Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten Karo
Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu pertama, untuk mengetahui apa saja warisan budaya yang ada di Desa Lingga. Kedua, untuk mengetahui eksistensi warisan budaya (cultural heritage) dan yang ketiga untuk mengetahui peran pemerintah setempat dalam menjaga eksistensi warisan budaya sebagai objek wisa...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Negeri Medan
2015-12-01
|
Series: | Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) |
Online Access: | https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5084 |
_version_ | 1818242362731659264 |
---|---|
author | Tumpal - Simarmata Yuni Widya Bela Sinurat |
author_facet | Tumpal - Simarmata Yuni Widya Bela Sinurat |
author_sort | Tumpal - Simarmata |
collection | DOAJ |
description | Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu pertama, untuk mengetahui apa saja warisan budaya yang ada di Desa Lingga. Kedua, untuk mengetahui eksistensi warisan budaya (cultural heritage) dan yang ketiga untuk mengetahui peran pemerintah setempat dalam menjaga eksistensi warisan budaya sebagai objek wisata budaya di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti menghasilkan data berupa hasil wawancara dari para informan dan menuliskannya secara deskriptif apa yang didapat dari penelitian tersebut. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang eksistensi warisan budaya Karo. Suku Karo terlebih di Desa Lingga memiliki warisan budaya bangunan tradisional seperti Rumah Adat Karo, jambur, geriten dan sapo ganjang/sapo page. Suku Karo masih bersyukur karena rumah adat tradisional karo yaitu Siwaluh Jabu masih tersisa 2 buah serta warisan budaya lainnya. Rumah adat karo dan warisan budaya lainnya sudah tidak terjaga lagi eksistensinya, sudah mulai memudar. Sehingga potensi objek wisata budayanya pun sudah mulai berkurang dan berdampak terhadap berkurangnya wisatawan mancanegara yang datang berkunjung.
Kata Kunci: Eksistensi; Warisan Budaya; Objek Wisata Budaya |
first_indexed | 2024-12-12T13:44:02Z |
format | Article |
id | doaj.art-0ccf840abc1b48b89b8ec213bd34bb01 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2460-4585 2460-4593 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-12T13:44:02Z |
publishDate | 2015-12-01 |
publisher | Universitas Negeri Medan |
record_format | Article |
series | Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) |
spelling | doaj.art-0ccf840abc1b48b89b8ec213bd34bb012022-12-22T00:22:43ZindUniversitas Negeri MedanAnthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)2460-45852460-45932015-12-011210.24114/antro.v1i2.50844745Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten KaroTumpal - SimarmataYuni Widya Bela SinuratPenelitian ini mempunyai tujuan yaitu pertama, untuk mengetahui apa saja warisan budaya yang ada di Desa Lingga. Kedua, untuk mengetahui eksistensi warisan budaya (cultural heritage) dan yang ketiga untuk mengetahui peran pemerintah setempat dalam menjaga eksistensi warisan budaya sebagai objek wisata budaya di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti menghasilkan data berupa hasil wawancara dari para informan dan menuliskannya secara deskriptif apa yang didapat dari penelitian tersebut. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang eksistensi warisan budaya Karo. Suku Karo terlebih di Desa Lingga memiliki warisan budaya bangunan tradisional seperti Rumah Adat Karo, jambur, geriten dan sapo ganjang/sapo page. Suku Karo masih bersyukur karena rumah adat tradisional karo yaitu Siwaluh Jabu masih tersisa 2 buah serta warisan budaya lainnya. Rumah adat karo dan warisan budaya lainnya sudah tidak terjaga lagi eksistensinya, sudah mulai memudar. Sehingga potensi objek wisata budayanya pun sudah mulai berkurang dan berdampak terhadap berkurangnya wisatawan mancanegara yang datang berkunjung. Kata Kunci: Eksistensi; Warisan Budaya; Objek Wisata Budayahttps://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5084 |
spellingShingle | Tumpal - Simarmata Yuni Widya Bela Sinurat Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten Karo Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) |
title | Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten Karo |
title_full | Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten Karo |
title_fullStr | Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten Karo |
title_full_unstemmed | Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten Karo |
title_short | Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten Karo |
title_sort | eksistensi warisan budaya cultural heritage sebagai objek wisata budaya di desa lingga kabupaten karo |
url | https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5084 |
work_keys_str_mv | AT tumpalsimarmata eksistensiwarisanbudayaculturalheritagesebagaiobjekwisatabudayadidesalinggakabupatenkaro AT yuniwidyabelasinurat eksistensiwarisanbudayaculturalheritagesebagaiobjekwisatabudayadidesalinggakabupatenkaro |