Menjelajah Ranah 'Keterampilan Hidup'

Keterampilan hidup (life-skill) bukan gagasan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Selain pernah di gagas UNESCO pada tahun 1949 lewat program keaksaraannya (Functional Literacy), pemerintah Indonesia pun sudah pernah mencanangkannya sebagai salah satu kebijakan Program B dalam buatan Kurikulum...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Santosa S Hamijoyo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Bandung 2002-12-01
Series:MediaTor
Subjects:
Online Access:http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/768
_version_ 1831675152375480320
author Santosa S Hamijoyo
author_facet Santosa S Hamijoyo
author_sort Santosa S Hamijoyo
collection DOAJ
description Keterampilan hidup (life-skill) bukan gagasan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Selain pernah di gagas UNESCO pada tahun 1949 lewat program keaksaraannya (Functional Literacy), pemerintah Indonesia pun sudah pernah mencanangkannya sebagai salah satu kebijakan Program B dalam buatan Kurikulum 1984. Sayangnya, ketidakjelasan dan ketidakkonsistenan pelaksanaan program menjadikan tujuan membekali siswa didik dengan life skill tidak terCapai. Tuntutan pembekalan life skill muncul dari perubahan ciri masyarakat secara global, dari Masyarakat Pertanian ke pola Masyarakat Industri hingga menjadi Masyarakat Informasi, yang mengimbas pula pada struktur masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Melalui pembekalan life skill, siswa didik diharapkan mampu secara jeli mengobservasi peristiwa dan masalah di sekelilingnya, kemudian mahir merekonstruksi dan mengonsolidasikannya. Setelah lulus, siswa diharapkan memiliki modal intelektual, emosional, dan keterampilan manual yang mantap untuk berkiprah dalam kancah perjuangan karier dan kehidupan selanjutnya. Untukitu,dibutuhkan perancang-perancang pengajaran yang betul-betul mahir merancang pola pengajaran terprogram secara 'terpribadi' (ipdividualized). Konsep 'keterampilan' sendiri secara sempit dimaknai sebagai kerja manual dan hastawi. Dalam arti luasnya, 'keterampilan' mengandung makna 'solusi' dan 'realitas '. Makna-makna itu menjadi kunci yang diperlukan siapa pun untuk mengatasi tantangan di setiap pola kehidupan masyarakat, baik itu Masyarakat Pertanian, Masyarakat Industri, maupun Masyarakat Informasi.
first_indexed 2024-12-20T03:58:36Z
format Article
id doaj.art-2cdbdf234e65464d98ef65a794f8bcc9
institution Directory Open Access Journal
issn 1411-5883
language Indonesian
last_indexed 2024-12-20T03:58:36Z
publishDate 2002-12-01
publisher Universitas Islam Bandung
record_format Article
series MediaTor
spelling doaj.art-2cdbdf234e65464d98ef65a794f8bcc92022-12-21T19:54:14ZindUniversitas Islam BandungMediaTor1411-58832002-12-0132241248617Menjelajah Ranah 'Keterampilan Hidup'Santosa S Hamijoyo0Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam BandungKeterampilan hidup (life-skill) bukan gagasan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Selain pernah di gagas UNESCO pada tahun 1949 lewat program keaksaraannya (Functional Literacy), pemerintah Indonesia pun sudah pernah mencanangkannya sebagai salah satu kebijakan Program B dalam buatan Kurikulum 1984. Sayangnya, ketidakjelasan dan ketidakkonsistenan pelaksanaan program menjadikan tujuan membekali siswa didik dengan life skill tidak terCapai. Tuntutan pembekalan life skill muncul dari perubahan ciri masyarakat secara global, dari Masyarakat Pertanian ke pola Masyarakat Industri hingga menjadi Masyarakat Informasi, yang mengimbas pula pada struktur masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Melalui pembekalan life skill, siswa didik diharapkan mampu secara jeli mengobservasi peristiwa dan masalah di sekelilingnya, kemudian mahir merekonstruksi dan mengonsolidasikannya. Setelah lulus, siswa diharapkan memiliki modal intelektual, emosional, dan keterampilan manual yang mantap untuk berkiprah dalam kancah perjuangan karier dan kehidupan selanjutnya. Untukitu,dibutuhkan perancang-perancang pengajaran yang betul-betul mahir merancang pola pengajaran terprogram secara 'terpribadi' (ipdividualized). Konsep 'keterampilan' sendiri secara sempit dimaknai sebagai kerja manual dan hastawi. Dalam arti luasnya, 'keterampilan' mengandung makna 'solusi' dan 'realitas '. Makna-makna itu menjadi kunci yang diperlukan siapa pun untuk mengatasi tantangan di setiap pola kehidupan masyarakat, baik itu Masyarakat Pertanian, Masyarakat Industri, maupun Masyarakat Informasi.http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/768komunikasi
spellingShingle Santosa S Hamijoyo
Menjelajah Ranah 'Keterampilan Hidup'
MediaTor
komunikasi
title Menjelajah Ranah 'Keterampilan Hidup'
title_full Menjelajah Ranah 'Keterampilan Hidup'
title_fullStr Menjelajah Ranah 'Keterampilan Hidup'
title_full_unstemmed Menjelajah Ranah 'Keterampilan Hidup'
title_short Menjelajah Ranah 'Keterampilan Hidup'
title_sort menjelajah ranah keterampilan hidup
topic komunikasi
url http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/768
work_keys_str_mv AT santosashamijoyo menjelajahranahketerampilanhidup