PELUANG DAN HAMBATAN PENGEMBANGAN HKM DI KOTO PANJANG, RIAU : PENDEKATAN SOSIOLOGIS
Tulisan ini menganalisis respon masyarakat terhadap pola pemanfaatan ruang HKm melalui pengembangan jenis andalan setempat. Respon sosial yang diukur adalah (I) persepsi tentang sistern pertanian menetap, (2) prospek pengernbangan gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) dan pulasan (Nephelium mutabile...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Centre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change; Development and Innovation Agency; Ministry of Environment and Forestry
2017-03-01
|
Series: | Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2701 |
Summary: | Tulisan ini menganalisis respon masyarakat terhadap pola pemanfaatan ruang HKm melalui pengembangan jenis andalan setempat. Respon sosial yang diukur adalah (I) persepsi tentang sistern pertanian menetap, (2) prospek pengernbangan gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) dan pulasan (Nephelium mutabile BL.), dan (3) mengidentifikasi kendala teknis di lapangan. Analisis dilakukan melalui segmentasi berdasarkan kelompok
peran dalam masyarakat, usia dan tingkat pendidikan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Tanjung Alai mengenai sistem pertanian rnenetap sangat lemah. Keadaan ini berlaku untuk semua kelompok pada setiap segmen. Prospek pengembangan HKm cukup baik, karena 66,53 % masyarakat menunjukkan sikap tertarik terhadap gaharu
dan 69,53 % tertarik terhadap pulasan. Sebagian besar masyarakat (95,69 %) menyatakan terbuka akan inovasi. Hal yang perlu mendapat perhatian diantaranya adalah hama gajah dan babi, jarak pemukiman dengan lahan yang relatif jauh serta lahan tak tergarap masih banyak. Berdasarkan hasil tersebut, untuk pengembangan HKm diperlukan sosialisasi mendalam
tentang sistem penanian menetap, yang ditujukan ke seluruh kelompok masyarakat. |
---|---|
ISSN: | 1979-6013 2502-4221 |