MIE INSTAN BELALANG KAYU (Melanoplus cinereus): KAJIAN PUSTAKA

Kurang Energi Protein merupakan masalah gizi yang masih banyak terjadi di Indonesia Tercatat pada tahun 2010 prevalensi gizi kurang masih 17.90% dan sebanyak 8 juta anak balita atau 35.60% jumlah keseluruhan balita Indonesia mengalami gizi buruk kategori “stunting” atau tinggi badan lebih rendah dib...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Nurul Asthami, Teti Estiasih, Jaya Mahar Maligan
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Brawijaya, Department of Food Science and Biotechnology, Agricultural Technology Faculty 2015-03-01
Series:Jurnal Pangan dan Agroindustri
Subjects:
Online Access:https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/324
Description
Summary:Kurang Energi Protein merupakan masalah gizi yang masih banyak terjadi di Indonesia Tercatat pada tahun 2010 prevalensi gizi kurang masih 17.90% dan sebanyak 8 juta anak balita atau 35.60% jumlah keseluruhan balita Indonesia mengalami gizi buruk kategori “stunting” atau tinggi badan lebih rendah dibanding balita normal. Hal tersebut terjadi karena produk olahan yang mencukupi asupan gizi protein dijual dengan harga yang cukup mahal karena sumbernya masih terbatas pada susu sapi. Di sisi lain, tingkat konsumsi mie instan di Indonesia semakin meningkat konsumsi mie instan di Indonesia merupakan kedua terbesar dunia setelah Cina. Keberadaan mie instan di Indonesia mulai menjadi makanan pokok kedua setelah beras. Selain praktis dan mudah penyajiannya, harga mie instan cukup murah dan terjangkau. Sementara belalang kayu dianggap sebagai hewan liar atau hama. Belalang dapat berpotensi sebagai sumber protein non-konvesional atau sumber protein yang belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga perlu penelitian lebih mendalam mengenai kualitas protein yang dikandung oleh belalang.
ISSN:2354-7936
2685-2861