Subarray 4×4 untuk Antena MIMO 5G dengan Elemen yang Menerapkan Teknik Parasitic

Multiple-input multiple-output (MIMO) merupakan sistem komunikasi nirkabel yang menggunakan banyak antena di sisi pemancar maupun penerima. Sistem ini dapat meningkatkan kualitas komunikasi nirkabel pada jaringan teknologi 5G. Teknologi 5G memiliki kecepatan data yang sangat tinggi dan tunda (delay)...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Fitri Amillia, Eko Setijadi, Gamantyo Hendrantoro
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Gadjah Mada 2023-02-01
Series:Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JNTETI/article/view/5310
_version_ 1811158956217729024
author Fitri Amillia
Eko Setijadi
Gamantyo Hendrantoro
author_facet Fitri Amillia
Eko Setijadi
Gamantyo Hendrantoro
author_sort Fitri Amillia
collection DOAJ
description Multiple-input multiple-output (MIMO) merupakan sistem komunikasi nirkabel yang menggunakan banyak antena di sisi pemancar maupun penerima. Sistem ini dapat meningkatkan kualitas komunikasi nirkabel pada jaringan teknologi 5G. Teknologi 5G memiliki kecepatan data yang sangat tinggi dan tunda (delay) yang sangat rendah. Jaringan 5G di Indonesia menggunakan frekuensi menengah, yaitu pada pita frekensi 3,5 GHz. Antena  merupakan perangkat yang penting di jaringan nirkabel sistem MIMO. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan perancangan elemen tunggal menggunakan teknik parasitic untuk memperlebar lebar bidang (bandwidth) guna memenuhi kebutuhan antena MIMO dan perancangan antena subarray 4×4 untuk MIMO 5G. Metode yang dilakukan pada penelitian ini diawali dengan menentukan spesifikasi target antena, kemudian melakukan perancangan elemen tunggal dengan parasitic patch. Penggunaan teknik parasitic patch pada elemen antena bertujuan untuk memperlebar bandwidth supaya memenuhi spesifikasi target. Frekuensi resonansi antena mikrostrip dipengaruhi oleh penambahan jumlah parasitic patch. Banyaknya frekuensi resonansi yang timbul menghasilkan bandwidth yang lebar. Kemudian, elemen tunggal dengan parasitic patch disusun menjadi subarray 4×4. Semua elemen disusun dalam satu substrat yang sama dengan jarak antarelemen dari titik pencatuan satu ke titik pencatuan lainnya sebesar 64,28 mm atau 0,75λ. Desain subarray sudah memenuhi target spesifikasi antena jika elemen subarray sudah mempunyai fractional bandwidth lebih dari 20% dan mutual coupling kurang dari −20 dB. Bahan yang digunakan dalam desain dan fabrikasi antena adalah substrat FR-4 (epoxy) dengan konstanta dielektrik (Ɛr) 4,3 dan ketebalan substrat (h) 1,6 mm. Hasil menunjukkan bahwa diperoleh bandwidth sebesar 735 MHz atau fractional bandwidth sebesar 20,35%, return loss  14,65 dB, mutual coupling 30,05 dB, dan gain 16,86 dB. Dengan demikian, subarray 4×4 untuk antena MIMO yang dirancang sudah memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
first_indexed 2024-04-10T05:33:06Z
format Article
id doaj.art-1e1603fce7a743409b25c6434966c13f
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-4156
2460-5719
language English
last_indexed 2024-04-10T05:33:06Z
publishDate 2023-02-01
publisher Universitas Gadjah Mada
record_format Article
series Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
spelling doaj.art-1e1603fce7a743409b25c6434966c13f2023-03-07T02:41:08ZengUniversitas Gadjah MadaJurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi2301-41562460-57192023-02-0112181410.22146/jnteti.v12i1.53105310Subarray 4×4 untuk Antena MIMO 5G dengan Elemen yang Menerapkan Teknik ParasiticFitri Amillia0Eko Setijadi1Gamantyo Hendrantoro2Institut Teknologi Sepuluh NopemberInstitut Teknologi Sepuluh NopemberInstitut Teknologi Sepuluh NopemberMultiple-input multiple-output (MIMO) merupakan sistem komunikasi nirkabel yang menggunakan banyak antena di sisi pemancar maupun penerima. Sistem ini dapat meningkatkan kualitas komunikasi nirkabel pada jaringan teknologi 5G. Teknologi 5G memiliki kecepatan data yang sangat tinggi dan tunda (delay) yang sangat rendah. Jaringan 5G di Indonesia menggunakan frekuensi menengah, yaitu pada pita frekensi 3,5 GHz. Antena  merupakan perangkat yang penting di jaringan nirkabel sistem MIMO. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan perancangan elemen tunggal menggunakan teknik parasitic untuk memperlebar lebar bidang (bandwidth) guna memenuhi kebutuhan antena MIMO dan perancangan antena subarray 4×4 untuk MIMO 5G. Metode yang dilakukan pada penelitian ini diawali dengan menentukan spesifikasi target antena, kemudian melakukan perancangan elemen tunggal dengan parasitic patch. Penggunaan teknik parasitic patch pada elemen antena bertujuan untuk memperlebar bandwidth supaya memenuhi spesifikasi target. Frekuensi resonansi antena mikrostrip dipengaruhi oleh penambahan jumlah parasitic patch. Banyaknya frekuensi resonansi yang timbul menghasilkan bandwidth yang lebar. Kemudian, elemen tunggal dengan parasitic patch disusun menjadi subarray 4×4. Semua elemen disusun dalam satu substrat yang sama dengan jarak antarelemen dari titik pencatuan satu ke titik pencatuan lainnya sebesar 64,28 mm atau 0,75λ. Desain subarray sudah memenuhi target spesifikasi antena jika elemen subarray sudah mempunyai fractional bandwidth lebih dari 20% dan mutual coupling kurang dari −20 dB. Bahan yang digunakan dalam desain dan fabrikasi antena adalah substrat FR-4 (epoxy) dengan konstanta dielektrik (Ɛr) 4,3 dan ketebalan substrat (h) 1,6 mm. Hasil menunjukkan bahwa diperoleh bandwidth sebesar 735 MHz atau fractional bandwidth sebesar 20,35%, return loss  14,65 dB, mutual coupling 30,05 dB, dan gain 16,86 dB. Dengan demikian, subarray 4×4 untuk antena MIMO yang dirancang sudah memenuhi spesifikasi yang diinginkan.https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JNTETI/article/view/5310mimosubarray5gmikrostripparasitic
spellingShingle Fitri Amillia
Eko Setijadi
Gamantyo Hendrantoro
Subarray 4×4 untuk Antena MIMO 5G dengan Elemen yang Menerapkan Teknik Parasitic
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
mimo
subarray
5g
mikrostrip
parasitic
title Subarray 4×4 untuk Antena MIMO 5G dengan Elemen yang Menerapkan Teknik Parasitic
title_full Subarray 4×4 untuk Antena MIMO 5G dengan Elemen yang Menerapkan Teknik Parasitic
title_fullStr Subarray 4×4 untuk Antena MIMO 5G dengan Elemen yang Menerapkan Teknik Parasitic
title_full_unstemmed Subarray 4×4 untuk Antena MIMO 5G dengan Elemen yang Menerapkan Teknik Parasitic
title_short Subarray 4×4 untuk Antena MIMO 5G dengan Elemen yang Menerapkan Teknik Parasitic
title_sort subarray 4 4 untuk antena mimo 5g dengan elemen yang menerapkan teknik parasitic
topic mimo
subarray
5g
mikrostrip
parasitic
url https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JNTETI/article/view/5310
work_keys_str_mv AT fitriamillia subarray44untukantenamimo5gdenganelemenyangmenerapkanteknikparasitic
AT ekosetijadi subarray44untukantenamimo5gdenganelemenyangmenerapkanteknikparasitic
AT gamantyohendrantoro subarray44untukantenamimo5gdenganelemenyangmenerapkanteknikparasitic