Summary: | Salah satu permasalahan utama dalam pelaksanaan sistem administrasi akademi secara online adalah proses KRS. Mahasiswa memilih secara mandiri matakuliah yang akan diambil pada semester tersebut. Meskipun jangka waktu pelaksanaan KRS online adalah 2 minggu, tapi pada kenyataannya hampir 80% mahasiswa akan melakukan KRS online pada hari pertama. Hal ini menyebabkan beban akses yang diterima oleh server Siakad menjadi sangat tinggi. Dengan jumlah total mahasiswa sebanyak 40000, maka sistem harus siap untuk menangani sekitar 30 ribu akses pada hari pertama KRS online. Sehingga proses ini tidak mungkin hanya di tangani oleh 1 server. Dalam penelitian ini dibuat suatu mekanisme membagi beban akses KRS online menjadi beberapa server dengan standar dan data yang valid. Mekanisme dilakukan dengan menggunakan server load balancing sebagai pengatur beban serta mencegah terjadinya penumpukan akses di salah satu server saja. Dengan demikian diharapkan proses KRS online di Universitas Brawijaya menjadi lancar dan tidak ada gangguan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan load balancing telah meningkatkan jumlah mahasiswa yang dapat di layani oleh SIAM. Pada puncak akses dalam 1 jam server dapat menangani sebanyak 23.986 request. Puncak akses terjadi pada tanggal 8 Agustus 2012 sebanyak 43.245 request dalam 1 hari. Dengan demikian lonjakan akses dapat tertangani melalui mekanisme ini.
Kata Kunci— load balancing dan RoundRobin
|