Analisis Struktur Bendung dengan Metode Elemen Hingga
Struktur bendung merupakan kebutuhan penting dalam bidang perairan. Masalah hancurnya struktur bendung dapat diakibatkan karena sudah tidak kuatnya struktur tersebut untuk menahan beban horisontal maupun beban vertikal di sekitar bendung. Metode elemen hingga telah digunakan dengan sangat berhasil d...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Kristen Maranatha
2019-03-01
|
Series: | Jurnal Teknik Sipil |
Online Access: | https://journal.maranatha.edu/index.php/jts/article/view/1309 |
Summary: | Struktur bendung merupakan kebutuhan penting dalam bidang perairan. Masalah hancurnya struktur
bendung dapat diakibatkan karena sudah tidak kuatnya struktur tersebut untuk menahan beban
horisontal maupun beban vertikal di sekitar bendung. Metode elemen hingga telah digunakan dengan
sangat berhasil dalam memecahkan persoalan – persoalan yang luas jangkauannya dalam hampir
semua bidang keinsinyuran dan fisika matematis. Penerapan metode elemen hingga diterapkan untuk
menghitung peninjauan tegangan, lendutan dan gaya reaksi dasar untuk struktur bendung. Studi kasus
diambil dari bendung Cilemer, Jawa Barat. Struktur dianalisis dengan bantuan software SAP 2000.
Analisis dibuat dengan pemodelan dua dimensi (elemen shell) dan tiga dimensi (elemen solid). Kedua
model dimodelkan dengan perletakan pegas (springs) yang dianggap mewakili kondisi tanah di
lapangan. Struktur bendung ditinjau terhadap berat sendiri bendung, beban lumpur, beban air normal
dan beban banjir. Perbandingan tegangan arah lokal 1 dilakukan untuk kedua model untuk setiap
kondisi pembebanan. Hasil tegangan maksimum untuk kedua model menghasilkan perbedaan sekitar
4%, sedangkan hasil tegangan minimum menghasilkan perbedaan yang cukup besar (~84%).
Perbandingan struktur antara model dua dimensi dan tiga dimensi, menghasilkan nilai lendutan arah
1dan arah 3 pada pemodelan dua dimensi lebih besar dibandingkan dengan pemodelan tiga dimensi.
Pada struktur bendung dilakukan perbandingan hasil perhitungan gaya reaksi dasar antara manual
dengan hasil perhitungan software. Verifikasi perhitungan tersebut menghasilkan perhitungan
software mendekati hasil perhitungan manual. Hasil pemodelan struktur bendung menghasilkan
bahwa struktur bendung dapat dihitung dengan menggunakan metode elemen hingga, baik untuk
pemodelan dua dimensi (shell) maupun pemodelan tiga dimensi (solid). Pemodelan tiga dimensi
disarankan untuk digunakan untuk menghasilkan analisis yang lebih akurat. |
---|---|
ISSN: | 1411-9331 2549-7219 |