Implementasi Lean Manufacturing dan 5 S untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi

Tujuan utama perusahaan adalah mengincar profit sebesar-besarnya. Aktifitas produksi dan maintenance merupakan aktifitas utama di dalam membentuk produk akhir. Bila salah satu aktifitas mengalami kegagalam maka akan berpengaruh langsung pada kualitas dan kapasitas produksi. Kegagalan yang muncul bia...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: H. Harisupriyanto
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2014-02-01
Series:Jurnal Energi Dan Manufaktur
Subjects:
Online Access:https://ojs.unud.ac.id/index.php/jem/article/view/8020
Description
Summary:Tujuan utama perusahaan adalah mengincar profit sebesar-besarnya. Aktifitas produksi dan maintenance merupakan aktifitas utama di dalam membentuk produk akhir. Bila salah satu aktifitas mengalami kegagalam maka akan berpengaruh langsung pada kualitas dan kapasitas produksi. Kegagalan yang muncul biasanya terindikasi dari waste/ pemborosan di sepanjang aliran sistem produksi. Permasalahan utama adalah bagaimana mengidentifikasi pemborosan yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kapasitas produksi. Tujuannya adalah identifikasi nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), identifikasi waste, dan menentukan alternatif kebijakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. Metoda yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan adalah Lean Manufacturing. Konsep ini menelusuri permasalahan inefisiensi dengan mencari waste (pemborosan) di sepanjang value stream. Kemunculan waste dapat diidentifikasi dengan root cause analisys (RCA) dan 5 S sehingga penyebab utama dari tiap kategori waste dapat ditemukan. Alternative terbaik yang mungkin dapat dijalankan adalah pengadaan alat bantu kereta dorong, pelatihan karyawan, dan pengadaan alat bantu sistem tandon minyak.
ISSN:2302-5255
2541-5328