Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan
Nutraseutikal berbasis Fish Serum Albumin (FSA) adalah produk komersial yang berasal dari sumber perairan. Namun, oleh karena produk ini secara umum diproduksi dari ikan gabus (Channa striata) di alam, pasokan bahan baku dapat menjadi masalah pada produksi yang berkesinambungan. Penelitian ini telah...
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
2015-05-01
|
Series: | Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan |
Subjects: | |
Online Access: | http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/view/243 |
_version_ | 1819111071378571264 |
---|---|
author | Rini Susilowati Hedi Indra Januar Diini Fithriani Ekowati Chasanah |
author_facet | Rini Susilowati Hedi Indra Januar Diini Fithriani Ekowati Chasanah |
author_sort | Rini Susilowati |
collection | DOAJ |
description | Nutraseutikal berbasis Fish Serum Albumin (FSA) adalah produk komersial yang berasal dari sumber perairan. Namun, oleh karena produk ini secara umum diproduksi dari ikan gabus (Channa striata) di alam, pasokan bahan baku dapat menjadi masalah pada produksi yang berkesinambungan. Penelitian ini telah dilakukan dengan menganalisis kandungan FSA dari 17 ikan air tawar budidaya, untuk mendapatkan bahan baku alternatif bagi produk nutraseutikal berbasis FSA. 3–10 individu ikan air tawar (150–500 g) dari jenis ordo Perciformes, Anguilliformes, Cypriniformes, Osteoglossiformes, dan Siluriformes telah diambil secara acak dari lokasi budidaya ikan di Bogor dan Cianjur (Jawa Barat). Ekstraksi protein larut air dilakukan menggunakan Ultra Turax homogeniser dengan pelarut akuabides. Analisis FSA telah dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kadar FSA dari 17 ekstrak air dari ikan berada pada rentang 42,51 to 215,57 mg/g, dengan kadar FSAikan gabus pembanding adalah 107,28 ± 3,2 mg/g. Konsentrasi FSA tertinggi ditemukan sebesar 215,57 ± 52,84 mg/g dari ekstrak air ikan gurame (Osphronemus gouramy). Analisis lebih lanjut terhadap komposisi asam amino menggunakan Gas Chromatography – Flame Ionization Detector (GC-FID) menemukan bahwa ekstrak air ikan gabus memiliki konsentrasi asam amino esensial dan non-esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan gurame. Hal ini menunjukkan banyaknya protein lain selain FSA pada ekstrak air ikan gabus dibandingkan ikan gurame. Berdasarkan hasil ini, ekstrak air ikan gurame memiliki konsentrasi FSA yang lebih besar dan relatif lebih murni dibandingkan ekstrak air ikan gabus, sehingga merupakan alternatif yang prospektif sebagai bahan baku untuk produk nutraseutikal berbasis FSA. |
first_indexed | 2024-12-22T03:51:47Z |
format | Article |
id | doaj.art-2f66a2771d1f4e8d8c3c56d5d2f0c9e8 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1907-9133 2406-9264 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-22T03:51:47Z |
publishDate | 2015-05-01 |
publisher | Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan |
record_format | Article |
series | Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan |
spelling | doaj.art-2f66a2771d1f4e8d8c3c56d5d2f0c9e82022-12-21T18:39:58ZindBalai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan PerikananJurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan1907-91332406-92642015-05-01101374410.15578/jpbkp.v10i1.24399Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin IkanRini Susilowati0Hedi Indra Januar1Diini Fithriani2Ekowati Chasanah3Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan PerikananBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan PerikananBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan PerikananBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan PerikananNutraseutikal berbasis Fish Serum Albumin (FSA) adalah produk komersial yang berasal dari sumber perairan. Namun, oleh karena produk ini secara umum diproduksi dari ikan gabus (Channa striata) di alam, pasokan bahan baku dapat menjadi masalah pada produksi yang berkesinambungan. Penelitian ini telah dilakukan dengan menganalisis kandungan FSA dari 17 ikan air tawar budidaya, untuk mendapatkan bahan baku alternatif bagi produk nutraseutikal berbasis FSA. 3–10 individu ikan air tawar (150–500 g) dari jenis ordo Perciformes, Anguilliformes, Cypriniformes, Osteoglossiformes, dan Siluriformes telah diambil secara acak dari lokasi budidaya ikan di Bogor dan Cianjur (Jawa Barat). Ekstraksi protein larut air dilakukan menggunakan Ultra Turax homogeniser dengan pelarut akuabides. Analisis FSA telah dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kadar FSA dari 17 ekstrak air dari ikan berada pada rentang 42,51 to 215,57 mg/g, dengan kadar FSAikan gabus pembanding adalah 107,28 ± 3,2 mg/g. Konsentrasi FSA tertinggi ditemukan sebesar 215,57 ± 52,84 mg/g dari ekstrak air ikan gurame (Osphronemus gouramy). Analisis lebih lanjut terhadap komposisi asam amino menggunakan Gas Chromatography – Flame Ionization Detector (GC-FID) menemukan bahwa ekstrak air ikan gabus memiliki konsentrasi asam amino esensial dan non-esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan gurame. Hal ini menunjukkan banyaknya protein lain selain FSA pada ekstrak air ikan gabus dibandingkan ikan gurame. Berdasarkan hasil ini, ekstrak air ikan gurame memiliki konsentrasi FSA yang lebih besar dan relatif lebih murni dibandingkan ekstrak air ikan gabus, sehingga merupakan alternatif yang prospektif sebagai bahan baku untuk produk nutraseutikal berbasis FSA.http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/view/243serum albumin ikan, nutrasetikal, budidaya, ikan air tawar |
spellingShingle | Rini Susilowati Hedi Indra Januar Diini Fithriani Ekowati Chasanah Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan serum albumin ikan, nutrasetikal, budidaya, ikan air tawar |
title | Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan |
title_full | Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan |
title_fullStr | Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan |
title_full_unstemmed | Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan |
title_short | Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan |
title_sort | potensi ikan air tawar budidaya sebagai bahan baku produk nutraseutikal berbasis serum albumin ikan |
topic | serum albumin ikan, nutrasetikal, budidaya, ikan air tawar |
url | http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/view/243 |
work_keys_str_mv | AT rinisusilowati potensiikanairtawarbudidayasebagaibahanbakuproduknutraseutikalberbasisserumalbuminikan AT hediindrajanuar potensiikanairtawarbudidayasebagaibahanbakuproduknutraseutikalberbasisserumalbuminikan AT diinifithriani potensiikanairtawarbudidayasebagaibahanbakuproduknutraseutikalberbasisserumalbuminikan AT ekowatichasanah potensiikanairtawarbudidayasebagaibahanbakuproduknutraseutikalberbasisserumalbuminikan |