Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) perlu mendapat perhatian serius karena masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan di beberapa daerah masih sering terjadi kejadian luar biasa. Di Jawa Tengah, kasus DBD cenderung meningkat setiap tahunnya terutama pada tahun 2012. Penelitian ini bertujuan menganalis...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sunaryo Sunaryo, Nova Pramestuti
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Indonesia 2014-05-01
Series:Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
Subjects:
Online Access:http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/415
_version_ 1811174194259427328
author Sunaryo Sunaryo
Nova Pramestuti
author_facet Sunaryo Sunaryo
Nova Pramestuti
author_sort Sunaryo Sunaryo
collection DOAJ
description Demam Berdarah Dengue (DBD) perlu mendapat perhatian serius karena masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan di beberapa daerah masih sering terjadi kejadian luar biasa. Di Jawa Tengah, kasus DBD cenderung meningkat setiap tahunnya terutama pada tahun 2012. Penelitian ini bertujuan menganalisis parameter entomologi dan menggambarkan jenis tempat penampungan air. Penelitian dilakukan di Kabupaten Grobogan, Purbalingga, Kendal dan Kota Semarang pada bulan Juni - Oktober 2013 desain potong lintang. Survei jentik dilakukan untuk melihat keberadaan tempat penampungan air pada 100 rumah. Masing-masing kabupaten dipilih tiga lokasi desa endemis DBD. Hasil survei digunakan untuk menghitung nilai parameter entomologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya kasus DBD di empat kabupaten/kota terkait dengan keberadaan vektor A. aegypti. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya persentase jumlah rumah yang ditemukan jentik A. aegypti (House Index > 10%) serta tingginya jumlah kontainer ditemukan jentik A. aegypti pada rumah yang dilakukan survei (Breteau Index). Nilai ovitrap index paling tinggi di Desa Kalikabong Kabupaten Purbalingga sebesar 40%. Proporsi controllable site lebih banyak daripada disposable site, berarti rumah tersebut berisiko tinggi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) needs serious attention because it is still a health problem in Indonesia and in recent area DHF caused outbreak. In Central Java, incidence of DHF high every years, especially in 2012. This study aimed to analyze the parameters of entomology and describe types of containers. The study was conducted in Grobogan, Purbalingga, Kendal District and Semarang City in June _ October 2013 with cross-sectional design. Larvae survey had been done in 100 houses in three villages that endemic DHF at every district/city. The survey results are used to calculate parameter entomology. The results showed that existance of DHF cases in four district/city connected with the population of A. aegypti. This matter proved with high percentage of houses that found A. aegypti (House Index > 10%) and the high of container that containing A. aegypti in every houses (Breteau Index). The high of ovitrap index (OI) was 40% in Kalikabong village, Purbalingga district. The proportion of controllable sites more than disposable sites, meaning the house as the high risk of mosquito breeding sites.
first_indexed 2024-04-10T18:00:16Z
format Article
id doaj.art-29d02e19bb2947daa8746045d3c1d7c8
institution Directory Open Access Journal
issn 1907-7505
2460-0601
language English
last_indexed 2024-04-10T18:00:16Z
publishDate 2014-05-01
publisher Universitas Indonesia
record_format Article
series Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
spelling doaj.art-29d02e19bb2947daa8746045d3c1d7c82023-02-02T16:12:18ZengUniversitas IndonesiaKesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional1907-75052460-06012014-05-018842342910.21109/kesmas.v8i8.415413Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah DengueSunaryo SunaryoNova PramestutiDemam Berdarah Dengue (DBD) perlu mendapat perhatian serius karena masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan di beberapa daerah masih sering terjadi kejadian luar biasa. Di Jawa Tengah, kasus DBD cenderung meningkat setiap tahunnya terutama pada tahun 2012. Penelitian ini bertujuan menganalisis parameter entomologi dan menggambarkan jenis tempat penampungan air. Penelitian dilakukan di Kabupaten Grobogan, Purbalingga, Kendal dan Kota Semarang pada bulan Juni - Oktober 2013 desain potong lintang. Survei jentik dilakukan untuk melihat keberadaan tempat penampungan air pada 100 rumah. Masing-masing kabupaten dipilih tiga lokasi desa endemis DBD. Hasil survei digunakan untuk menghitung nilai parameter entomologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya kasus DBD di empat kabupaten/kota terkait dengan keberadaan vektor A. aegypti. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya persentase jumlah rumah yang ditemukan jentik A. aegypti (House Index > 10%) serta tingginya jumlah kontainer ditemukan jentik A. aegypti pada rumah yang dilakukan survei (Breteau Index). Nilai ovitrap index paling tinggi di Desa Kalikabong Kabupaten Purbalingga sebesar 40%. Proporsi controllable site lebih banyak daripada disposable site, berarti rumah tersebut berisiko tinggi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) needs serious attention because it is still a health problem in Indonesia and in recent area DHF caused outbreak. In Central Java, incidence of DHF high every years, especially in 2012. This study aimed to analyze the parameters of entomology and describe types of containers. The study was conducted in Grobogan, Purbalingga, Kendal District and Semarang City in June _ October 2013 with cross-sectional design. Larvae survey had been done in 100 houses in three villages that endemic DHF at every district/city. The survey results are used to calculate parameter entomology. The results showed that existance of DHF cases in four district/city connected with the population of A. aegypti. This matter proved with high percentage of houses that found A. aegypti (House Index > 10%) and the high of container that containing A. aegypti in every houses (Breteau Index). The high of ovitrap index (OI) was 40% in Kalikabong village, Purbalingga district. The proportion of controllable sites more than disposable sites, meaning the house as the high risk of mosquito breeding sites.http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/415Aedes aegyptiDemam Berdarah DenguesurveilansDengue Haemorrhagic Feversurveillance
spellingShingle Sunaryo Sunaryo
Nova Pramestuti
Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
Aedes aegypti
Demam Berdarah Dengue
surveilans
Dengue Haemorrhagic Fever
surveillance
title Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue
title_full Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue
title_fullStr Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue
title_full_unstemmed Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue
title_short Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue
title_sort surveilans aedes aegypti di daerah endemis demam berdarah dengue
topic Aedes aegypti
Demam Berdarah Dengue
surveilans
Dengue Haemorrhagic Fever
surveillance
url http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/415
work_keys_str_mv AT sunaryosunaryo surveilansaedesaegyptididaerahendemisdemamberdarahdengue
AT novapramestuti surveilansaedesaegyptididaerahendemisdemamberdarahdengue