Teologi Keanggotaan Gereja di Era Digital
Abstract. Churches of the reformation tradition interpret church membership juridically. The question arises, what about church membership in the digital age? In the digital era, a person can become a member of another church's digital channel, besides remaining a juridical member of the origin...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
2023-07-01
|
Series: | Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani |
Subjects: | |
Online Access: | https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/917 |
_version_ | 1797650185809035264 |
---|---|
author | Eritrika A. Nulik Arly E. M. de Haan Anika C. Takene |
author_facet | Eritrika A. Nulik Arly E. M. de Haan Anika C. Takene |
author_sort | Eritrika A. Nulik |
collection | DOAJ |
description | Abstract. Churches of the reformation tradition interpret church membership juridically. The question arises, what about church membership in the digital age? In the digital era, a person can become a member of another church's digital channel, besides remaining a juridical member of the original church, and can even participate in the fellowship of worship and service through the online church channel. This paper aimed to show reflectively that the church needs to interpret its existence in the digital era by revisiting its membership theology. The approach used in this research is qualitative with phenomenological methods. The findings of this study showed that the choice of human subjectivity and connectivity factors determine church membership in the digital era. In the end, it is concluded that the idea of discipleship can bring together aspects of church legitimacy and subjective human choice.
Abstrak. Gereja-gereja dengan latar belakang tradisi reformasi memaknai keanggotaan gereja secara yuridis. Muncul pertanyaan, bagaimana dengan keanggotaan gereja di era digital? Di era digital seseorang bisa menjadi anggota pada channel digital gereja lain, selain tetap menjadi anggota secara yuridis dari gereja asal, bahkan dapat berpartisipasi dalam persekutuan ibadah dan pelayanan melalui channel gereja online tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan secara reflektif bahwa gereja perlu memaknai keberadaannya di era digital dengan melihat kembali teologi keanggotaannya. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan metode fenomenologi. Temuan dałam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pilihan subjektivitas manusia dan konektivitas turut menentukan keanggotaan gereja di era digital. Pada akhirnya disimpulkan bahwa gagasan murid dapat mempertemukan aspek legitimasi gereja dan pilihan subjektif manusia. |
first_indexed | 2024-03-11T15:57:35Z |
format | Article |
id | doaj.art-1b083706c6e84d6aad0910d9c1e85164 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2541-3937 2541-3945 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-03-11T15:57:35Z |
publishDate | 2023-07-01 |
publisher | Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta |
record_format | Article |
series | Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani |
spelling | doaj.art-1b083706c6e84d6aad0910d9c1e851642023-10-25T08:50:38ZindSekolah Tinggi Teologi Intheos SurakartaDunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani2541-39372541-39452023-07-01819110010.30648/dun.v8i1.917374Teologi Keanggotaan Gereja di Era DigitalEritrika A. Nulik0Arly E. M. de Haan1Anika C. Takene2Artha Wacana Christian UniversityArtha Cacana Christian UniversityArtha Wacana Christian UniversityAbstract. Churches of the reformation tradition interpret church membership juridically. The question arises, what about church membership in the digital age? In the digital era, a person can become a member of another church's digital channel, besides remaining a juridical member of the original church, and can even participate in the fellowship of worship and service through the online church channel. This paper aimed to show reflectively that the church needs to interpret its existence in the digital era by revisiting its membership theology. The approach used in this research is qualitative with phenomenological methods. The findings of this study showed that the choice of human subjectivity and connectivity factors determine church membership in the digital era. In the end, it is concluded that the idea of discipleship can bring together aspects of church legitimacy and subjective human choice. Abstrak. Gereja-gereja dengan latar belakang tradisi reformasi memaknai keanggotaan gereja secara yuridis. Muncul pertanyaan, bagaimana dengan keanggotaan gereja di era digital? Di era digital seseorang bisa menjadi anggota pada channel digital gereja lain, selain tetap menjadi anggota secara yuridis dari gereja asal, bahkan dapat berpartisipasi dalam persekutuan ibadah dan pelayanan melalui channel gereja online tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan secara reflektif bahwa gereja perlu memaknai keberadaannya di era digital dengan melihat kembali teologi keanggotaannya. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan metode fenomenologi. Temuan dałam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pilihan subjektivitas manusia dan konektivitas turut menentukan keanggotaan gereja di era digital. Pada akhirnya disimpulkan bahwa gagasan murid dapat mempertemukan aspek legitimasi gereja dan pilihan subjektif manusia.https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/917church membership theologydigital eradiscipleshipera digitalgereja cairgereja reformasiliquid churchmuridreformed churchteologi keanggotaan gereja |
spellingShingle | Eritrika A. Nulik Arly E. M. de Haan Anika C. Takene Teologi Keanggotaan Gereja di Era Digital Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani church membership theology digital era discipleship era digital gereja cair gereja reformasi liquid church murid reformed church teologi keanggotaan gereja |
title | Teologi Keanggotaan Gereja di Era Digital |
title_full | Teologi Keanggotaan Gereja di Era Digital |
title_fullStr | Teologi Keanggotaan Gereja di Era Digital |
title_full_unstemmed | Teologi Keanggotaan Gereja di Era Digital |
title_short | Teologi Keanggotaan Gereja di Era Digital |
title_sort | teologi keanggotaan gereja di era digital |
topic | church membership theology digital era discipleship era digital gereja cair gereja reformasi liquid church murid reformed church teologi keanggotaan gereja |
url | https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/917 |
work_keys_str_mv | AT eritrikaanulik teologikeanggotaangerejadieradigital AT arlyemdehaan teologikeanggotaangerejadieradigital AT anikactakene teologikeanggotaangerejadieradigital |