APLIKASI MODEL FOREST CANOPY DENSITY CITRA LANDSAT 7 ETM UNTUK MENENTUKAN INDEKS LUAS TAJUK (CROWN AREA INDEX) DAN KERAPATAN TEGAKAN (STAND DENSITY) HUTAN RAWA GAMBUT DI DAS SEBANGAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Memantau kegiatan melalui berbagai transformasi indeks vegetasi hutan alam dari citra satelit, seperti Selisih Normalized Vegetation Index (NDVI) telah dilakukan, tetapi tidak memberikan hasil yang maksimal. Model Forest Canopy Density (FCD) melalui algoritma integrasi Lanjutan vegetasi Index (AVI),...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: R.M. Sukarna R.M. Sukarna
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2016-10-01
Series:Majalah Geografi Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/15383
Description
Summary:Memantau kegiatan melalui berbagai transformasi indeks vegetasi hutan alam dari citra satelit, seperti Selisih Normalized Vegetation Index (NDVI) telah dilakukan, tetapi tidak memberikan hasil yang maksimal. Model Forest Canopy Density (FCD) melalui algoritma integrasi Lanjutan vegetasi Index (AVI), Baresoil Index (BI), Indeks Suhu (TI) dan Shadow Index (SI) merupakan metode klasifikasi yang efektif untuk memantau perubahan di hutan tropis di Asia seperti India, Myanmar, Malaysia dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur variasi kepadatan berdiri rumput di hutan rawa Kalimantan Tengah melalui model aplikasi FCD Citra Land duduk 7 ETM. Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks penentuan hutan kanopi yang luas (Indeks atau Cai di Area Crown) Model melalui vegetasi Density (VD) integrasi dan BI AVI tidak memberikan hasil yang optimal. Kelemahan dapat diintegrasikan dengan model dengan model yang VD Scaled Bayangan Index (SSI) integrasi nilai SI dan TI. Hasil integrasi VD dan SSI menghasilkan model Forest Canopy Density (FCD), yang digunakan untuk menentukan nilai dari header indeks lebar (Indeks atau Cai di Area Crown) dan variasi kepadatan berdiri (Stand Density atau SD). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa antara FCD dan Cai memiliki model hubungan non-linear (peringkat polinomial 2) dengan R = 0,87. Pada hubungan antara Cai dan model SD memiliki hubungan dengan linier R = 0,97. Dengan model dasar diketahui hubungan matematis antara yang paling optimal dan FCD adalah pada nilai utama Cai = 5 m2 / ha.
ISSN:0215-1790
2540-945X