PUJA CARU PADA MASYARAKAT JAWA KUNA

<p>The offering known as caru or macaru is still done in Bali. This macaru in Bali is actually blood sacrifice offered to the lords of the demonds (bebutan or butabala) before the Balinese doing a special ritual for instance the Nyepi ceremony. The most important caru is called “caru mancasa...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Hariani Santiko
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2011-10-01
Series:Paramita: Historical Studies Journal
Online Access:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1034
_version_ 1819067309025656832
author Hariani Santiko
author_facet Hariani Santiko
author_sort Hariani Santiko
collection DOAJ
description <p>The offering known as caru or macaru is still done in Bali. This macaru in Bali is actually blood sacrifice offered to the lords of the demonds (bebutan or butabala) before the Balinese doing a special ritual for instance the Nyepi ceremony. The most important caru is called “caru mancasanakâ€, they sacrifice animals and other ingredients. The word caru is known in Old-Javanese inscriptions and Old-Javanese/Middle-Javanese texts among others are the Adiparwa, RÄmÄyana, Sutasoma, Korawasrama, Calon Arang. However no special explanation on the meaning of the word caru and its rituals.</p> <p> </p> <p>Keywords: pÅ«jÄ caru, ambhÅ«tayajña, buburpÄ“han, pindapitryÄjña, kunda, homayajña, skul-dinyun.</p> <p> </p> <p>Korban yang dikenal sebagai caru atau macaru masih dilakukan di Bali. Hal ini macaru di Bali sebenarnya darah pengorbanan yang ditawarkan kepada raja butha (bebutan atau butabala) sebelum Bali melakukan ritual khusus misalnya upacara Nyepi. Yang paling penting adalah caru disebut "caru mancasanak", mereka mengorbankan hewan dan bahan lainnya. Kata caru dikenal di prasasti Jawa kuno dan karya sastra Jawa Kuno/Jawa Tengah antara lain adalah Adiparwa, Ramayana, Sutasoma, Korawasrama, Calon Arang. Namun tidak ada penjelasan khusus arti kata caru dan ritualnya.</p> <p><br /> kata kunci: pÅ«jÄ caru, ambhÅ«tayajña, buburpÄ“han, pindapitryÄjña, Kunda, homayajña, skul-dinyun.</p> <p> </p>
first_indexed 2024-12-21T16:16:12Z
format Article
id doaj.art-167d2f4485964edfa79ec7c8d02756cb
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-0039
2407-5825
language English
last_indexed 2024-12-21T16:16:12Z
publishDate 2011-10-01
publisher Universitas Negeri Semarang
record_format Article
series Paramita: Historical Studies Journal
spelling doaj.art-167d2f4485964edfa79ec7c8d02756cb2022-12-21T18:57:41ZengUniversitas Negeri SemarangParamita: Historical Studies Journal0854-00392407-58252011-10-0121210.15294/paramita.v21i2.1034906PUJA CARU PADA MASYARAKAT JAWA KUNAHariani Santiko0Jurusan Arkeologi Universitas Indonesia<p>The offering known as caru or macaru is still done in Bali. This macaru in Bali is actually blood sacrifice offered to the lords of the demonds (bebutan or butabala) before the Balinese doing a special ritual for instance the Nyepi ceremony. The most important caru is called “caru mancasanakâ€, they sacrifice animals and other ingredients. The word caru is known in Old-Javanese inscriptions and Old-Javanese/Middle-Javanese texts among others are the Adiparwa, RÄmÄyana, Sutasoma, Korawasrama, Calon Arang. However no special explanation on the meaning of the word caru and its rituals.</p> <p> </p> <p>Keywords: pÅ«jÄ caru, ambhÅ«tayajña, buburpÄ“han, pindapitryÄjña, kunda, homayajña, skul-dinyun.</p> <p> </p> <p>Korban yang dikenal sebagai caru atau macaru masih dilakukan di Bali. Hal ini macaru di Bali sebenarnya darah pengorbanan yang ditawarkan kepada raja butha (bebutan atau butabala) sebelum Bali melakukan ritual khusus misalnya upacara Nyepi. Yang paling penting adalah caru disebut "caru mancasanak", mereka mengorbankan hewan dan bahan lainnya. Kata caru dikenal di prasasti Jawa kuno dan karya sastra Jawa Kuno/Jawa Tengah antara lain adalah Adiparwa, Ramayana, Sutasoma, Korawasrama, Calon Arang. Namun tidak ada penjelasan khusus arti kata caru dan ritualnya.</p> <p><br /> kata kunci: pÅ«jÄ caru, ambhÅ«tayajña, buburpÄ“han, pindapitryÄjña, Kunda, homayajña, skul-dinyun.</p> <p> </p>http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1034
spellingShingle Hariani Santiko
PUJA CARU PADA MASYARAKAT JAWA KUNA
Paramita: Historical Studies Journal
title PUJA CARU PADA MASYARAKAT JAWA KUNA
title_full PUJA CARU PADA MASYARAKAT JAWA KUNA
title_fullStr PUJA CARU PADA MASYARAKAT JAWA KUNA
title_full_unstemmed PUJA CARU PADA MASYARAKAT JAWA KUNA
title_short PUJA CARU PADA MASYARAKAT JAWA KUNA
title_sort puja caru pada masyarakat jawa kuna
url http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1034
work_keys_str_mv AT harianisantiko pujacarupadamasyarakatjawakuna