Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau Kalimantan
Antiaris spp yang tumbuh di pulau Kalimantan telah dikenal sebagai tanaman pada kulit batangnya menghasilkan getah dan telah digunakan sebagai racun sumpit dan obat tradisional. Namun hingga saat ini belum ada laporan penelitian tentang kandungan komponen volatil di kulit batang tanaman tersebut. P...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
sekolah tinggi pertanian kutai timur
2020-06-01
|
Series: | Jurnal Pertanian Terpadu |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/216 |
_version_ | 1797204849793695744 |
---|---|
author | Tjatjuk Subiono Sadaruddin Sadaruddin |
author_facet | Tjatjuk Subiono Sadaruddin Sadaruddin |
author_sort | Tjatjuk Subiono |
collection | DOAJ |
description |
Antiaris spp yang tumbuh di pulau Kalimantan telah dikenal sebagai tanaman pada kulit batangnya menghasilkan getah dan telah digunakan sebagai racun sumpit dan obat tradisional. Namun hingga saat ini belum ada laporan penelitian tentang kandungan komponen volatil di kulit batang tanaman tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik (Ekstraksi bahan volatil), analisis GC-MS di laboratorium Pusat Ilmu Hayati Universitas Brawijaya, pada bulan Agustus-Oktober 2017. Tujuan penelitian untuk memberikan informasi tentang komposisi kimia minyak atsiri dalam kulit Antiaris spp yang dihasilkan dari metode destilasi. Distilat diekstraksi dengan 2 pelarut polaritas yang berbeda yaitu n-heksana dan etil asetat. Komposisi kimiawi ekstrak tersebut kemudian dianalisis dengan GC-MS. Hasil analisis GC-MS pada pelarut n-heksana menunjukkan adanya senyawa volatil seperti isoforon (35,795%), sitronelal (0,52%), β-patchoulene (0,186%), geranyl acetate (0,377%), Z-3 - hexadecene (0,543%), geranyl butyrate (0,323%), asam palmitat (0,677%), terpenol (0,352%), terpeniol hidrat (0,246%) dan citronelllyl acetate (0,233%). Sedangkan dalam pelarut etil asetat mengandung β-patchoulene (1,799%), α-hexyl cinnamaldehyde (0,949%), alpha-octadecene (6,135%), alkohol miristat (3,554%) dan asam heksadekanoat (5,724%). Pelarut n-heksan memberikan hasil bahan volatil yang lebih kompleks dibandingkan etil asetat.
|
first_indexed | 2024-04-24T08:41:46Z |
format | Article |
id | doaj.art-0b87402cd1224c37981989304ad66786 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2354-7251 2549-7383 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-24T08:41:46Z |
publishDate | 2020-06-01 |
publisher | sekolah tinggi pertanian kutai timur |
record_format | Article |
series | Jurnal Pertanian Terpadu |
spelling | doaj.art-0b87402cd1224c37981989304ad667862024-04-16T15:29:11Zindsekolah tinggi pertanian kutai timurJurnal Pertanian Terpadu2354-72512549-73832020-06-018110.36084/jpt..v8i1.216216Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau KalimantanTjatjuk Subiono0Sadaruddin Sadaruddin1Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan TimurFakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur Antiaris spp yang tumbuh di pulau Kalimantan telah dikenal sebagai tanaman pada kulit batangnya menghasilkan getah dan telah digunakan sebagai racun sumpit dan obat tradisional. Namun hingga saat ini belum ada laporan penelitian tentang kandungan komponen volatil di kulit batang tanaman tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik (Ekstraksi bahan volatil), analisis GC-MS di laboratorium Pusat Ilmu Hayati Universitas Brawijaya, pada bulan Agustus-Oktober 2017. Tujuan penelitian untuk memberikan informasi tentang komposisi kimia minyak atsiri dalam kulit Antiaris spp yang dihasilkan dari metode destilasi. Distilat diekstraksi dengan 2 pelarut polaritas yang berbeda yaitu n-heksana dan etil asetat. Komposisi kimiawi ekstrak tersebut kemudian dianalisis dengan GC-MS. Hasil analisis GC-MS pada pelarut n-heksana menunjukkan adanya senyawa volatil seperti isoforon (35,795%), sitronelal (0,52%), β-patchoulene (0,186%), geranyl acetate (0,377%), Z-3 - hexadecene (0,543%), geranyl butyrate (0,323%), asam palmitat (0,677%), terpenol (0,352%), terpeniol hidrat (0,246%) dan citronelllyl acetate (0,233%). Sedangkan dalam pelarut etil asetat mengandung β-patchoulene (1,799%), α-hexyl cinnamaldehyde (0,949%), alpha-octadecene (6,135%), alkohol miristat (3,554%) dan asam heksadekanoat (5,724%). Pelarut n-heksan memberikan hasil bahan volatil yang lebih kompleks dibandingkan etil asetat. https://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/216Antiaris toxicaria LeschGas kromatografiKomponen volatilMinyak atsiriTumbuhan Kalimantan |
spellingShingle | Tjatjuk Subiono Sadaruddin Sadaruddin Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau Kalimantan Jurnal Pertanian Terpadu Antiaris toxicaria Lesch Gas kromatografi Komponen volatil Minyak atsiri Tumbuhan Kalimantan |
title | Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau Kalimantan |
title_full | Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau Kalimantan |
title_fullStr | Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau Kalimantan |
title_full_unstemmed | Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau Kalimantan |
title_short | Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau Kalimantan |
title_sort | komposisi bahan volatil ekstraks kulit batang antiaris toxicaria lesch yang tumbuh di pulau kalimantan |
topic | Antiaris toxicaria Lesch Gas kromatografi Komponen volatil Minyak atsiri Tumbuhan Kalimantan |
url | https://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/216 |
work_keys_str_mv | AT tjatjuksubiono komposisibahanvolatilekstrakskulitbatangantiaristoxicarialeschyangtumbuhdipulaukalimantan AT sadaruddinsadaruddin komposisibahanvolatilekstrakskulitbatangantiaristoxicarialeschyangtumbuhdipulaukalimantan |