Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada Anak
Latar belakang. Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan khususnya di Indonesia. Kloramfenikol merupakan obat pilihan lini pertama untuk terapi demam tifoid tanpa komplikasi pada anak sampai saat ini. Antibiotik lain yang dipergunakan adalah tiamfenikol, sefiksim dan azitromisin. Tujuan.Mel...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/325 |
_version_ | 1818362728661647360 |
---|---|
author | Novie Homenta Rampengan |
author_facet | Novie Homenta Rampengan |
author_sort | Novie Homenta Rampengan |
collection | DOAJ |
description | Latar belakang. Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan khususnya di Indonesia. Kloramfenikol
merupakan obat pilihan lini pertama untuk terapi demam tifoid tanpa komplikasi pada anak sampai saat
ini. Antibiotik lain yang dipergunakan adalah tiamfenikol, sefiksim dan azitromisin.
Tujuan.Melakukan evaluasi respon antibiotik yang digunakan dalam terapi demam tifoid tanpa komplikasi
di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU Prof.Dr.R.D.Kandou, Manado.
Metode.Penelitian kohort retrospektif dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU Prof.Dr.R.D.Kandou,
Manado, Juli 2007-Juni 2012 pada anak usia 6 bulan-13 tahun dengan diagnosis demam tifoid. Data
diperoleh dari rekam medik pasien. Waktu bebas demam dan lama rawat pada tiap kelompok antibiotik di
data. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan ANOVA dengan uji F dengan program SPSS 17.
Hasil. Didapatkan 161 kasus yang memenuhi kriteria inklusi. Antibiotik terbanyak dipakai adalah
kloramfenikol (31,1%), tiamfenikol (27,3%), sefiksim (23%), dan azitromisin (18,6%). Waktu bebas
demam paling pendek dicapai pada kasus yang diberikan azitromisin yaitu 37,9 (SB 32,8) jam, diikuti oleh
kloramfenikol 40,3 (SB 28,3), tiamfenikol 45,3 (SB 38,1) dan sefiksim 50,8 (SB 32,3). Rerata lama rawat
paling cepat ditemukan pada kelompok kloramfenikol yaitu 4,4 (SB 1,3) hari, diikuti dengan azitromisin
4,6 (SB 1,3), tiamfenikol 4,8 (SB 1,7) dan sefiksim 4,8 (SB 1,6) Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata
waktu bebas demam dan lama rawat keempat jenis antibiotik.
Kesimpulan.Pemberian antibiotik kloramfenikol, tiamfenikol, sefiksim, dan azitromisin pada demam tifoid
anak tidak terdapat perbedaan bermakna pada rerata waktu bebas demam dan lama rawat inap. |
first_indexed | 2024-12-13T21:37:12Z |
format | Article |
id | doaj.art-26e867cced4f4b5dac7628f09f63cbe2 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0854-7823 2338-5030 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-13T21:37:12Z |
publishDate | 2016-11-01 |
publisher | Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
record_format | Article |
series | Sari Pediatri |
spelling | doaj.art-26e867cced4f4b5dac7628f09f63cbe22022-12-21T23:30:38ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-01145271610.14238/sp14.5.2013.271-6277Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada AnakNovie Homenta Rampengan0Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSU Prof.Dr.R.D. Kandou, ManadoLatar belakang. Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan khususnya di Indonesia. Kloramfenikol merupakan obat pilihan lini pertama untuk terapi demam tifoid tanpa komplikasi pada anak sampai saat ini. Antibiotik lain yang dipergunakan adalah tiamfenikol, sefiksim dan azitromisin. Tujuan.Melakukan evaluasi respon antibiotik yang digunakan dalam terapi demam tifoid tanpa komplikasi di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU Prof.Dr.R.D.Kandou, Manado. Metode.Penelitian kohort retrospektif dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU Prof.Dr.R.D.Kandou, Manado, Juli 2007-Juni 2012 pada anak usia 6 bulan-13 tahun dengan diagnosis demam tifoid. Data diperoleh dari rekam medik pasien. Waktu bebas demam dan lama rawat pada tiap kelompok antibiotik di data. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan ANOVA dengan uji F dengan program SPSS 17. Hasil. Didapatkan 161 kasus yang memenuhi kriteria inklusi. Antibiotik terbanyak dipakai adalah kloramfenikol (31,1%), tiamfenikol (27,3%), sefiksim (23%), dan azitromisin (18,6%). Waktu bebas demam paling pendek dicapai pada kasus yang diberikan azitromisin yaitu 37,9 (SB 32,8) jam, diikuti oleh kloramfenikol 40,3 (SB 28,3), tiamfenikol 45,3 (SB 38,1) dan sefiksim 50,8 (SB 32,3). Rerata lama rawat paling cepat ditemukan pada kelompok kloramfenikol yaitu 4,4 (SB 1,3) hari, diikuti dengan azitromisin 4,6 (SB 1,3), tiamfenikol 4,8 (SB 1,7) dan sefiksim 4,8 (SB 1,6) Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata waktu bebas demam dan lama rawat keempat jenis antibiotik. Kesimpulan.Pemberian antibiotik kloramfenikol, tiamfenikol, sefiksim, dan azitromisin pada demam tifoid anak tidak terdapat perbedaan bermakna pada rerata waktu bebas demam dan lama rawat inap.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/325demam tifoidantibiotikwaktu bebas demamlama rawat inap |
spellingShingle | Novie Homenta Rampengan Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada Anak Sari Pediatri demam tifoid antibiotik waktu bebas demam lama rawat inap |
title | Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada Anak |
title_full | Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada Anak |
title_fullStr | Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada Anak |
title_full_unstemmed | Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada Anak |
title_short | Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada Anak |
title_sort | antibiotik terapi demam tifoid tanpa komplikasi pada anak |
topic | demam tifoid antibiotik waktu bebas demam lama rawat inap |
url | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/325 |
work_keys_str_mv | AT noviehomentarampengan antibiotikterapidemamtifoidtanpakomplikasipadaanak |