Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis

Pendahuluan: Hemodialisis (HD) merupakan salah satu terapi pengganti fungsi ginjal pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) yang dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas, namun terapi HD dapat menimbulkan munculnya berbagai komplikasi yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan: Menganali...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Renni Simorangkir, Tri Murti Andayani, Chairun Wiedyaningsih
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga 2021-04-01
Series:Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/JFIKI/article/view/20041/13981
Description
Summary:Pendahuluan: Hemodialisis (HD) merupakan salah satu terapi pengganti fungsi ginjal pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) yang dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas, namun terapi HD dapat menimbulkan munculnya berbagai komplikasi yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan: Menganalisis faktor sosiodemografi dan faktor klinis yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien PGK yang menjalani HD. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional dengan melibatkan 130 pasien yang menjalani hemodialisis selama periode bulan Februari-April 2020 dengan kriteria inklusi pasien berusia ≥ 18 tahun, menjalani hemodialisis selama ≥ 3 bulan dan kriteria eksklusi pasien dalam kondisi kritis. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung dan melihat rekam medis pasien. Kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner Kidney Disease Quality of Life-Short Form-36 (KDQOL-SF36). Data pada domain kesehatan fisik, kesehatan mental dan skor KDQOL-SF36 dianalisis menggunakan analisis regresi berganda-dummy. Hasil: Rata-rata usia responden penelitian adalah 49,6 ± 13,1 tahun, jumlah resep obat kronis 5,5 ± 1,7 jenis obat. Rata-rata skor KDQOL adalah 71,4 ± 10,1; kesehatan fisik 61,4 ± 20,4 dan kesehatan mental 81,2 ± 15,7. Faktor sosiodemografi yang memengaruhi kualitas hidup adalah usia (p = 0,000) dan tingkat penghasilan (p = 0,024) pada domain kesehatan fisik dan usia (p = 0,010), pada skor KDQOL (p = 0,010), untuk faktor klinis adalah jumlah peresepan (p = 0,010), dan komorbiditas (p = 0,007), lalu pada domain kesehatan fisik dan jumlah peresepan (p = 0,016) skor KDQOL. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor sosiodemografi dan klinis yakni faktor usia, tingkat penghasilan, komorbiditas DM dan jumlah peresepan obat kronis terhadap kualitas hidup pasien PGK yang menjalani HD (p < 0,05).
ISSN:2406-9388
2580-8303