ANALISIS WACANA KRITIS PADA PODCAST "KITA YANG BODOH ATAU SEKOLAH YANG BODOH"

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskribsi kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk untuk menganalisis teks dalam podcast Deddy Corbuzier yang sudah ditranskrip. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yakni podcast bersama Kak Seto deng...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sherlya Melinda
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Cultural Sciences, Universitas Mulawarman 2021-12-01
Series:CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics
Subjects:
Online Access:https://e-journals.unmul.ac.id/index.php/CALLS/article/view/6183
Description
Summary:Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskribsi kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk untuk menganalisis teks dalam podcast Deddy Corbuzier yang sudah ditranskrip. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yakni podcast bersama Kak Seto dengan judul “Kita yang Bodoh atau Sekolah yang Bodoh?!” dengan durasi 47 menit 55 detik yang di unggah dalam channel youtube pada tanggal 4 April 2020. Pada podcast tersebut, membahas mengenai pendidikan di Indonesia. Hasil penelitian ini didapatkan elemen-elemen dalam wacana seperti struktur makro (tematik), superstruktur (pendahuluan, isi, penutup, dan simpulan), dan struktur mikro (latar, praanggapan, maksud, koherensi kondisional, metafora). Simpulan dari podcast ini adalah membahas mengenai sekolah yang masih menggunakan sistem pendidikan yang belum terbarui, Kak Seto selaku Ketua KPAI mendirikan Home Schooling bagi anak-anak yang kurang cocok dengan pendidikan formal maupun anak-anak yang tidak bisa mengenyam pendidikan, dan pernyataan-pernyataan Deddy mengenai sekolah dan kuliah menjadi bumbu yang khas dalam podcast tersebut.
ISSN:2460-674X
2549-7707