Pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessment
Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat pertumbuhan perkebunan kelapa sawit ini adalah kerusakan lingkungan dan peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber emisi GRK d...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Bogor Agricultural University
2021-04-01
|
Series: | Journal of Natural Resources and Environmental Management |
Subjects: | |
Online Access: | https://medko.journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/view/32098 |
_version_ | 1797936579562438656 |
---|---|
author | Danang Harimurti |
author_facet | Danang Harimurti |
author_sort | Danang Harimurti |
collection | DOAJ |
description | Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat pertumbuhan perkebunan kelapa sawit ini adalah kerusakan lingkungan dan peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber emisi GRK dari kegiatan perkebunan kelapa sawit dan memberikan alternative untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pemanfaatan kembali limbah padat dan cair sebagai substitusi pupuk anorganik. Metode yang digunakan adalah penilaian siklus daur hidup (LCA) berdasarkan framework ISO 14040. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata emisi GRK yang dihasilkan dari kegiatan perkebunan kelapa sawit adalah 0.08 TCO2e/TTBS/Tahun. Kegiatan pemupukan mempunyai kontribusi cukup tinggi yaitu rata-rata emisi GRK yang dihasilkan adalah 0.07 TCO2e/TTBS/Tahun. Untuk mengurangi emisi GRK yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk organic yang berasal dari limbah produksi CPO berupa limbah cair kelapa sawit (LCPKS) dan janjang kosong kelapa sawit (JJK). Penggunaan LCPKS sebagai pupuk organik berpotensi mengurangi emisi GRK sebesar 0.015 TCO2e/TTBS atau setara dengan 17.03%, sementara penggunaan JJK berpotensi mengurangi emisi GRK sebesar 0.029 TCO2e/TTBS atau setara dengan 33.98%. Optimalisasi penggunaan LCPKS dan JJK sebagai pupuk organik memberikan dampak yang signifikan untuk mengurangi emisi GRK dalam kegiatan perkebunan kelapa sawit. |
first_indexed | 2024-04-10T18:31:43Z |
format | Article |
id | doaj.art-1bca334b857140c7861b43e8d748b9e8 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2086-4639 2460-5824 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-10T18:31:43Z |
publishDate | 2021-04-01 |
publisher | Bogor Agricultural University |
record_format | Article |
series | Journal of Natural Resources and Environmental Management |
spelling | doaj.art-1bca334b857140c7861b43e8d748b9e82023-02-02T03:11:42ZengBogor Agricultural UniversityJournal of Natural Resources and Environmental Management2086-46392460-58242021-04-0111110.29244/jpsl.11.1.1-9Pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessmentDanang HarimurtiPertumbuhan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat pertumbuhan perkebunan kelapa sawit ini adalah kerusakan lingkungan dan peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber emisi GRK dari kegiatan perkebunan kelapa sawit dan memberikan alternative untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pemanfaatan kembali limbah padat dan cair sebagai substitusi pupuk anorganik. Metode yang digunakan adalah penilaian siklus daur hidup (LCA) berdasarkan framework ISO 14040. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata emisi GRK yang dihasilkan dari kegiatan perkebunan kelapa sawit adalah 0.08 TCO2e/TTBS/Tahun. Kegiatan pemupukan mempunyai kontribusi cukup tinggi yaitu rata-rata emisi GRK yang dihasilkan adalah 0.07 TCO2e/TTBS/Tahun. Untuk mengurangi emisi GRK yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk organic yang berasal dari limbah produksi CPO berupa limbah cair kelapa sawit (LCPKS) dan janjang kosong kelapa sawit (JJK). Penggunaan LCPKS sebagai pupuk organik berpotensi mengurangi emisi GRK sebesar 0.015 TCO2e/TTBS atau setara dengan 17.03%, sementara penggunaan JJK berpotensi mengurangi emisi GRK sebesar 0.029 TCO2e/TTBS atau setara dengan 33.98%. Optimalisasi penggunaan LCPKS dan JJK sebagai pupuk organik memberikan dampak yang signifikan untuk mengurangi emisi GRK dalam kegiatan perkebunan kelapa sawit.https://medko.journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/view/32098Kata kunci: gas rumah kaca, life cycle assessment, pemupukan, tandan buah segar |
spellingShingle | Danang Harimurti Pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessment Journal of Natural Resources and Environmental Management Kata kunci: gas rumah kaca, life cycle assessment, pemupukan, tandan buah segar |
title | Pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessment |
title_full | Pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessment |
title_fullStr | Pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessment |
title_full_unstemmed | Pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessment |
title_short | Pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessment |
title_sort | pengurangan emisi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan life cycle assessment |
topic | Kata kunci: gas rumah kaca, life cycle assessment, pemupukan, tandan buah segar |
url | https://medko.journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/view/32098 |
work_keys_str_mv | AT danangharimurti penguranganemisigasrumahkacapadaperkebunankelapasawitdenganpendekatanlifecycleassessment |