Metabolisme Asam Lemak Otot Jantung

Otot jantung memiliki ATP content yang relatif rendah (5 μmol/g wet wt) dan hidrolisis ATP yang cepat ( 0.5 μmol · g wet wt–1 · s–1 at rest), jadi pada kondisi normal cadangan ATP mengalami pergantian secara lengkap tiap 10 detik (Stanley et al., 2005). Sekitar 60–70% hidrolisis ATP digunakan untuk...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Hawin Nurdiana
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Malang 2017-03-01
Series:Saintika Medika
Online Access:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4077
_version_ 1818643462484918272
author Hawin Nurdiana
author_facet Hawin Nurdiana
author_sort Hawin Nurdiana
collection DOAJ
description Otot jantung memiliki ATP content yang relatif rendah (5 μmol/g wet wt) dan hidrolisis ATP yang cepat ( 0.5 μmol · g wet wt–1 · s–1 at rest), jadi pada kondisi normal cadangan ATP mengalami pergantian secara lengkap tiap 10 detik (Stanley et al., 2005). Sekitar 60–70% hidrolisis ATP digunakan untuk kontraksi, sedangkan 30–40% sisanya digunakan untuk sarcoplasmic reticulum Ca2+- ATPase dan pompa ion lainnya (Suga H, 1990). Pada jantung normal kecepatan fosforilasi oksidatif berhubungan dengan kecepatan hidrolisis sehingga ATP content tetap konstan meskipun pada saat kekuatan jantung meningkat hebat (Balaban RS,1990), seperti saat exercise atau stress katekolamin akut. Fosforilasi oksidatif dalam mitokondria dicukupi oleh energi dari elektron yang ditransfer dari hasil reaksi dehidrogenasi yang menghasilkan NADH dan FADH2 pada jalur oksidasi b asam lemak, siklus asam sitrat, dan dalam jumlah kecil oleh reaksi dehidrogenasi piruvat dan glikolisis. Acetyl-CoA yang dibutuhkan dalam siklus asam sitrat dihasilkan dari dekarboksilasi piruvat dan oksidasi asam lemak. Pada jantung yang normal, 60–90% acetyl-CoA berasal dari oksidasi asam lemak dan 10–40% berasal dari oksidasi piruvat yang diperoleh dalam jumlah yang hampir sama dengan yang berasal dari glikolisis dan oksidasi laktat (Stanley et al., 2005). Oksidasi asam lemak mencukupi 60-70% kebutuhan energi otot jantung (Kudo N et al., 1995). Meskipun demikian, mekanisme uptake asam lemak rantai panjang melalui oksidasi b belum sepenuhnya diketahui (Luiken JJ et al., 2001).   Kata Kunci: asam lemak, otot jantung
first_indexed 2024-12-16T23:59:20Z
format Article
id doaj.art-22bdf02ac8cc48ac998d13a135444b07
institution Directory Open Access Journal
issn 0216-759X
2614-476X
language English
last_indexed 2024-12-16T23:59:20Z
publishDate 2017-03-01
publisher Universitas Muhammadiyah Malang
record_format Article
series Saintika Medika
spelling doaj.art-22bdf02ac8cc48ac998d13a135444b072022-12-21T22:11:06ZengUniversitas Muhammadiyah MalangSaintika Medika0216-759X2614-476X2017-03-017210.22219/sm.v7i2.40773532Metabolisme Asam Lemak Otot JantungHawin NurdianaOtot jantung memiliki ATP content yang relatif rendah (5 μmol/g wet wt) dan hidrolisis ATP yang cepat ( 0.5 μmol · g wet wt–1 · s–1 at rest), jadi pada kondisi normal cadangan ATP mengalami pergantian secara lengkap tiap 10 detik (Stanley et al., 2005). Sekitar 60–70% hidrolisis ATP digunakan untuk kontraksi, sedangkan 30–40% sisanya digunakan untuk sarcoplasmic reticulum Ca2+- ATPase dan pompa ion lainnya (Suga H, 1990). Pada jantung normal kecepatan fosforilasi oksidatif berhubungan dengan kecepatan hidrolisis sehingga ATP content tetap konstan meskipun pada saat kekuatan jantung meningkat hebat (Balaban RS,1990), seperti saat exercise atau stress katekolamin akut. Fosforilasi oksidatif dalam mitokondria dicukupi oleh energi dari elektron yang ditransfer dari hasil reaksi dehidrogenasi yang menghasilkan NADH dan FADH2 pada jalur oksidasi b asam lemak, siklus asam sitrat, dan dalam jumlah kecil oleh reaksi dehidrogenasi piruvat dan glikolisis. Acetyl-CoA yang dibutuhkan dalam siklus asam sitrat dihasilkan dari dekarboksilasi piruvat dan oksidasi asam lemak. Pada jantung yang normal, 60–90% acetyl-CoA berasal dari oksidasi asam lemak dan 10–40% berasal dari oksidasi piruvat yang diperoleh dalam jumlah yang hampir sama dengan yang berasal dari glikolisis dan oksidasi laktat (Stanley et al., 2005). Oksidasi asam lemak mencukupi 60-70% kebutuhan energi otot jantung (Kudo N et al., 1995). Meskipun demikian, mekanisme uptake asam lemak rantai panjang melalui oksidasi b belum sepenuhnya diketahui (Luiken JJ et al., 2001).   Kata Kunci: asam lemak, otot jantunghttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4077
spellingShingle Hawin Nurdiana
Metabolisme Asam Lemak Otot Jantung
Saintika Medika
title Metabolisme Asam Lemak Otot Jantung
title_full Metabolisme Asam Lemak Otot Jantung
title_fullStr Metabolisme Asam Lemak Otot Jantung
title_full_unstemmed Metabolisme Asam Lemak Otot Jantung
title_short Metabolisme Asam Lemak Otot Jantung
title_sort metabolisme asam lemak otot jantung
url http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4077
work_keys_str_mv AT hawinnurdiana metabolismeasamlemakototjantung