KONTRIBUSI UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMA

The Ganjuran society who live in Sumbermulyo Village, District Bambanglipuro Bantul of DIY, have ability to maintain religious harmony although those people are different religions. It is because Ganjuran society have elements that can be a social glue in their local wisdom. This research is conduct...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Joko Tri Haryanto
Format: Article
Language:English
Published: Walisongo State Islamic University 2013-12-01
Series:Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
Subjects:
Online Access:http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/250
_version_ 1811331568604545024
author Joko Tri Haryanto
author_facet Joko Tri Haryanto
author_sort Joko Tri Haryanto
collection DOAJ
description The Ganjuran society who live in Sumbermulyo Village, District Bambanglipuro Bantul of DIY, have ability to maintain religious harmony although those people are different religions. It is because Ganjuran society have elements that can be a social glue in their local wisdom. This research is conducted by qualitative approach to reveal local wisdom in the maintaining harmony through the form of traditional expressions and tradition of kenduri (ritual of meal). Ganjuran society has strong social harmony perspective which is expressed by traditional idiom like rukun agawe santosa crah agawe bubrah (harmony makes peaceful, hostile makes splits). *** Masyarakat Ganjuran Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Bantul DIY mampu memelihara kerukunan umat beragama, meskipun berbeda agama. Hal ini disebabkan adanya elemen-elemen yang menjadi perekat sosial berupa kearifan-kearifan lokal yang hidup dalam masyarakat Ganjuran. Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini mengungkapkan kearifan lokal pada masyarakat Ganjuran dalam memelihara kerukunan dalam bentuk ungkapan-ungkapan tradisional dan tradisi kenduri. Masyarakat Ganjuran memiliki pandangan sosial guyub rukun yang diungkapkan melalui berbagai ungkapan tradisional seperti rukun agawe santosa crah agawe bubrah.
first_indexed 2024-04-13T16:22:36Z
format Article
id doaj.art-19022a5abe53441a80aa277e4211f01b
institution Directory Open Access Journal
issn 0852-7172
2461-064X
language English
last_indexed 2024-04-13T16:22:36Z
publishDate 2013-12-01
publisher Walisongo State Islamic University
record_format Article
series Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
spelling doaj.art-19022a5abe53441a80aa277e4211f01b2022-12-22T02:39:51ZengWalisongo State Islamic UniversityWalisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan0852-71722461-064X2013-12-0121236539210.21580/ws.2013.21.2.250255KONTRIBUSI UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMAJoko Tri Haryanto0Balai Litbang Agama KemenagThe Ganjuran society who live in Sumbermulyo Village, District Bambanglipuro Bantul of DIY, have ability to maintain religious harmony although those people are different religions. It is because Ganjuran society have elements that can be a social glue in their local wisdom. This research is conducted by qualitative approach to reveal local wisdom in the maintaining harmony through the form of traditional expressions and tradition of kenduri (ritual of meal). Ganjuran society has strong social harmony perspective which is expressed by traditional idiom like rukun agawe santosa crah agawe bubrah (harmony makes peaceful, hostile makes splits). *** Masyarakat Ganjuran Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Bantul DIY mampu memelihara kerukunan umat beragama, meskipun berbeda agama. Hal ini disebabkan adanya elemen-elemen yang menjadi perekat sosial berupa kearifan-kearifan lokal yang hidup dalam masyarakat Ganjuran. Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini mengungkapkan kearifan lokal pada masyarakat Ganjuran dalam memelihara kerukunan dalam bentuk ungkapan-ungkapan tradisional dan tradisi kenduri. Masyarakat Ganjuran memiliki pandangan sosial guyub rukun yang diungkapkan melalui berbagai ungkapan tradisional seperti rukun agawe santosa crah agawe bubrah.http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/250kearifan lokalkerukunanungkapan tradisionalGanjuran
spellingShingle Joko Tri Haryanto
KONTRIBUSI UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMA
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
kearifan lokal
kerukunan
ungkapan tradisional
Ganjuran
title KONTRIBUSI UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMA
title_full KONTRIBUSI UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMA
title_fullStr KONTRIBUSI UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMA
title_full_unstemmed KONTRIBUSI UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMA
title_short KONTRIBUSI UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMA
title_sort kontribusi ungkapan tradisional dalam membangun kerukunan beragama
topic kearifan lokal
kerukunan
ungkapan tradisional
Ganjuran
url http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/250
work_keys_str_mv AT jokotriharyanto kontribusiungkapantradisionaldalammembangunkerukunanberagama