Penggunaan Indikator Kubis Ungu Pada Analisis Asam Lemak Bebas dengan Metode Titrasi
Penggunaan indikator alami dalam titrasi asam-basa dapat dijadikan salah satu materi pengenalan senyawa kimia bahan alam dalam metode analisis kimia. Kubis ungu (Brassica oleracea) merupakan salah satu alternatif bahan pembuatan indikator asam basa alami karena memiliki senyawa antosianin yang mem...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Islam Indonesia
2020-09-01
|
Series: | Indonesian Journal of Chemical Analysis |
Online Access: | https://journal.uii.ac.id/IJCA/article/view/16435 |
_version_ | 1797736256642220032 |
---|---|
author | Riniati Riniati Dewi Widyabudiningsih Ahya Sularasa |
author_facet | Riniati Riniati Dewi Widyabudiningsih Ahya Sularasa |
author_sort | Riniati Riniati |
collection | DOAJ |
description |
Penggunaan indikator alami dalam titrasi asam-basa dapat dijadikan salah satu materi pengenalan senyawa kimia bahan alam dalam metode analisis kimia. Kubis ungu (Brassica oleracea) merupakan salah satu alternatif bahan pembuatan indikator asam basa alami karena memiliki senyawa antosianin yang memberikan warna berbeda pada derajat keasaman (pH) yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengekstrak antosianin yang terdapat dalam kubis ungu selanjutnya diaplikasikan sebagai indikator titrasi asam-basa. Penelitian diawali dengan preparasi bahan baku kubis ungu, dilanjutkan dengan ekstraksi metode sokletasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak yang didapat didistilasi pada suhu titik didih pelarutnya hingga kepekatan ekstrak 50%. Ekstrak kubis ungu selanjutnya diaplikasikan sebagai indikator dalam menentukan asam lemak bebas menggunakan sampel asam oleat. Sebagai standar pembanding indikator digunakan indikator fenolphtalein. Perubahan warna indikator kubis ungu dari merah muda ke hijau toska dengan kisaran pH 6 – 9. Penggunaan indikator kubis ungu dengan pelarut metanol dalam penentuan asam oleat menunjukkan hasil yang mendekati indikator fenolphtalein, yaitu nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,9996. Pengujian % recovery menggunakan indikator ekstrak kubis ungu dapat diterima, yaitu 100,47%. Dengan demikian indikator ini layak digunakan sebagai indikator asam-basa pada analisa asam lemak bebas seperti halnya indikator fenolftalein sintetik yang biasa digunakan.
|
first_indexed | 2024-03-12T13:11:01Z |
format | Article |
id | doaj.art-2715c86e9f43406596d5c826a8d6bd9c |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2622-7401 2622-7126 |
language | English |
last_indexed | 2024-03-12T13:11:01Z |
publishDate | 2020-09-01 |
publisher | Universitas Islam Indonesia |
record_format | Article |
series | Indonesian Journal of Chemical Analysis |
spelling | doaj.art-2715c86e9f43406596d5c826a8d6bd9c2023-08-28T00:59:49ZengUniversitas Islam IndonesiaIndonesian Journal of Chemical Analysis2622-74012622-71262020-09-013210.20885/ijca.vol3.iss2.art3Penggunaan Indikator Kubis Ungu Pada Analisis Asam Lemak Bebas dengan Metode TitrasiRiniati Riniati0Dewi Widyabudiningsih1Ahya Sularasa2Politeknik Negeri BandungPoliteknik Negeri BandungPoliteknik Negeri Bandung Penggunaan indikator alami dalam titrasi asam-basa dapat dijadikan salah satu materi pengenalan senyawa kimia bahan alam dalam metode analisis kimia. Kubis ungu (Brassica oleracea) merupakan salah satu alternatif bahan pembuatan indikator asam basa alami karena memiliki senyawa antosianin yang memberikan warna berbeda pada derajat keasaman (pH) yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengekstrak antosianin yang terdapat dalam kubis ungu selanjutnya diaplikasikan sebagai indikator titrasi asam-basa. Penelitian diawali dengan preparasi bahan baku kubis ungu, dilanjutkan dengan ekstraksi metode sokletasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak yang didapat didistilasi pada suhu titik didih pelarutnya hingga kepekatan ekstrak 50%. Ekstrak kubis ungu selanjutnya diaplikasikan sebagai indikator dalam menentukan asam lemak bebas menggunakan sampel asam oleat. Sebagai standar pembanding indikator digunakan indikator fenolphtalein. Perubahan warna indikator kubis ungu dari merah muda ke hijau toska dengan kisaran pH 6 – 9. Penggunaan indikator kubis ungu dengan pelarut metanol dalam penentuan asam oleat menunjukkan hasil yang mendekati indikator fenolphtalein, yaitu nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,9996. Pengujian % recovery menggunakan indikator ekstrak kubis ungu dapat diterima, yaitu 100,47%. Dengan demikian indikator ini layak digunakan sebagai indikator asam-basa pada analisa asam lemak bebas seperti halnya indikator fenolftalein sintetik yang biasa digunakan. https://journal.uii.ac.id/IJCA/article/view/16435 |
spellingShingle | Riniati Riniati Dewi Widyabudiningsih Ahya Sularasa Penggunaan Indikator Kubis Ungu Pada Analisis Asam Lemak Bebas dengan Metode Titrasi Indonesian Journal of Chemical Analysis |
title | Penggunaan Indikator Kubis Ungu Pada Analisis Asam Lemak Bebas dengan Metode Titrasi |
title_full | Penggunaan Indikator Kubis Ungu Pada Analisis Asam Lemak Bebas dengan Metode Titrasi |
title_fullStr | Penggunaan Indikator Kubis Ungu Pada Analisis Asam Lemak Bebas dengan Metode Titrasi |
title_full_unstemmed | Penggunaan Indikator Kubis Ungu Pada Analisis Asam Lemak Bebas dengan Metode Titrasi |
title_short | Penggunaan Indikator Kubis Ungu Pada Analisis Asam Lemak Bebas dengan Metode Titrasi |
title_sort | penggunaan indikator kubis ungu pada analisis asam lemak bebas dengan metode titrasi |
url | https://journal.uii.ac.id/IJCA/article/view/16435 |
work_keys_str_mv | AT riniatiriniati penggunaanindikatorkubisungupadaanalisisasamlemakbebasdenganmetodetitrasi AT dewiwidyabudiningsih penggunaanindikatorkubisungupadaanalisisasamlemakbebasdenganmetodetitrasi AT ahyasularasa penggunaanindikatorkubisungupadaanalisisasamlemakbebasdenganmetodetitrasi |