Rekonstruksi Lantai Orbita dan Dinding Anterior Maksila pada Blow Out Fracture Terbuka Tidak Murni Menggunakan Titanium Mesh Plate
Blow out fracture merupakan fraktur yang melibatkan dinding orbita terutama dinding medial dan atau lantai orbita yang disebabkan dari peningkatan tekanan intraorbita mendadak. Blow out fracture merupakan fraktur orbita yang paling sering terjadi akibat jatuh, perkelahian, kecelakaan lalu lintas ata...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Faculty of Medicine at Universitas Andalas
2020-11-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1379 |
_version_ | 1826830041767477248 |
---|---|
author | Desy Ambriani Al Hafiz |
author_facet | Desy Ambriani Al Hafiz |
author_sort | Desy Ambriani |
collection | DOAJ |
description | Blow out fracture merupakan fraktur yang melibatkan dinding orbita terutama dinding medial dan atau lantai orbita yang disebabkan dari peningkatan tekanan intraorbita mendadak. Blow out fracture merupakan fraktur orbita yang paling sering terjadi akibat jatuh, perkelahian, kecelakaan lalu lintas atau cedera olahraga. Tanda dan gejala yang dapat muncul karena blow out fracture adalah enoftalmos, diplopia, dan gangguan gerak bola mata. Diagnosis blow out frakture ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan computerized tomography scanning. Tindakan bedah rekonstruksi menggunakan implan dilakukan jika didapatkan adanya herniasi volume isi bola mata, fraktur lantai orbita >1 cm, muscle entrapment, diplopia, enoftalmus dan keterbatasan gerakan bola mata. Dilaporkan satu kasus fraktur blow out dekstra yang ditatalaksana rekonstruksi dengan menggunakan titanium mesh plate dan screws melalui pendekatan insisi luka infra orbita. Fraktur ini terjadi akibat benturan objek dari luar yang mengenai orbita atau rim orbita yang mengakibatkan peningkatan tekanan intraorbita. Tekanan intraorbita mendorong organ intraorbita ke sekelilingnya termasuk ke lantai orbita yang rapuh sehingga terjadi herniasi ke inferior.
Kata kunci: blow out fracture, fraktur orbita, mesh titanium, trauma fasial |
first_indexed | 2024-03-09T19:19:43Z |
format | Article |
id | doaj.art-1106c658110544efbb613acc4e0549eb |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2301-7406 2615-1138 |
language | English |
last_indexed | 2025-02-16T09:27:01Z |
publishDate | 2020-11-01 |
publisher | Faculty of Medicine at Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Kesehatan Andalas |
spelling | doaj.art-1106c658110544efbb613acc4e0549eb2025-02-03T03:39:22ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062615-11382020-11-019337838610.25077/jka.v9i3.13791159Rekonstruksi Lantai Orbita dan Dinding Anterior Maksila pada Blow Out Fracture Terbuka Tidak Murni Menggunakan Titanium Mesh PlateDesy Ambriani0Al Hafiz1Program Pendidikan Dokter Spesialis THT-KL, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang, Indonesia.Bagian THT-KL, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang.Blow out fracture merupakan fraktur yang melibatkan dinding orbita terutama dinding medial dan atau lantai orbita yang disebabkan dari peningkatan tekanan intraorbita mendadak. Blow out fracture merupakan fraktur orbita yang paling sering terjadi akibat jatuh, perkelahian, kecelakaan lalu lintas atau cedera olahraga. Tanda dan gejala yang dapat muncul karena blow out fracture adalah enoftalmos, diplopia, dan gangguan gerak bola mata. Diagnosis blow out frakture ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan computerized tomography scanning. Tindakan bedah rekonstruksi menggunakan implan dilakukan jika didapatkan adanya herniasi volume isi bola mata, fraktur lantai orbita >1 cm, muscle entrapment, diplopia, enoftalmus dan keterbatasan gerakan bola mata. Dilaporkan satu kasus fraktur blow out dekstra yang ditatalaksana rekonstruksi dengan menggunakan titanium mesh plate dan screws melalui pendekatan insisi luka infra orbita. Fraktur ini terjadi akibat benturan objek dari luar yang mengenai orbita atau rim orbita yang mengakibatkan peningkatan tekanan intraorbita. Tekanan intraorbita mendorong organ intraorbita ke sekelilingnya termasuk ke lantai orbita yang rapuh sehingga terjadi herniasi ke inferior. Kata kunci: blow out fracture, fraktur orbita, mesh titanium, trauma fasialhttp://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1379 |
spellingShingle | Desy Ambriani Al Hafiz Rekonstruksi Lantai Orbita dan Dinding Anterior Maksila pada Blow Out Fracture Terbuka Tidak Murni Menggunakan Titanium Mesh Plate Jurnal Kesehatan Andalas |
title | Rekonstruksi Lantai Orbita dan Dinding Anterior Maksila pada Blow Out Fracture Terbuka Tidak Murni Menggunakan Titanium Mesh Plate |
title_full | Rekonstruksi Lantai Orbita dan Dinding Anterior Maksila pada Blow Out Fracture Terbuka Tidak Murni Menggunakan Titanium Mesh Plate |
title_fullStr | Rekonstruksi Lantai Orbita dan Dinding Anterior Maksila pada Blow Out Fracture Terbuka Tidak Murni Menggunakan Titanium Mesh Plate |
title_full_unstemmed | Rekonstruksi Lantai Orbita dan Dinding Anterior Maksila pada Blow Out Fracture Terbuka Tidak Murni Menggunakan Titanium Mesh Plate |
title_short | Rekonstruksi Lantai Orbita dan Dinding Anterior Maksila pada Blow Out Fracture Terbuka Tidak Murni Menggunakan Titanium Mesh Plate |
title_sort | rekonstruksi lantai orbita dan dinding anterior maksila pada blow out fracture terbuka tidak murni menggunakan titanium mesh plate |
url | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1379 |
work_keys_str_mv | AT desyambriani rekonstruksilantaiorbitadandindinganteriormaksilapadablowoutfractureterbukatidakmurnimenggunakantitaniummeshplate AT alhafiz rekonstruksilantaiorbitadandindinganteriormaksilapadablowoutfractureterbukatidakmurnimenggunakantitaniummeshplate |