Summary: | <p>Keterampilan berpikir dan proses sains haruslah dikembangkan melalui <br />pembelajaran kimia dengan model tertentu untuk membina kemampuan mahasiswa <br />memecahkan masalah. Metode praktikum merupakan metode yang sangat efektif untuk <br />pembelajaran kimia, sebab praktikum membantu mahasiswa calon guru untuk mencari <br />jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan data yang benar. Praktikum yang biasa dilakukan <br />adalah skala makro, dalam hal ini kelemahanya adalah biaya tinggi dan limbah yang banyak. <br />Pada penelitian ini dikembangkan metode praktikum KLT skala mikro agar lebih ekonomis <br />dan mengembangkan kreativitas mahasiswa untuk mengembangkan praktikum yang <br />lain. Penelitian diselenggarakan dengan subyek penelitian 31 mahasiswa program studi <br />Pendidikan Kimia semester V. Materi praktikum yang dikenakan adalah kromatografi lapis <br />tipis (KLT) dengan skala mikro. Dari hasil uji-T, didapat hasil ada perbedaan yang signifi kan. <br />Hal ini berarti pemahaman konsep dan keterampilan proses sains (KPS) meningkat setelah <br />mahasiswa calon guru mengalami proses pembelajaran praktikum KLT skala mikro. Dari hasil <br />rata-rata nilai pemahaman konsep, meningkat dari 77,48 menjadi 80,55 dan keterampilan <br />proses sains meningkat nilai rata-ratanya dari 76,19 menjadi 82,16. Mahasiswa calon <br />guru 96% menanggapi positif, yaitu setuju dan sangat setuju bahwa proses pembelajaran <br />praktikum KLT skala mikro dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan pemahaman <br />konsep KLT pada mahasiswa calon guru kimia.<br /><strong> </strong></p><p> </p><p><strong>Kata Kunci :</strong> Keterampilan proses sains, skala mikro</p>
|