Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi
Nitrogen oksida (NO) merupakan molekul kimia reaktif, disintesis dari L-Arginin dengan bantuan NO synthase (NOS) dan ko-faktor. Aktifitas biologis NO terbatas dekat tempat biosintesisnya, karena waktu paruh yang singkat. Nitrogen oksida menyebabkan relaksasi otot polos, menghambat agregasi dan adhes...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-12-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1030 |
_version_ | 1818691728609116160 |
---|---|
author | Eka Gunawijaya Arhana BNP |
author_facet | Eka Gunawijaya Arhana BNP |
author_sort | Eka Gunawijaya |
collection | DOAJ |
description | Nitrogen oksida (NO) merupakan molekul kimia reaktif, disintesis dari L-Arginin dengan
bantuan NO synthase (NOS) dan ko-faktor. Aktifitas biologis NO terbatas dekat tempat
biosintesisnya, karena waktu paruh yang singkat. Nitrogen oksida menyebabkan relaksasi
otot polos, menghambat agregasi dan adhesi trombosit, serta menghambat proliferasi
sel. Otot polos yang dipengaruhi ialah otot polos vaskular, traktus respiratorius,
gastrointestinal, dan uterus. Relaksasi otot polos vaskular terjadi setelah sintesis sel endotel
vaskular, sedangkan yang non vaskular melalui perannya sebagai neurotransmiter non
adrenergik non kolinergik.
Dalam proses imunologis, NO dihasilkan oleh sel yang terpapar infeksi. Meliputi sel
makrofag, sel neutrofil, sel Kupffer, sel hepatosit, sel astrosit dan mikroglial, sel kondrosit,
sel otot polos vaskular, dan sel otot jantung. Pada keadaan infeksi Nitrogen oksida
disintesis dalam jumlah besar. Nitrogen oksida yang dihasilkan bersifat sitotoksik terhadap
sel target, mikroorganisme patogen, dan juga pada sel tubuh normal. Inhibitor enzim
NOS dan guanilat siklase bisa mengatasi sepsis, tetapi harus diberikan dini sebelum
terjadi syok septik berkepanjangan. Inhibitor tersebut meliputi: deksametason, L-NAME,
metilin blue, yomogin, aminoguanidin, econazol, dan indometasin. Nitrogen oksida juga
berperan menimbulkan kerusakan jaringan dan organ akibat terapi reoksigenasi pada
syok septik yang mengalami hipoksia. |
first_indexed | 2024-12-17T12:46:31Z |
format | Article |
id | doaj.art-2a676265fd6d4635b304212a25b3d028 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0854-7823 2338-5030 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-17T12:46:31Z |
publishDate | 2016-12-01 |
publisher | Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
record_format | Article |
series | Sari Pediatri |
spelling | doaj.art-2a676265fd6d4635b304212a25b3d0282022-12-21T21:47:43ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-12-0122113910.14238/sp2.2.2000.113-9974Peran Nitrogen Oksida pada InfeksiEka Gunawijaya0Arhana BNP1Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS. Sanglah, DenpasarLaboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS. Sanglah, DenpasarNitrogen oksida (NO) merupakan molekul kimia reaktif, disintesis dari L-Arginin dengan bantuan NO synthase (NOS) dan ko-faktor. Aktifitas biologis NO terbatas dekat tempat biosintesisnya, karena waktu paruh yang singkat. Nitrogen oksida menyebabkan relaksasi otot polos, menghambat agregasi dan adhesi trombosit, serta menghambat proliferasi sel. Otot polos yang dipengaruhi ialah otot polos vaskular, traktus respiratorius, gastrointestinal, dan uterus. Relaksasi otot polos vaskular terjadi setelah sintesis sel endotel vaskular, sedangkan yang non vaskular melalui perannya sebagai neurotransmiter non adrenergik non kolinergik. Dalam proses imunologis, NO dihasilkan oleh sel yang terpapar infeksi. Meliputi sel makrofag, sel neutrofil, sel Kupffer, sel hepatosit, sel astrosit dan mikroglial, sel kondrosit, sel otot polos vaskular, dan sel otot jantung. Pada keadaan infeksi Nitrogen oksida disintesis dalam jumlah besar. Nitrogen oksida yang dihasilkan bersifat sitotoksik terhadap sel target, mikroorganisme patogen, dan juga pada sel tubuh normal. Inhibitor enzim NOS dan guanilat siklase bisa mengatasi sepsis, tetapi harus diberikan dini sebelum terjadi syok septik berkepanjangan. Inhibitor tersebut meliputi: deksametason, L-NAME, metilin blue, yomogin, aminoguanidin, econazol, dan indometasin. Nitrogen oksida juga berperan menimbulkan kerusakan jaringan dan organ akibat terapi reoksigenasi pada syok septik yang mengalami hipoksia.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1030Nitrogen oksidanitrogen oxyde synthaseneurotrasmitter |
spellingShingle | Eka Gunawijaya Arhana BNP Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi Sari Pediatri Nitrogen oksida nitrogen oxyde synthase neurotrasmitter |
title | Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi |
title_full | Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi |
title_fullStr | Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi |
title_full_unstemmed | Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi |
title_short | Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi |
title_sort | peran nitrogen oksida pada infeksi |
topic | Nitrogen oksida nitrogen oxyde synthase neurotrasmitter |
url | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1030 |
work_keys_str_mv | AT ekagunawijaya perannitrogenoksidapadainfeksi AT arhanabnp perannitrogenoksidapadainfeksi |