Intervensi Koroner Perkutan Primer

Penyakit Kardiovaskular masih merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia maupun di dunia. Dari data di Amerika setiap tahun 1,2 juta orang mengalami infark miokard dan kira-kira sepertiganya merupakan infark miokard dengan ST elevasi. Dari seluruh orang yang mengalami infark miokard di Amerika, 25-3...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Doni Firman
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Heart Association 2013-06-01
Series:Majalah Kardiologi Indonesia
Online Access:http://ijconline.id/index.php/ijc/article/view/144
_version_ 1818470999493967872
author Doni Firman
author_facet Doni Firman
author_sort Doni Firman
collection DOAJ
description Penyakit Kardiovaskular masih merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia maupun di dunia. Dari data di Amerika setiap tahun 1,2 juta orang mengalami infark miokard dan kira-kira sepertiganya merupakan infark miokard dengan ST elevasi. Dari seluruh orang yang mengalami infark miokard di Amerika, 25-35% nya meninggal sebelum mendapat perawatan, sebagian besar karena Fibrilasi Ventrikel. Pada kelompok yang mendapat perawatan, angka kematian turun dari 11.2% di tahun 1990 menjadi 9.4% di tahun 1999. Hal tersebut dikarena-kan adanya tindakan reperfusi pada Infark dengan ST elevasi, baik dengan fibrinolitik maupun Intervensi Koroner Perkutan ( IKPP ). Dari analisa National Registry of Myocardia Infarction angka kematian di rumah sakit pada pasien yang mendapat reperfusi adalah sekitar 5.7%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat reperfusi walau-pun sebenarnya kandidat yaitu 14.8%
first_indexed 2024-04-13T21:45:08Z
format Article
id doaj.art-272bee47b7e24dc289e6ae7c4465d73a
institution Directory Open Access Journal
issn 0126-3773
2620-4762
language English
last_indexed 2024-04-13T21:45:08Z
publishDate 2013-06-01
publisher Indonesian Heart Association
record_format Article
series Majalah Kardiologi Indonesia
spelling doaj.art-272bee47b7e24dc289e6ae7c4465d73a2022-12-22T02:28:36ZengIndonesian Heart AssociationMajalah Kardiologi Indonesia0126-37732620-47622013-06-0131210.30701/ijc.v31i2.144Intervensi Koroner Perkutan PrimerDoni Firman0Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, JakartaPenyakit Kardiovaskular masih merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia maupun di dunia. Dari data di Amerika setiap tahun 1,2 juta orang mengalami infark miokard dan kira-kira sepertiganya merupakan infark miokard dengan ST elevasi. Dari seluruh orang yang mengalami infark miokard di Amerika, 25-35% nya meninggal sebelum mendapat perawatan, sebagian besar karena Fibrilasi Ventrikel. Pada kelompok yang mendapat perawatan, angka kematian turun dari 11.2% di tahun 1990 menjadi 9.4% di tahun 1999. Hal tersebut dikarena-kan adanya tindakan reperfusi pada Infark dengan ST elevasi, baik dengan fibrinolitik maupun Intervensi Koroner Perkutan ( IKPP ). Dari analisa National Registry of Myocardia Infarction angka kematian di rumah sakit pada pasien yang mendapat reperfusi adalah sekitar 5.7%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat reperfusi walau-pun sebenarnya kandidat yaitu 14.8%http://ijconline.id/index.php/ijc/article/view/144
spellingShingle Doni Firman
Intervensi Koroner Perkutan Primer
Majalah Kardiologi Indonesia
title Intervensi Koroner Perkutan Primer
title_full Intervensi Koroner Perkutan Primer
title_fullStr Intervensi Koroner Perkutan Primer
title_full_unstemmed Intervensi Koroner Perkutan Primer
title_short Intervensi Koroner Perkutan Primer
title_sort intervensi koroner perkutan primer
url http://ijconline.id/index.php/ijc/article/view/144
work_keys_str_mv AT donifirman intervensikoronerperkutanprimer