Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini
Education in pesantren does not stop as a transfer activity of science only. Azyumardi Azra mentions, besides being a transfer of knowledge, pesantren also as a cadre of scholars' and as preserver of Islamic culture. The challenge of pesantren education today is globalization that can bring pos...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
2017-06-01
|
Series: | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadris/article/view/1740 |
_version_ | 1818333628593078272 |
---|---|
author | Guntur Cahaya Kesuma |
author_facet | Guntur Cahaya Kesuma |
author_sort | Guntur Cahaya Kesuma |
collection | DOAJ |
description | Education in pesantren does not stop as a transfer activity of science only. Azyumardi Azra mentions, besides being a transfer of knowledge, pesantren also as a cadre of scholars' and as preserver of Islamic culture. The challenge of pesantren education today is globalization that can bring positive and negative impacts. The principle of pesantren is al muhafadzah 'ala al qadim al shalih, wa al akhdzu bi al jadid al ashlah, that is to maintain a positive tradition, and to balance with taking positive new things. Problems related to civic values will be addressed through the principles held by pesantren. Pesantrens should also make effective, efficient, and equitable reshuffling as human beings (al musawah bain al nas)
Pendidikan di pesantren tidak berhenti sebagai aktifitas transfer ilmu saja. Azyumardi Azra menyebutkan, selain sebagai transfer ilmu, pesantren juga sebagai kaderisasi ulama' dan sebagai pemelihara budaya Islam. Tantangan pendidikan pesantren saat ini adalah globalisasi yang dapat membawa dampak positif maupun negatif. Prinsip pesantren adalah al muhafadzah ‘ala al qadim al shalih, wa al akhdzu bi al jadid al ashlah, yaitu tetap memegang tradisi yang positif, dan mengimbangi dengan mengambil hal-hal baru yang positif. Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan civic values akan bisa dibenahi melalui prinsip-prinsip yang dipegang pesantren selama ini. Pesantren perlu juga melakukan perombakan yang efektif, berdaya guna, serta mampu memberikan kesejajaran sebagai umat manusia (al musawah bain al nas). |
first_indexed | 2024-12-13T13:54:40Z |
format | Article |
id | doaj.art-145907bd566141709320762967510aba |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2301-7562 2579-7964 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-13T13:54:40Z |
publishDate | 2017-06-01 |
publisher | Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung |
record_format | Article |
series | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah |
spelling | doaj.art-145907bd566141709320762967510aba2022-12-21T23:42:56ZindUniversitas Islam Negeri Raden Intan LampungTadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah2301-75622579-79642017-06-0121677910.24042/tadris.v2i1.17401504Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa KiniGuntur Cahaya Kesuma0UIN Raden Intan LampungEducation in pesantren does not stop as a transfer activity of science only. Azyumardi Azra mentions, besides being a transfer of knowledge, pesantren also as a cadre of scholars' and as preserver of Islamic culture. The challenge of pesantren education today is globalization that can bring positive and negative impacts. The principle of pesantren is al muhafadzah 'ala al qadim al shalih, wa al akhdzu bi al jadid al ashlah, that is to maintain a positive tradition, and to balance with taking positive new things. Problems related to civic values will be addressed through the principles held by pesantren. Pesantrens should also make effective, efficient, and equitable reshuffling as human beings (al musawah bain al nas) Pendidikan di pesantren tidak berhenti sebagai aktifitas transfer ilmu saja. Azyumardi Azra menyebutkan, selain sebagai transfer ilmu, pesantren juga sebagai kaderisasi ulama' dan sebagai pemelihara budaya Islam. Tantangan pendidikan pesantren saat ini adalah globalisasi yang dapat membawa dampak positif maupun negatif. Prinsip pesantren adalah al muhafadzah ‘ala al qadim al shalih, wa al akhdzu bi al jadid al ashlah, yaitu tetap memegang tradisi yang positif, dan mengimbangi dengan mengambil hal-hal baru yang positif. Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan civic values akan bisa dibenahi melalui prinsip-prinsip yang dipegang pesantren selama ini. Pesantren perlu juga melakukan perombakan yang efektif, berdaya guna, serta mampu memberikan kesejajaran sebagai umat manusia (al musawah bain al nas).http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadris/article/view/1740Refleksi ModelPendidikan PesantrenTantangan Masa Kini |
spellingShingle | Guntur Cahaya Kesuma Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Refleksi Model Pendidikan Pesantren Tantangan Masa Kini |
title | Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini |
title_full | Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini |
title_fullStr | Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini |
title_full_unstemmed | Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini |
title_short | Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini |
title_sort | refleksi model pendidikan pesantren dan tantangannya masa kini |
topic | Refleksi Model Pendidikan Pesantren Tantangan Masa Kini |
url | http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadris/article/view/1740 |
work_keys_str_mv | AT gunturcahayakesuma refleksimodelpendidikanpesantrendantantangannyamasakini |