Penerapan Model PBL dan GI Terhadap Kemampuan Menganalisis Fenomena Sosial Berorientasi Pendekatan Interdisipliner
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menganalisis fenomena sosial berorientasi pendekatan interdisipliner pembelajaran IPS, dan mendeskripsikan perbedaan kemampuan menganalisis fenomena sosial berorientasi pendekatan interdisipliner pembelajaran IPS dengan menerapkan model PBL d...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
STAIN Ponorogo
2018-06-01
|
Series: | Ibriez: Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains |
Subjects: | |
Online Access: | http://ibriez.iainponorogo.ac.id/index.php/ibriez/article/view/41 |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menganalisis fenomena sosial berorientasi pendekatan interdisipliner pembelajaran IPS, dan mendeskripsikan perbedaan kemampuan menganalisis fenomena sosial berorientasi pendekatan interdisipliner pembelajaran IPS dengan menerapkan model PBL dan GI pada mahasiswa PGSD UN PGRI Kediri.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian Nonequivalent Groups Design yakni rancangan ini dilakukan perbandingan perlakuan model yang diterapkan oleh kelompok A dan model kelompok B untuk mengetahui kemampuan menganalisis fenomena sosial pembelajaran IPS pada mahasiswa PGSD UN PGRI Kediri. Kelompok A menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan kelompok B menggunakan GI (Group Investigation). Subjek penelitian adalah mahasiswa UN PGRI Kediri. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian tes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar penilaian atau lembar tes tulis berbentuk soal uraian yang mengacu pada indikator kemampuan menganalisis fenomena sosial berorientasi pendekatan interdisipliner.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan menganalisis fenomena sosial pada kelas PBL dan GI ditunjukkan t hitung 6,069 dengan signifikansinya 0,000<0,050. Dari perbedaan tersebut model PBL ditentukan lebih unggul dibandingkan dengan model GI, berdasarkan perbandingan nilai posttest dan pretest. Selisih model PBL yakni 16,08 point, sedangkan model GI yakni 6,56 point. |
---|---|
ISSN: | 2548-3447 2548-4176 |