SINDROMA BRUGADA DAN PENATALAKSANAANYA PADA LANSIA (Laporan Kasus)
Sindroma Brugada ditandai dengan elevasi segmen ST di sadapan prekordial kanan EKG, yang dikaitkan dengan resiko tinggi sudden cardiac death. Sindroma ini lebih banyak dialami oleh laki-laki usia muda atau dewasa yang sehat. Penderita dapat mengalami gejala seperti pingsan, palpitasi, kematian menda...
Autores principales: | , |
---|---|
Formato: | Artículo |
Lenguaje: | English |
Publicado: |
Universitas Syiah Kuala
2020-02-01
|
Colección: | Cakradonya Dental Journal |
Acceso en línea: | https://jurnal.usk.ac.id/CDJ/article/view/17094 |
Sumario: | Sindroma Brugada ditandai dengan elevasi segmen ST di sadapan prekordial kanan EKG, yang
dikaitkan dengan resiko tinggi sudden cardiac death. Sindroma ini lebih banyak dialami oleh laki-laki
usia muda atau dewasa yang sehat. Penderita dapat mengalami gejala seperti pingsan, palpitasi,
kematian mendadak akibat jantung, dan dapat pula tanpa gejala sebelumnya (spontan). Jika pasien
mengalami masalah gigi maka perawatan gigi pada pasien dengan penyakit saluran jantung sulit karena
adanya potensi risiko kejadian yang mengancam jiwa. Dilaporkan satu kasus seorang laki-laki 75
tahun dengan keluhan pingsan 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien merasa tidak
enak badan, jantung berdebar-debar dan tidak sadarkan diri. Berdasarkan pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan. Sedangkan hasil pemeriksaan EKG ditemukan gambaran coved pada sadapan
prekordial kanan ( V1,V2 dan V3 ). Hasil laboratorium dalam batas normal. Pasien tidak mempunyai
riwayat sinkop, jantung berdebar dan nyeri dada sebelumnya. Pasien didiagnosa dengan Sindroma
Brugada tipe 1 dan diterapi dengan Bisoprolol 1 x 2,5 mg dan Aspilet 1 x 80 mg. Pasien kemudian
dirujuk ke RSCM Jakarta untuk dilakukan Electrophisiology Study dan direncanakan untuk
pemasangan ICD. |
---|---|
ISSN: | 2085-546X 2622-4720 |