injuries. New epidemiological studies show that cervical spine injuries occur in about 1.8% to 4% in blunt trauma cases and cause around 6,000 deaths and 5,000 new cases of quadriplegia per year. The case of a 55-year-old male with a history of neck trauma 5 months before being hospitalized. Physical examination is found for tetraparese and severe pain in the neck area, especially during head extension. From the laboratory examination no abnormalities were found, from the magnetic resonance imaging (MRI) examination of the neck obtained severe C6-7 spondylolisthesis so that corpus C6 was anterior to C7. General anesthesia, with manual in-line intubation airway management with using a video laryngoscope. Intubation was carried out 2 times because of difficulty in visualizing the vocal cords. The operation lasted 10 hours, the patient was then admitted to the ICU for one day, then moved to ward.
first_indexed 2024-04-13T05:07:51Z
format Article
id doaj.art-08ffcd47ea604d56a4aab2fd4d417a45
institution Directory Open Access Journal
issn 2088-9674
2460-2302
language Indonesian
last_indexed 2024-04-13T05:07:51Z
publishDate 2019-03-01
publisher Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)
record_format Article
series Jurnal Neuroanestesi Indonesia
spelling doaj.art-08ffcd47ea604d56a4aab2fd4d417a452022-12-22T03:01:07ZindIndonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)Jurnal Neuroanestesi Indonesia2088-96742460-23022019-03-0181334310.24244/jni.vol8i1.210198Tatalaksana Jalan Napas pada Pasien dengan Fraktur Listesis Servikal Tidak StabilDimas Rahmatisa0Sudadi Sudadi1Bambang Suryono2Faculty of Medicine Candidate Consultant of Neurianesthesia Universitas Padjadjaran BandungFaculty of Medicine Universitas Gadjah Mada YogyakartaFaculty of Medicine Universitas Gadjah Mada YogyakartaCedera tulang belakang leher/cervical spine injury (CSI) tetap menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara maju. Sekitar 12.000 kasus baru cedera tulang belakang terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Kebanyakan dari cedera tersebut (55%) merupakan cedera servikal, sedangkan 15% merupakan cedera yang berhubungan dengan torakolumbal. Studi epidemiologis baru, menunjukkan bahwa cedera tulang belakang leher terjadi sekitar 1,8% hingga 4% pada kasus cedera trauma tumpul dan menyebabkan sekitar 6.000 kematian dan 5.000 kasus baru quadriplegia per tahun. Kasus laki-laki usia 55 tahun dengan riwayat trauma leher 5 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya tetraparese dan nyeri hebat pada daerah leher, terutama saat ekstensi kepala. Dari pemeriksaan laboratorium tidak didapatkan kelainan, dari pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) leher didapatkan spondilolisthesis C6-7 berat sehingga korpus C6 di anterior C7. Dilakukan anestesia umum, dengan manajemen jalan napas intubasi manual in-line, serta menggunakan video laringoskop. Intubasi dilakukan 2 kali percobaan karena kesulitan visualisasi pita suara. Operasi berlangsung 10 jam, pasien kemudian dirawat di ICU selama 1 hari sebelum pindah ruang rawat biasa. Airway Management in Patient with Unstable Listhesis Cervical Fracture Cervical spine injury (CSI) remains a major cause of morbidity and mortality in developed countries. About 12,000 new cases of spinal cord injury occur in the United States each year. Most of these injuries (55%) are cervical injuries, while 15% are torakoumbal-related injuries. New epidemiological studies show that cervical spine injuries occur in about 1.8% to 4% in blunt trauma cases and cause around 6,000 deaths and 5,000 new cases of quadriplegia per year. The case of a 55-year-old male with a history of neck trauma 5 months before being hospitalized. Physical examination is found for tetraparese and severe pain in the neck area, especially during head extension. From the laboratory examination no abnormalities were found, from the magnetic resonance imaging (MRI) examination of the neck obtained severe C6-7 spondylolisthesis so that corpus C6 was anterior to C7. General anesthesia, with manual in-line intubation airway management with using a video laryngoscope. Intubation was carried out 2 times because of difficulty in visualizing the vocal cords. The operation lasted 10 hours, the patient was then admitted to the ICU for one day, then moved to ward.http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/210frakturjalan napasmanajemen anestesiaservikalairway managementanesthesia managementcervical spinefracture
spellingShingle Dimas Rahmatisa
Sudadi Sudadi
Bambang Suryono
Tatalaksana Jalan Napas pada Pasien dengan Fraktur Listesis Servikal Tidak Stabil
Jurnal Neuroanestesi Indonesia
fraktur
jalan napas
manajemen anestesia
servikal
airway management
anesthesia management
cervical spine
fracture
title Tatalaksana Jalan Napas pada Pasien dengan Fraktur Listesis Servikal Tidak Stabil
title_full Tatalaksana Jalan Napas pada Pasien dengan Fraktur Listesis Servikal Tidak Stabil
title_fullStr Tatalaksana Jalan Napas pada Pasien dengan Fraktur Listesis Servikal Tidak Stabil
title_full_unstemmed Tatalaksana Jalan Napas pada Pasien dengan Fraktur Listesis Servikal Tidak Stabil
title_short Tatalaksana Jalan Napas pada Pasien dengan Fraktur Listesis Servikal Tidak Stabil
title_sort tatalaksana jalan napas pada pasien dengan fraktur listesis servikal tidak stabil
topic fraktur
jalan napas
manajemen anestesia
servikal
airway management
anesthesia management
cervical spine
fracture
url http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/210
work_keys_str_mv AT dimasrahmatisa tatalaksanajalannapaspadapasiendenganfrakturlistesisservikaltidakstabil
AT sudadisudadi tatalaksanajalannapaspadapasiendenganfrakturlistesisservikaltidakstabil
AT bambangsuryono tatalaksanajalannapaspadapasiendenganfrakturlistesisservikaltidakstabil