Pemikiran Fikih Muhammad Asywadie Syukur

<p><strong>Abstrak:</strong> Artikel ini berupaya mengkaji pemikiran fikih Asywadie Syukur sebagai seorang ulama, akademisi dan sekaligus politisi. Pemikirannya meliputi tidak hanya terkait persoalan klasik tetapi juga persoalan kontemporer dan bahkan yang masih menjadi polemik di...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Abdul Helim
Format: Article
Language:Arabic
Published: State Islamic University of North Sumatra 2019-12-01
Series:Miqot: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Online Access:http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/article/view/651
_version_ 1818587155521339392
author Abdul Helim
author_facet Abdul Helim
author_sort Abdul Helim
collection DOAJ
description <p><strong>Abstrak:</strong> Artikel ini berupaya mengkaji pemikiran fikih Asywadie Syukur sebagai seorang ulama, akademisi dan sekaligus politisi. Pemikirannya meliputi tidak hanya terkait persoalan klasik tetapi juga persoalan kontemporer dan bahkan yang masih menjadi polemik di masyarakat, yang dihasilkan dari proses metodologis baik metode qaulî maupun metode manhajî. Dari proses inilah membuat Asywadie Syukur tidak terikat hanya pada satu mazhab tetapi terbuka pula pada mazhab yang lain. Namun karena referensi yang digunakan lebih dominan ke mazhab Syâfi‘î, kecenderungan fikih pun identik ke mazhab Syâfi‘î dengan tipologi tradisionalisme sekaligus neo-tradisionalisme bermazhab. Di sisi lain, Asywadie Syukur juga bermanhaj pada teori-teori kemaslahatan sehingga jika dikembalikan pada teori besar tipologi, disamping masuk dalam tipologi tradisionalisme ia juga masuk dalam tipologi modernisme.</p><p><strong>Abstract:</strong> Islamic Legal Thought of Muhammad Asywadie Syukur. This article seeks to examine Islamic legal thought of Asywadie Syukur as a scholar, academician and politician. His works covers not only in the field of the classical perspective, but also related to contemporary issues. But whatever they are, its naturally produced through the methodological process using either a qaulî or manhajî method. Based on this process, Asywadie Syukur is not confined to one particular school of legal thought. However, due to the fact that the references used are predominantly that of Syâfi’î, the tendency of his thought is identical with the principles of the latter with a typology of traditionalism with neo-traditionalism as a consequences of madhhab follower. Consequently, Asywadie Syukur follows the theories of public interest so that if is referred to grand theory of typology, in addition to traditionalism typology he also engaged in modernism typology.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> fikih, Asywadie Syukur, qaulî, manhajî, ushul fikih</p><p> </p>
first_indexed 2024-12-16T09:04:22Z
format Article
id doaj.art-0ea96e8ca61742fc9bdb411da02fb144
institution Directory Open Access Journal
issn 0852-0720
2502-3616
language Arabic
last_indexed 2024-12-16T09:04:22Z
publishDate 2019-12-01
publisher State Islamic University of North Sumatra
record_format Article
series Miqot: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
spelling doaj.art-0ea96e8ca61742fc9bdb411da02fb1442022-12-21T22:37:05ZaraState Islamic University of North SumatraMiqot: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman0852-07202502-36162019-12-01431406310.30821/miqot.v43i1.651311Pemikiran Fikih Muhammad Asywadie SyukurAbdul Helim0IAIN PLANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH<p><strong>Abstrak:</strong> Artikel ini berupaya mengkaji pemikiran fikih Asywadie Syukur sebagai seorang ulama, akademisi dan sekaligus politisi. Pemikirannya meliputi tidak hanya terkait persoalan klasik tetapi juga persoalan kontemporer dan bahkan yang masih menjadi polemik di masyarakat, yang dihasilkan dari proses metodologis baik metode qaulî maupun metode manhajî. Dari proses inilah membuat Asywadie Syukur tidak terikat hanya pada satu mazhab tetapi terbuka pula pada mazhab yang lain. Namun karena referensi yang digunakan lebih dominan ke mazhab Syâfi‘î, kecenderungan fikih pun identik ke mazhab Syâfi‘î dengan tipologi tradisionalisme sekaligus neo-tradisionalisme bermazhab. Di sisi lain, Asywadie Syukur juga bermanhaj pada teori-teori kemaslahatan sehingga jika dikembalikan pada teori besar tipologi, disamping masuk dalam tipologi tradisionalisme ia juga masuk dalam tipologi modernisme.</p><p><strong>Abstract:</strong> Islamic Legal Thought of Muhammad Asywadie Syukur. This article seeks to examine Islamic legal thought of Asywadie Syukur as a scholar, academician and politician. His works covers not only in the field of the classical perspective, but also related to contemporary issues. But whatever they are, its naturally produced through the methodological process using either a qaulî or manhajî method. Based on this process, Asywadie Syukur is not confined to one particular school of legal thought. However, due to the fact that the references used are predominantly that of Syâfi’î, the tendency of his thought is identical with the principles of the latter with a typology of traditionalism with neo-traditionalism as a consequences of madhhab follower. Consequently, Asywadie Syukur follows the theories of public interest so that if is referred to grand theory of typology, in addition to traditionalism typology he also engaged in modernism typology.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> fikih, Asywadie Syukur, qaulî, manhajî, ushul fikih</p><p> </p>http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/article/view/651
spellingShingle Abdul Helim
Pemikiran Fikih Muhammad Asywadie Syukur
Miqot: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
title Pemikiran Fikih Muhammad Asywadie Syukur
title_full Pemikiran Fikih Muhammad Asywadie Syukur
title_fullStr Pemikiran Fikih Muhammad Asywadie Syukur
title_full_unstemmed Pemikiran Fikih Muhammad Asywadie Syukur
title_short Pemikiran Fikih Muhammad Asywadie Syukur
title_sort pemikiran fikih muhammad asywadie syukur
url http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/article/view/651
work_keys_str_mv AT abdulhelim pemikiranfikihmuhammadasywadiesyukur