Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen

Rumah sakit menduduki posisi penting untuk tatalaksana hipertensi. Tatalaksana hipertensi yang baik di rumah sakit  menyebabkan tekanan darah terkontrol. Kenyataan tatalaksana hipertensi di rumah sakit saat ini belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola tatalaksana farma...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: - Gularso, Devita Ninda, Fauziyati Ana
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2019-01-01
Series:Mutiara Medika
Subjects:
Online Access:https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/5252
_version_ 1811218258766856192
author - Gularso
Devita Ninda
Fauziyati Ana
author_facet - Gularso
Devita Ninda
Fauziyati Ana
author_sort - Gularso
collection DOAJ
description Rumah sakit menduduki posisi penting untuk tatalaksana hipertensi. Tatalaksana hipertensi yang baik di rumah sakit  menyebabkan tekanan darah terkontrol. Kenyataan tatalaksana hipertensi di rumah sakit saat ini belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola tatalaksana farmakologis hipertensi pasien rawat inap di RS dr Soedirman Kebumen tahun 2015. Penelitian ini bersifat non eksperimental deskriptif, menggunakan data rekam medis pasien dengan hipertensi tahun 2015. Variabel yang diobservasi meliputi jenis obat antihipertensi, jumlah obat, dosis obat dan capaian terapi. Sebanyak 95 pasien hipertensi rawat inap masuk kriteria inklusi. Pasien meninggal kurang dari 24 jam setelah rawat inap tidak diikutkan dalam penelitian. Golongan Calcium Channel Blocker merupakan obat yang paling sering digunakan secara tunggal maupun kombinasi (70,53%.) Sebanyak 46% diberikan kombinasi dua jenis obat. Kombinasi tersering yang digunakan adalah Angiotensin Receptor Blocker + Calcium Channel Blocker. Hanya 30,53% pasien memenuh target tekanan darah saat pulang. Pola tatalaksana hipertensi di RS dr Soedirman Kebumen belum sesuai dengan JNC VIII yaitu pada pemilihan jenis dan jumlah obat berdasar stadium hipertensi. Tingkat keberhasilan terapi pada kelompok dengan komorbid sudah baik dibandingkan capaian WHO tetapi sebaliknya pada kelompok tanpa komorbid.
first_indexed 2024-04-12T07:07:57Z
format Article
id doaj.art-0a0ddffef0b948a6a7990359651efe50
institution Directory Open Access Journal
issn 1411-8033
2614-0101
language English
last_indexed 2024-04-12T07:07:57Z
publishDate 2019-01-01
publisher Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
record_format Article
series Mutiara Medika
spelling doaj.art-0a0ddffef0b948a6a7990359651efe502022-12-22T03:42:44ZengUniversitas Muhammadiyah YogyakartaMutiara Medika1411-80332614-01012019-01-0119171210.18196/mm.1901213153Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen- Gularso0Devita Ninda1Fauziyati Ana2Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RSUD Kebumen-Fakultas Kedokteran, Universitas Islam IndonesiaFakultas Kedokteran, Universitas Islam IndonesiaDepartemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam IndonesiaRumah sakit menduduki posisi penting untuk tatalaksana hipertensi. Tatalaksana hipertensi yang baik di rumah sakit  menyebabkan tekanan darah terkontrol. Kenyataan tatalaksana hipertensi di rumah sakit saat ini belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola tatalaksana farmakologis hipertensi pasien rawat inap di RS dr Soedirman Kebumen tahun 2015. Penelitian ini bersifat non eksperimental deskriptif, menggunakan data rekam medis pasien dengan hipertensi tahun 2015. Variabel yang diobservasi meliputi jenis obat antihipertensi, jumlah obat, dosis obat dan capaian terapi. Sebanyak 95 pasien hipertensi rawat inap masuk kriteria inklusi. Pasien meninggal kurang dari 24 jam setelah rawat inap tidak diikutkan dalam penelitian. Golongan Calcium Channel Blocker merupakan obat yang paling sering digunakan secara tunggal maupun kombinasi (70,53%.) Sebanyak 46% diberikan kombinasi dua jenis obat. Kombinasi tersering yang digunakan adalah Angiotensin Receptor Blocker + Calcium Channel Blocker. Hanya 30,53% pasien memenuh target tekanan darah saat pulang. Pola tatalaksana hipertensi di RS dr Soedirman Kebumen belum sesuai dengan JNC VIII yaitu pada pemilihan jenis dan jumlah obat berdasar stadium hipertensi. Tingkat keberhasilan terapi pada kelompok dengan komorbid sudah baik dibandingkan capaian WHO tetapi sebaliknya pada kelompok tanpa komorbid.https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/5252hipertensitatalaksana farmakologisrawat inap
spellingShingle - Gularso
Devita Ninda
Fauziyati Ana
Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen
Mutiara Medika
hipertensi
tatalaksana farmakologis
rawat inap
title Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen
title_full Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen
title_fullStr Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen
title_full_unstemmed Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen
title_short Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen
title_sort pola tatalaksana farmakologis hipertensi pada pasien rawat inap di rs dr soedirman kebumen
topic hipertensi
tatalaksana farmakologis
rawat inap
url https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/5252
work_keys_str_mv AT gularso polatatalaksanafarmakologishipertensipadapasienrawatinapdirsdrsoedirmankebumen
AT devitaninda polatatalaksanafarmakologishipertensipadapasienrawatinapdirsdrsoedirmankebumen
AT fauziyatiana polatatalaksanafarmakologishipertensipadapasienrawatinapdirsdrsoedirmankebumen