Perbandingan Penerapan Metode Agglomerative dengan Metode K-Means pada Data Curah Hujan di Wilayah Bogor
Bogor merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang dijuluki sebagai kota hujan karena memiliki curah hujan relatif lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain sehingga perlu diadakannya pengelompokan wilayah berdasarkan tinggi rendahnya curah hujan sebagai acuan pemerintah dalam penanganan benca...
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mathematics Department
2020-11-01
|
Series: | Kubik |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/kubik/article/view/7581 |
_version_ | 1797972092935733248 |
---|---|
author | Budi Nurani Ruchjana Hera Khoirunnisa iin Irianingsih Bambang Suhandi |
author_facet | Budi Nurani Ruchjana Hera Khoirunnisa iin Irianingsih Bambang Suhandi |
author_sort | Budi Nurani Ruchjana |
collection | DOAJ |
description | Bogor merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang dijuluki sebagai kota hujan karena memiliki curah hujan relatif lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain sehingga perlu diadakannya pengelompokan wilayah berdasarkan tinggi rendahnya curah hujan sebagai acuan pemerintah dalam penanganan bencana. Teknik statistika multivariat yang bertujuan untuk mengelompokan objek berdasarkan karakteristiknya adalah analisis cluster. Metode analisis cluster yang digunakan penelitian ini yaitu Agglomerative dan K-Means. Perbedaan yang signifikan dari kedua metode tersebut terdapat pada proses pembentukan cluster. Oleh karena itu, tujuan pada penelitian ini adalah membandingkan metode yang tebaik berdasarkan kerapatan cluster. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data agregat curah hujan bulanan musim basah dari 24 stasiun pos hujan di wilayah Bogor. Hasil penelitian ini adalah wilayah Bogor dapat dibagi menjadi 2 cluster yaitu cluster 1 kategori curah hujan sedang dan cluster 2 kategori curah hujan tinggi dengan perbandingan nilai kerapatan cluster kedua metode menghasilkan nilai yang sama yaitu sebesar 49,4% sehingga kedua metode tersebut baik untuk digunakan dalam pembentukan cluster curah hujan di wilayah Bogor dan bisa dijadikan sebagai rekomendasi bagi instansi terkait penggunaan data curah hujan seperti LAPAN dan BMKG. |
first_indexed | 2024-04-11T03:42:58Z |
format | Article |
id | doaj.art-2ca5076080a6437bb46666dc472531b4 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2338-0896 2686-0341 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-11T03:42:58Z |
publishDate | 2020-11-01 |
publisher | UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mathematics Department |
record_format | Article |
series | Kubik |
spelling | doaj.art-2ca5076080a6437bb46666dc472531b42023-01-02T03:25:39ZengUIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mathematics DepartmentKubik2338-08962686-03412020-11-0152718210.15575/kubik.v5i2.75814109Perbandingan Penerapan Metode Agglomerative dengan Metode K-Means pada Data Curah Hujan di Wilayah BogorBudi Nurani Ruchjana0Hera Khoirunnisa1iin Irianingsih2Bambang Suhandi3Universitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranLembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional Pameungpeuk GarutBogor merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang dijuluki sebagai kota hujan karena memiliki curah hujan relatif lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain sehingga perlu diadakannya pengelompokan wilayah berdasarkan tinggi rendahnya curah hujan sebagai acuan pemerintah dalam penanganan bencana. Teknik statistika multivariat yang bertujuan untuk mengelompokan objek berdasarkan karakteristiknya adalah analisis cluster. Metode analisis cluster yang digunakan penelitian ini yaitu Agglomerative dan K-Means. Perbedaan yang signifikan dari kedua metode tersebut terdapat pada proses pembentukan cluster. Oleh karena itu, tujuan pada penelitian ini adalah membandingkan metode yang tebaik berdasarkan kerapatan cluster. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data agregat curah hujan bulanan musim basah dari 24 stasiun pos hujan di wilayah Bogor. Hasil penelitian ini adalah wilayah Bogor dapat dibagi menjadi 2 cluster yaitu cluster 1 kategori curah hujan sedang dan cluster 2 kategori curah hujan tinggi dengan perbandingan nilai kerapatan cluster kedua metode menghasilkan nilai yang sama yaitu sebesar 49,4% sehingga kedua metode tersebut baik untuk digunakan dalam pembentukan cluster curah hujan di wilayah Bogor dan bisa dijadikan sebagai rekomendasi bagi instansi terkait penggunaan data curah hujan seperti LAPAN dan BMKG.https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/kubik/article/view/7581: curah hujan, analisis cluster, perbandingan, agglomerative, k-means |
spellingShingle | Budi Nurani Ruchjana Hera Khoirunnisa iin Irianingsih Bambang Suhandi Perbandingan Penerapan Metode Agglomerative dengan Metode K-Means pada Data Curah Hujan di Wilayah Bogor Kubik : curah hujan, analisis cluster, perbandingan, agglomerative, k-means |
title | Perbandingan Penerapan Metode Agglomerative dengan Metode K-Means pada Data Curah Hujan di Wilayah Bogor |
title_full | Perbandingan Penerapan Metode Agglomerative dengan Metode K-Means pada Data Curah Hujan di Wilayah Bogor |
title_fullStr | Perbandingan Penerapan Metode Agglomerative dengan Metode K-Means pada Data Curah Hujan di Wilayah Bogor |
title_full_unstemmed | Perbandingan Penerapan Metode Agglomerative dengan Metode K-Means pada Data Curah Hujan di Wilayah Bogor |
title_short | Perbandingan Penerapan Metode Agglomerative dengan Metode K-Means pada Data Curah Hujan di Wilayah Bogor |
title_sort | perbandingan penerapan metode agglomerative dengan metode k means pada data curah hujan di wilayah bogor |
topic | : curah hujan, analisis cluster, perbandingan, agglomerative, k-means |
url | https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/kubik/article/view/7581 |
work_keys_str_mv | AT budinuraniruchjana perbandinganpenerapanmetodeagglomerativedenganmetodekmeanspadadatacurahhujandiwilayahbogor AT herakhoirunnisa perbandinganpenerapanmetodeagglomerativedenganmetodekmeanspadadatacurahhujandiwilayahbogor AT iinirianingsih perbandinganpenerapanmetodeagglomerativedenganmetodekmeanspadadatacurahhujandiwilayahbogor AT bambangsuhandi perbandinganpenerapanmetodeagglomerativedenganmetodekmeanspadadatacurahhujandiwilayahbogor |