Kompetensi Teknis Peternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu

ABSTRACT. Pembangunan peternakan yang bertujuan meningkatkan produktivitas sapi potong belum menunjukkan hasil nyata di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini disebabkan oleh peternakan rakyat masih bersifat tradisional dalam mengelola usaha sapi potong. Dengan demikian kompetensi menjadi aspek yang...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ture Simamora, Anna Fatchiya, Dwi Sadono, Pang Suparman Asngari
Format: Article
Language:English
Published: Animal Husbandry Department, The Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University 2023-04-01
Series:Jurnal Agripet
Subjects:
Online Access:https://jurnal.usk.ac.id/agripet/article/view/23918
_version_ 1797681076872675328
author Ture Simamora
Anna Fatchiya
Dwi Sadono
Pang Suparman Asngari
author_facet Ture Simamora
Anna Fatchiya
Dwi Sadono
Pang Suparman Asngari
author_sort Ture Simamora
collection DOAJ
description ABSTRACT. Pembangunan peternakan yang bertujuan meningkatkan produktivitas sapi potong belum menunjukkan hasil nyata di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini disebabkan oleh peternakan rakyat masih bersifat tradisional dalam mengelola usaha sapi potong. Dengan demikian kompetensi menjadi aspek yang harus dimiliki peternak agar bisa mengelola usaha ternak secara benar dan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kompetensi teknis peternak sapi potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian survei yang bersifat menerangkan (explanatory research). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian dilakukan di Kabupaten Timur Tengah Utara dan Kabupaten Belu. Jumlah sampel yang diambil di wilayah penelitian sebanyak 462 orang. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat kompetensi teknis peternak berbeda nyata antara Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu. Secara umum kompetensi teknis peternak kategori tinggi (rerata = 55,32) di kedua kabupaten tersebut. Kompetensi peternak perlu ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas layanan penyuluhan yang sesuai kebutuhan peternak serta melakukan pelatihan teknis usaha sapi potong.    (Technical competence of beef cattle breeders in Timor Tengah Utara and Belu regencies)  ABSTRAK. The development that aims to increase cattle productivity has not shown tangible results in the province of East Nusa Tenggara. This is because people's farms are still traditional in managing beef cattle business. Thus, competence is an aspect that must be owned by breeders in order to properly manage livestock business and produce high productivity. This study aims to analyze the level of technical competence of beef cattle breeders in North Central Timor Regency and Belu Regency. This research uses quantitative research with a descriptive research design (explanatory research). The method used in this research is a survey method. The research was conducted in North Middle East and Belu Districts. The number of samples taken in the research area was 462 people. The results showed that the level of technical competence of farmers was significantly different between North Central Timor Regency and Belu Regency. Competence needs to be improved by improving the quality of extension services according to the needs of breeders and conducting beef cattle business technicalities.
first_indexed 2024-03-11T23:39:37Z
format Article
id doaj.art-125505a95f60408593aecc6c2bda5578
institution Directory Open Access Journal
issn 1411-4623
2460-4534
language English
last_indexed 2024-03-11T23:39:37Z
publishDate 2023-04-01
publisher Animal Husbandry Department, The Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University
record_format Article
series Jurnal Agripet
spelling doaj.art-125505a95f60408593aecc6c2bda55782023-09-19T15:24:06ZengAnimal Husbandry Department, The Faculty of Agriculture, Syiah Kuala UniversityJurnal Agripet1411-46232460-45342023-04-01231333910.17969/agripet.v23i1.2391815774Kompetensi Teknis Peternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten BeluTure Simamora0Anna Fatchiya1Dwi Sadono2Pang Suparman Asngari3Fakultas Pertanian, Universitas TimorIPB UniversityIPB UniversityIPB UniversityABSTRACT. Pembangunan peternakan yang bertujuan meningkatkan produktivitas sapi potong belum menunjukkan hasil nyata di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini disebabkan oleh peternakan rakyat masih bersifat tradisional dalam mengelola usaha sapi potong. Dengan demikian kompetensi menjadi aspek yang harus dimiliki peternak agar bisa mengelola usaha ternak secara benar dan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kompetensi teknis peternak sapi potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian survei yang bersifat menerangkan (explanatory research). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian dilakukan di Kabupaten Timur Tengah Utara dan Kabupaten Belu. Jumlah sampel yang diambil di wilayah penelitian sebanyak 462 orang. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat kompetensi teknis peternak berbeda nyata antara Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu. Secara umum kompetensi teknis peternak kategori tinggi (rerata = 55,32) di kedua kabupaten tersebut. Kompetensi peternak perlu ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas layanan penyuluhan yang sesuai kebutuhan peternak serta melakukan pelatihan teknis usaha sapi potong.    (Technical competence of beef cattle breeders in Timor Tengah Utara and Belu regencies)  ABSTRAK. The development that aims to increase cattle productivity has not shown tangible results in the province of East Nusa Tenggara. This is because people's farms are still traditional in managing beef cattle business. Thus, competence is an aspect that must be owned by breeders in order to properly manage livestock business and produce high productivity. This study aims to analyze the level of technical competence of beef cattle breeders in North Central Timor Regency and Belu Regency. This research uses quantitative research with a descriptive research design (explanatory research). The method used in this research is a survey method. The research was conducted in North Middle East and Belu Districts. The number of samples taken in the research area was 462 people. The results showed that the level of technical competence of farmers was significantly different between North Central Timor Regency and Belu Regency. Competence needs to be improved by improving the quality of extension services according to the needs of breeders and conducting beef cattle business technicalities.https://jurnal.usk.ac.id/agripet/article/view/23918beef cattleketerampilanknowledgekompetensi teknispengetahuansapi potongskillstechnical competence
spellingShingle Ture Simamora
Anna Fatchiya
Dwi Sadono
Pang Suparman Asngari
Kompetensi Teknis Peternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu
Jurnal Agripet
beef cattle
keterampilan
knowledge
kompetensi teknis
pengetahuan
sapi potong
skills
technical competence
title Kompetensi Teknis Peternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu
title_full Kompetensi Teknis Peternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu
title_fullStr Kompetensi Teknis Peternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu
title_full_unstemmed Kompetensi Teknis Peternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu
title_short Kompetensi Teknis Peternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu
title_sort kompetensi teknis peternak sapi potong di kabupaten timor tengah utara dan kabupaten belu
topic beef cattle
keterampilan
knowledge
kompetensi teknis
pengetahuan
sapi potong
skills
technical competence
url https://jurnal.usk.ac.id/agripet/article/view/23918
work_keys_str_mv AT turesimamora kompetensiteknispeternaksapipotongdikabupatentimortengahutaradankabupatenbelu
AT annafatchiya kompetensiteknispeternaksapipotongdikabupatentimortengahutaradankabupatenbelu
AT dwisadono kompetensiteknispeternaksapipotongdikabupatentimortengahutaradankabupatenbelu
AT pangsuparmanasngari kompetensiteknispeternaksapipotongdikabupatentimortengahutaradankabupatenbelu