Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah

Penggunaan true shallot seed (TSS) sebagai bahan tanam masih rendah karena ketersediaannya sedikit dan teknik budidaya belum dikembangkan. Produksi TSS di dataran rendah menjadi alternatif karena sebagian besar bawang merah di Indonesia diproduksi di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk me...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Leli Kurniasari, Endah Retno Palupi, Yusdar Hilman, Rini Rosliani
Format: Article
Language:English
Published: Politeknik Negeri Jember 2020-09-01
Series:Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences
Subjects:
Online Access:https://agriprima.polije.ac.id/index.php/journal/article/view/358
_version_ 1818772494762377216
author Leli Kurniasari
Endah Retno Palupi
Yusdar Hilman
Rini Rosliani
author_facet Leli Kurniasari
Endah Retno Palupi
Yusdar Hilman
Rini Rosliani
author_sort Leli Kurniasari
collection DOAJ
description Penggunaan true shallot seed (TSS) sebagai bahan tanam masih rendah karena ketersediaannya sedikit dan teknik budidaya belum dikembangkan. Produksi TSS di dataran rendah menjadi alternatif karena sebagian besar bawang merah di Indonesia diproduksi di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu TSS di dataran rendah. Penelitian dilakukan di dataran rendah Subang (100 mdpl) dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Institut Pertanian Bogor. Bahan tanaman yang diperlukan adalah umbi bawang merah varietas Bima yang divernalisasi tiga minggu pada suhu 10°C. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor yang diulang empat kali. Faktor pertama adalah dosis P2O5 (0, 100, 200, 300, 400 kg ha-1) dan faktor kedua adalah dosis K2O5 (0, 50, 100, 150, 200 kg.ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian P dengan dosis 400 kg ha-1 mampu meningkatkan  daya berkecambah, indeks vigor dan potensi tumbuh maksimum TSS.  Peningkatan pupuk K tidak berpengaruh terhadap semua parameter pembungaan kecuali jumlah bunga per tanaman dan persentase pembentukan kapsul. Pemberian 50 Kg K2O ha-1 mampu meningkatkan jumlah bunga per tanaman hingga 70.9 kuntum, sementara pemberian 200 kg K2O ha-1 mampu meningkatkan  persentase pembentukan kapsul sebesar 54.82%. Kombinasi pemberian dosis 400 kg P2O5 ha-1 dan K 200 Kg ha-1 mampu meningkatkan daya berkecambah sebesar 74.7 % dan indeks vigor dengan nilai maksimum sebesar 92%, sedangkan dosis 200 Kg P2O5 ha-1 mampu meningkatkan potensi tumbuh maksimum TSS sebesar 64%.
first_indexed 2024-12-18T10:10:15Z
format Article
id doaj.art-0e215095b7a74e66a53d086f5b358037
institution Directory Open Access Journal
issn 2549-2934
2549-2942
language English
last_indexed 2024-12-18T10:10:15Z
publishDate 2020-09-01
publisher Politeknik Negeri Jember
record_format Article
series Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences
spelling doaj.art-0e215095b7a74e66a53d086f5b3580372022-12-21T21:11:27ZengPoliteknik Negeri JemberAgriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences2549-29342549-29422020-09-014210.25047/agriprima.v4i2.358306Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran RendahLeli Kurniasari0Endah Retno Palupi1Yusdar Hilman2Rini Rosliani3Politeknik Negeri JemberIPB UniversityPusat Penelitian dan Pengembangan HortikulturaBalai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) LembangPenggunaan true shallot seed (TSS) sebagai bahan tanam masih rendah karena ketersediaannya sedikit dan teknik budidaya belum dikembangkan. Produksi TSS di dataran rendah menjadi alternatif karena sebagian besar bawang merah di Indonesia diproduksi di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu TSS di dataran rendah. Penelitian dilakukan di dataran rendah Subang (100 mdpl) dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Institut Pertanian Bogor. Bahan tanaman yang diperlukan adalah umbi bawang merah varietas Bima yang divernalisasi tiga minggu pada suhu 10°C. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor yang diulang empat kali. Faktor pertama adalah dosis P2O5 (0, 100, 200, 300, 400 kg ha-1) dan faktor kedua adalah dosis K2O5 (0, 50, 100, 150, 200 kg.ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian P dengan dosis 400 kg ha-1 mampu meningkatkan  daya berkecambah, indeks vigor dan potensi tumbuh maksimum TSS.  Peningkatan pupuk K tidak berpengaruh terhadap semua parameter pembungaan kecuali jumlah bunga per tanaman dan persentase pembentukan kapsul. Pemberian 50 Kg K2O ha-1 mampu meningkatkan jumlah bunga per tanaman hingga 70.9 kuntum, sementara pemberian 200 kg K2O ha-1 mampu meningkatkan  persentase pembentukan kapsul sebesar 54.82%. Kombinasi pemberian dosis 400 kg P2O5 ha-1 dan K 200 Kg ha-1 mampu meningkatkan daya berkecambah sebesar 74.7 % dan indeks vigor dengan nilai maksimum sebesar 92%, sedangkan dosis 200 Kg P2O5 ha-1 mampu meningkatkan potensi tumbuh maksimum TSS sebesar 64%.https://agriprima.polije.ac.id/index.php/journal/article/view/358BimaDaya berkecambahIndeks vigorJumlah bungaTSS
spellingShingle Leli Kurniasari
Endah Retno Palupi
Yusdar Hilman
Rini Rosliani
Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah
Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences
Bima
Daya berkecambah
Indeks vigor
Jumlah bunga
TSS
title Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah
title_full Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah
title_fullStr Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah
title_full_unstemmed Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah
title_short Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah
title_sort peningkatan mutu benih botani bawang merah allium cepa var ascalonicum melalui aplikasi pupuk fosfor dan kalium di daerah dataran rendah
topic Bima
Daya berkecambah
Indeks vigor
Jumlah bunga
TSS
url https://agriprima.polije.ac.id/index.php/journal/article/view/358
work_keys_str_mv AT lelikurniasari peningkatanmutubenihbotanibawangmerahalliumcepavarascalonicummelaluiaplikasipupukfosfordankaliumdidaerahdataranrendah
AT endahretnopalupi peningkatanmutubenihbotanibawangmerahalliumcepavarascalonicummelaluiaplikasipupukfosfordankaliumdidaerahdataranrendah
AT yusdarhilman peningkatanmutubenihbotanibawangmerahalliumcepavarascalonicummelaluiaplikasipupukfosfordankaliumdidaerahdataranrendah
AT rinirosliani peningkatanmutubenihbotanibawangmerahalliumcepavarascalonicummelaluiaplikasipupukfosfordankaliumdidaerahdataranrendah