Menurunkan Konsep Ontologi Mullâ Shadrâ Ke Dalam Filsafat Ketuhanan

Dalam QS.18:110 terinformasikan bahwa salah satu syarat berjumpa dengan Tuhan ialah tidak melakukan kesyirikan. Dan untuk menjamin tindakan kita masuk katagori syirik atau tidak syirik niscaya berilmu. Dan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) dapat dijadikan landasan merumus...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Kusen Kusen
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Ushuluddin 2018-12-01
Series:Refleksi
Subjects:
Online Access:http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/refleksi/article/view/10166
Description
Summary:Dalam QS.18:110 terinformasikan bahwa salah satu syarat berjumpa dengan Tuhan ialah tidak melakukan kesyirikan. Dan untuk menjamin tindakan kita masuk katagori syirik atau tidak syirik niscaya berilmu. Dan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) dapat dijadikan landasan merumuskan Tauhid yang lurus, sehingga dengannya dapat diperoleh pengetahuan jaminan syirik dan tidak syirik. Dalam konteks inilah nilai penting menurunkan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) ke dalam Filsafat Ketuhanan, yang dengannya dapat diturunkan konspsi Tauhid.
ISSN:0215-6253
2714-6103