UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH DAN BIJI PINANG SERTA GAMBIR TERHADAP Streptococcus mutans

Menyirih merupakan proses meramu campuran dari beberapa bahan seperti daun sirih, pinang dan gambir yang diketahui dapat memberikan rasa yang menyegarkan, membantu menghilangkan stres dan dipercaya dapat memperkuat gigi dan gusi. Selain itu ketiga tanaman ini juga diduga mempunyai potensi sebagai a...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Munira Munira, Galuh Trioktafiani, Muhammad Nasir
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin 2020-10-01
Series:JIIS: Jurnal Ilmiah Ibnu Sina
Subjects:
Online Access:https://ojs32.jurnalstikesdarmo.id/index.php/JIIS/article/view/501
Description
Summary:Menyirih merupakan proses meramu campuran dari beberapa bahan seperti daun sirih, pinang dan gambir yang diketahui dapat memberikan rasa yang menyegarkan, membantu menghilangkan stres dan dipercaya dapat memperkuat gigi dan gusi. Selain itu ketiga tanaman ini juga diduga mempunyai potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan kombinasi ekstrak daun sirih, pinang dan gambir dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 8 perlakuan dan masing-masing 4 kali ulangan yaitu P0 (aquadest), P1 {kombinasi ekstrak daun sirih, biji pinang dan gambir (3:3:3)}, P2 (3:2:3), P3 (3:1:2), P4 (1:2:3), P5 (2:1:3). P6 (1:3:2) dan P7 (2:3:1). Uji mikrobiologi menggunakan metode difusi cakram. Berdasarkan hasil uji Anova menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih, biji pinang dan gambir sangat berpengaruh dalam menghambat Streptococcus mutans (P = 0,000). Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa rata-rata diameter zona hambat paling besar terdapat pada P1 yaitu 29,50 mm dan tidak berbeda nyata dengan P2 (26,0 mm) dan P3 (26,25 mm) namun berbeda nyata dengan P4 (18,25 mm), P5 (21,5 mm), P6 (18,75 mm) dan P7 (21,75 mm). Sedangkan rata-rata diameter zona hambat yang terkecil terdapat pada P4 (18,24 mm) dan tidak berbeda nyata dengan P5 (21,50 mm), P6 (18,75 mm) dan P7 (21,75 mm) tetapi  berbeda nyata dengan P1 (29,50 mm) dan tidak berbeda nyata dengan P2 (26,0 mm) dan P3 (26,25 mm).
ISSN:2502-647X
2503-1902