PENGARUH INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARESE STROKE NON HEMORAGIK

Latar Belakang : Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi Utara (10,8%), diikuti DI Yogyakarta (10,3%), Bangka B...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Didik Purnomo, Kuswardani Kuswardani, Syifa Maulida Fadhilah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang 2018-01-01
Series:Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Subjects:
Online Access:http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/45
_version_ 1828355418736295936
author Didik Purnomo
Kuswardani Kuswardani
Syifa Maulida Fadhilah
author_facet Didik Purnomo
Kuswardani Kuswardani
Syifa Maulida Fadhilah
author_sort Didik Purnomo
collection DOAJ
description Latar Belakang : Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi Utara (10,8%), diikuti DI Yogyakarta (10,3%), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per mil, sedangkan untuk prevalensi stroke di Jawa Tengah (12,3%) (Riskesdas, 2013). Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dengan Infra Red dan Propioceptive Neuromuscular Facilitation pada Hemiparase et causa Stroke Non Haemoragik. Hasil : Hasil uji normalitas menunjukkan distribusi data normal, maka uji hipotesis menggunakan metode paired sample t test. Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,08 yang berada pada > 0,05 sehingga Ha ditolak dan Ho diterima yang bermakna perubahan pada pasien sesudah terapi tidak signifikan dibandingkan dengan sebelum terapi. Hal ini dapat disebabkan karena gangguan pada sistem saraf pusat yang membutuhkan waktu, intensitas dan jumlah pertemuan lebih banyak serta membutuhkan kerjasama antara pasien, keluarga dan terapis yang baik agar terlihat perubahan pada partisipan. Kesimpulan : Pada penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan infra red dan propioceptive neuromuscular facilitation pada hemiparese stroke non hemoragik belum menunjukkan perubahan yang signifikan pada pasien.
first_indexed 2024-04-14T02:42:03Z
format Article
id doaj.art-19b5b9fe40654963b4bcc0298b911dea
institution Directory Open Access Journal
issn 2548-8716
2599-2791
language Indonesian
last_indexed 2024-04-14T02:42:03Z
publishDate 2018-01-01
publisher Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang
record_format Article
series Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
spelling doaj.art-19b5b9fe40654963b4bcc0298b911dea2022-12-22T02:16:51ZindAkademi Fisioterapi Widya Husada SemarangJurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi2548-87162599-27912018-01-0121344110.33660/jfrwhs.v2i1.4545PENGARUH INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARESE STROKE NON HEMORAGIKDidik Purnomo0Kuswardani Kuswardani1Syifa Maulida Fadhilah2Akademi Fisioterapi Widya Husada SemarangAkademi Fisioterapi Widya Husada SemarangAkademi Fisioterapi Widya Husada SemarangLatar Belakang : Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi Utara (10,8%), diikuti DI Yogyakarta (10,3%), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per mil, sedangkan untuk prevalensi stroke di Jawa Tengah (12,3%) (Riskesdas, 2013). Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dengan Infra Red dan Propioceptive Neuromuscular Facilitation pada Hemiparase et causa Stroke Non Haemoragik. Hasil : Hasil uji normalitas menunjukkan distribusi data normal, maka uji hipotesis menggunakan metode paired sample t test. Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,08 yang berada pada > 0,05 sehingga Ha ditolak dan Ho diterima yang bermakna perubahan pada pasien sesudah terapi tidak signifikan dibandingkan dengan sebelum terapi. Hal ini dapat disebabkan karena gangguan pada sistem saraf pusat yang membutuhkan waktu, intensitas dan jumlah pertemuan lebih banyak serta membutuhkan kerjasama antara pasien, keluarga dan terapis yang baik agar terlihat perubahan pada partisipan. Kesimpulan : Pada penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan infra red dan propioceptive neuromuscular facilitation pada hemiparese stroke non hemoragik belum menunjukkan perubahan yang signifikan pada pasien.http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/45infra rednon hemoragikpnfstroke
spellingShingle Didik Purnomo
Kuswardani Kuswardani
Syifa Maulida Fadhilah
PENGARUH INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARESE STROKE NON HEMORAGIK
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
infra red
non hemoragik
pnf
stroke
title PENGARUH INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARESE STROKE NON HEMORAGIK
title_full PENGARUH INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARESE STROKE NON HEMORAGIK
title_fullStr PENGARUH INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARESE STROKE NON HEMORAGIK
title_full_unstemmed PENGARUH INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARESE STROKE NON HEMORAGIK
title_short PENGARUH INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARESE STROKE NON HEMORAGIK
title_sort pengaruh infra red dan propioceptive neuromuscular facilitation pada hemiparese stroke non hemoragik
topic infra red
non hemoragik
pnf
stroke
url http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/45
work_keys_str_mv AT didikpurnomo pengaruhinfrareddanpropioceptiveneuromuscularfacilitationpadahemiparesestrokenonhemoragik
AT kuswardanikuswardani pengaruhinfrareddanpropioceptiveneuromuscularfacilitationpadahemiparesestrokenonhemoragik
AT syifamaulidafadhilah pengaruhinfrareddanpropioceptiveneuromuscularfacilitationpadahemiparesestrokenonhemoragik